5 Alasan Mengapa Penulis Perlu Mewaspadai Tombol Backspace
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu, fungsi tombol backspace yang ada di setiap papan keyboard? Ya, fungsinya adalah menghapus karakter yang diketik, di mana tombol tersebut ada di sebelah kiri.
Kegunaan tombol ini juga kerap dimanfaatkan penulis untuk meralat tulisan yang mereka ketik di handphone atau laptop. Meski fungsinya dirasa sangat penting dan memudahkan, tombol backspace sebaiknya diwaspadai oleh para penulis, lho. Mengapa bisa demikian?
1. Bikin penulis sering tidak percaya diri dengan ide-ide spontan
Ide-ide spontan penulis tidak hanya muncul di luar aktivitas menulis. Saat proses menulis pun, ide-ide itu bisa saja hadir.
Hanya saja, tidak semua ide spontan bisa penulis eksekusi di saat itu juga, tapi terlanjur diketik. Sangat disayangkan jika ide spontan itu langsung tanpa dipilah dan disimpan ke catatan khusus terlebih dulu.
2. Proses menulis jadi lebih lama
Terlalu sering menghapus tulisan akan membuat proses menulis jadi lebih lama dan tidak produktif. Penulis sibuk mengganti kosakata yang dihapus dengan kata lain yang lebih relevan.
Akan lebih efektif jika kamu membiarkan semua gagasan yang lewat di pikiran tertuang dalam ketikan. Setelah, itu barulah kamu bisa memilah kata atau kalimat yang cocok dengan topik tulisan yang kamu pilih.
Baca Juga: 9 Shortcut Keyboard Tombol Logo Windows Paling Berguna
3. Kreativitas penulis jadi terhambat
Editor’s picks
Sering menghapus tulisan tak hanya menunjukkan rasa minder seorang penulis. Itu juga menjadi sebuah sinyal, kreativitas penulis tidak bekerja dengan baik.
Terlalu sibuk menghapus dan mengganti padanan kata justru menghilangkan kesempatan penulis untuk bereksplorasi. Padahal, kreativitas dalam mengembangkan kata, kalimat dan gagasan sangat dibutuhkan oleh penulis.
4. Gagasan tulisan jadi sulit berkembang
Dampak dari terhambatnya kreativitas seorang penulis adalah gagasan atau ide besar dalam pikirannya jadi sulit berkembang. Sebab, dia tidak menyimpan catatan yang berisi ide random-nya.
Sebagaimana manusia biasa, penulis juga mudah lupa. Sudah selayaknya penulis menganggap setiap lintasan ide yang tertuang adalah harta berharga.
5. Menghilangkan peluang terciptanya frase baru dan segar
Satu di antara harta berharga seorang penulis adalah ide spontan nan random yang melintasi pikirannya. Kebiasaan menghapus tanpa menyimpan tulisan yang dirasa tidak perlu oleh penulis sebenarnya sangat disayangkan.
Bisa saja kata-kata yang dihapus itu berpotensi menghasilkan kalimat atau frase baru, segar dan tak biasa. Maka, sangat disayangkan jika penulis tak membiarkannya mengalir begitu saja.
Maka dari itu, akan lebih baik jika setiap catatan random disimpan sebagai bank ide. Pasti ide-ide yang belum rapi itu akan berguna di lain waktu. Selamat mencoba!
Baca Juga: 5 Tips Memilih Buku Bacaan untuk Penulis Pemula, Gak Perlu Bingung!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.