Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Waktu Terbaik Mengganti Puasa Ramadan? Jangan Terlewat!

Ilustrasi berdoa (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Bayar utang puasa di bulan Sya'ban dianjurkan
  • Niat, menjaga rukun dan syarat puasa, serta segera melunasi utang puasa penting
  • Mengutamakan puasa qadha daripada puasa sunah, dan memperbanyak doa dan ibadah lainnya

Tak terasa, bulan Ramadan segera berakhir di tahun 2025 ini. Untukmu yang berhasil berpuasa sebulan penuh, selamat, ya! Namun, pasti ada beberapa dari kalian yang terpaksa meninggalkan puasa karena berbagai halangan, seperti sakit atau sedang haid. Meninggalkan puasa Ramadan diperbolehkan dalam beberapa kondisi tertentu, tetapi wajib menggantinya atau membayar fidyah, tergantung alasan dan situasinya.

Kapan, ya, waktu terbaik untuk mengganti atau membayar utang puasa Ramadan ini? Nah, kali ini IDN Times akan membahas waktu yang dianjurkan untuk mengganti utang puasamu. Yuk, simak selengkapnya!

1. Waktu yang dianjurkan membayar utang puasa

ilustrasi puasa (pexels.com/Thirdman)

Melansir BAZNAS, setiap Muslim yang meninggalkan puasa wajib di bulan Ramadan karena uzur syar’i, seperti haid, sakit, atau perjalanan jauh, diwajibkan untuk menggantinya di hari lain. Salah satu waktu yang dianjurkan untuk melunasi puasa yang tertinggal adalah pada bulan Sya'ban atau bulan sebelum Ramadan. Namun, ada sebagian pendapat yang mengharamkan qadha puasa setelah nisfu sya'ban sebagai antisipasi masuknya bulan Ramadan.

Dilansir NU Online, Abu Bakar Al-Hishni menyebutkan, perempuan yang harus segera membayar puasanya setelah Ramadan, yaitu perempuan yang membatalkan puasa tanpa sebab. Qadha puasa seperti ini haram ditunda-tunda karena ada unsur meremehkan kemuliaan bulan Ramadan, mempermainkan perintah wajib puasa, dan tidak menghormati orang yang sedang berpuasa. 

2. Keutamaan membayar utang puasa di bulan Sya'ban

ilustrasi keluarga muslim (pexels.com/RDNE Stock project)

Bulan Sya'ban memiliki banyak keutamaan sebagai bulan persiapan sebelum memasuki Ramadan. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa sunah di bulan ini. Dalam sebuah hadis, Aisyah RA berkata:

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa selain di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan bulan Sya'ban sebagai waktu terbaik untuk bayar utang puasa. Bulan ini jadi momen yang tepat karena suasana spiritual umat Islam sudah mulai meningkat dalam menyambut Ramadan.

Keutamaan lainnya dari bayar utang puasa di bulan Sya'ban adalah sebagai bentuk ketaatan dan tanggung jawab atas kewajiban yang belum terlaksana. Membayar utang puasa di bulan ini diharapkan dapat menyucikan diri dan mempersiapkan hati menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh kebersihan jiwa.

3. Tata cara membayar utang di bulan Sya'ban

ilustrasi muslim (pexels.com/PNW Production)

Laman BAZNAS menjelaskan beberapa tata cara membayar utang puasa di bulan Sya'ban seperti berikut ini:

  1. Niat yang ikhlas: niat menjadi syarat utama dalam pelaksanaan puasa, baik puasa wajib maupun sunah. Untuk membayar utang puasa di bulan Sya'ban, niat harus diucapkan sejak malam hari sebelum fajar. Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi Ramadan lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti puasa Ramadan karena Allah Ta’ala.”
  2. Menjaga rukun dan syarat puasa: saat bayar utang puasa di bulan Sya'ban, penting untuk memperhatikan rukun dan syarat puasa, seperti menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
  3. Segera melunasi utang puasa: umat Islam dianjurkan untuk tidak menunda-nunda dalam membayar utang puasa di bulan Sya'ban. Menunda hingga Ramadan berikutnya tanpa alasan yang dibenarkan, dapat berdampak pada dosa dan kewajiban membayar fidyah. Oleh karena itu, bulan Sya'ban jadi waktu yang ideal untuk melunasinya.
  4. Mengutamakan puasa qadha daripada puasa sunah: jika memiliki utang puasa Ramadan, lebih diutamakan untuk bayar utang puasa di bulan Sya'ban dibandingkan menjalankan puasa sunah. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqh yang menyatakan bahwa kewajiban harus didahulukan daripada sunah.
  5. Memperbanyak doa dan ibadah lainnya: selain membayar utang puasa di bulan Sya'ban, memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah dapat menjadi penyempurna ibadah puasa. Dengan begitu, amalan kita di bulan ini menjadi lebih sempurna dan mendapat rida Allah SWT.

Kita harus mengganti puasa Ramadan karena itu adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang meninggalkan puasa dengan alasan tertentu yang dibolehkan. Namun, bagi mereka yang tidak mampu mengganti puasa sama sekali, seperti orang tua renta atau sakit kronis, mereka dapat membayar fidyah sebagai gantinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us