Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kondisi Sebaiknya Hindari Perdebatan dengan Pasangan

Ilustrasi pasangan debat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menghindari debat dengan pasangan pada waktu yang tidak tepat dapat membantu menjaga keharmonisan hubungan dan menghindari konflik yang tidak perlu. Namun, terkadang hal ini masih sulit untuk dilakukan. Banyak orang yang masih belum bisa mengontrol emosinya sendiri sehingga masih menurut nafsu sesaat.

Biar gak melakukannya lagi, sebaiknya pahami pembahasan ini. Berikut adalah empat kondisi di mana sebaiknya kamu menghindari perdebatan dengan pasangan.

1. Saat emosi sedang tinggi

ilustrasi cowok marah (pexels.com/ Timur Weber)

Ketika salah satu atau kedua belah pihak sedang sangat marah, sedih, atau frustrasi, perdebatan cenderung tidak produktif dan bisa semakin memanas. Lebih baik menunggu sampai emosi mereda dan suasana hati lebih tenang sebelum membahas isu yang sensitif. Sebaiknya pandai-pandailah mengerti situasi ketika pasangan atau dirimu sedang emosi.

Usahakan untuk meredamnya terlebih dahulu dibanding melakukan perdebatan. Tentu ini akan bikin rumit diri sendiri dan pasangan.

2. Di tempat umum atau di depan orang lain

ilustrasi debat (pexels.com/ Mikhail Nilov)

Berdebat di tempat umum atau di depan keluarga dan teman-teman bisa memalukan dan tidak nyaman bagi kedua belah pihak, serta orang lain di sekitar. Diskusikan masalah pribadi di tempat yang lebih privat untuk menjaga privasi dan kenyamanan. Jangan sampai tak bisa kendalikan emosi sehingga bikin kondisi semakin runyam.

Pastikan untuk hargai etika saat berdebat. Dengan begitu hubunganmu akan terselamatkan. Sabar sebentar untuk menjaga hubungan.

3. Saat sedang lelah atau stres

Ilustrasi wanita stres (pexels.com/Victoria Akvarel)

Ketika salah satu atau kedua pasangan merasa sangat lelah atau berada di bawah tekanan, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan rasional bisa menurun. Ini bukan waktu yang tepat untuk memulai perdebatan penting. Pastikan kedua belah pihak dalam kondisi cukup istirahat dan relatif tenang sebelum membicarakan masalah.

Ditakutkan tingkat konsentrasinya menurun sehingga dapat saling salah paham. Ini malah bikin masalah bertambah bukannya berkurang. Jadi pandailah melihat situasi dan kondisinya.

4. Sebelum atau setelah momen penting

ilustrasi marah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Menghindari perdebatan sebelum acara penting, seperti wawancara kerja, presentasi besar, atau pertemuan keluarga, dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres. Begitu juga setelah momen penting, ketika emosi dan energi mungkin sudah terkuras, sebaiknya tunda diskusi berat hingga waktu yang lebih tepat.

Sebab kondisi seperti akan sangat berpengatuh pada pikiran dan mood seseorang. Efek buruknya bisa jadi debat sebelum momen penting dapat merusak momennya.

Memilih waktu yang tepat untuk mendiskusikan masalah dapat membantu memastikan bahwa percakapan berlangsung lebih produktif dan konstruktif, serta menjaga hubungan tetap harmonis dan saling menghargai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us