Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Adaptasi Setelah Putus, Biar Cepat Move On dan Bangkit Lagi

Ilustrasi bukan prioritas (Pexels.com/Gustavo fring)
Intinya sih...
  • Setelah putus, jangan tahan perasaan sedih, marah, atau kecewa. Luapkan dengan cara sehat untuk proses healing yang lebih cepat.
  • Jauhi hal-hal yang membuatmu teringat mantan. Unfollow, mute, atau archive konten yang mengganggu proses move on.
  • Isi waktu luang dengan aktivitas positif dan rutinitas baru untuk alihkan fokus dari masa lalu dan temukan versi diri yang lebih kuat.

Putus cinta itu bukan hal sepele. Ya, meskipun cuma terdiri dari satu kata, yaitu “putus” tapi efeknya bisa panjang banget. Yang tadinya tiap hari ada kabar, tiba-tiba sepi. Yang biasanya ditemenin ngobrol sampai larut malam, sekarang harus belajar tidur tanpa call-an lagi. Rasanya kayak kehilangan bagian penting dari diri kita. Wajar kalau kamu merasa kosong, bingung, atau bahkan menyalahkan diri sendiri.

Tapi, sesakit apa pun itu, hidup tetap harus jalan. Kamu gak bisa terus-terusan berdiam diri di satu titik, apalagi kalau hubungan itu udah gak sehat atau gak bisa dipertahankan. Nah, biar kamu bisa pelan-pelan lepas dari rasa sakit dan bangkit lagi, ini dia beberapa tips adaptasi yang bisa bantu kamu move on setelah putus.

1. Kasih ruang buat diri sendiri merasakan semua emosinya

Ilustrasi sedang sedih (Pexels.com/cottonbro studio)

Setelah putus, jangan langsung maksain diri buat “harus kuat.” Gak harus kok. Wajar banget kalau kamu merasa sedih, kecewa, marah, atau bahkan merasa gagal. Jangan ditahan, karena makin ditahan, biasanya perasaan itu justru makin sesak dan numpuk.

Luapkan aja dengan cara yang sehat. Mau nangis? Silakan. Mau curhat ke teman? Boleh banget. Yang penting jangan dipendem sendiri. Proses healing itu dimulai dari keberanian kamu untuk menghadapi rasa sakitnya, bukan menghindar atau pura-pura baik-baik aja. Jadi, peluk dulu diri kamu yang lagi rapuh, karena dari situ kamu akan pelan-pelan lebih kuat.

2. Hapus atau jauhkan dulu hal-hal yang bisa bikin kamu makin kepikiran

Ilustrasi menyendiri (pexels.com/ Pixabay)

Namanya juga baru putus, pasti ada aja hal-hal kecil yang bisa langsung bikin mellow. Lihat foto bareng, denger lagu favorit kalian, atau bahkan sekadar lihat username dia di medsos. Kalau kamu belum siap, gak apa-apa banget buat menjauh dulu dari semua itu. Bukan berarti kamu dendam atau lari dari kenyataan, tapi kamu lagi melindungi diri sendiri.

Kalau perlu, unfollow, mute, atau archive dulu semua yang bikin kamu susah move on. Ini bukan drama, tapi bentuk self-care. Kamu butuh waktu buat menjaga hati kamu sendiri. Nanti kalau udah benar-benar sembuh, kamu bisa lihat semuanya lagi dengan perasaan yang lebih netral. Tapi untuk sekarang, jaga dulu ruang hatimu dari hal-hal yang bikin luka makin terbuka.

3. Fokus bangun rutinitas baru yang bikin kamu semangat

Ilustrasi berolahraga (Pexels.com/Pixabay)

Habis putus, biasanya ada kekosongan waktu yang sebelumnya dipakai buat pasangan. Nah, daripada waktu itu diisi dengan overthinking atau stalking, mending kamu pakai buat hal-hal baru yang bikin semangat. Misalnya, mulai olahraga ringan, belajar hal baru, ikut komunitas, atau bahkan jalan-jalan sendiri ke tempat yang belum pernah kamu datangi.

Rutinitas baru bisa bantu kamu alihkan fokus dan bikin kamu merasa lebih hidup lagi. Semakin kamu sibuk dengan hal positif, semakin sedikit waktu kamu buat mikirin masa lalu. Dan dari situ, kamu juga bisa menemukan versi diri kamu yang lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih bahagia tanpa harus bergantung sama siapa pun.

4. Jangan buru-buru cari pelarian ke orang baru

Ilustrasi diskusi bersama (Pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Ini nih yang sering kejadian, baru aja putus, eh langsung cari pengganti. Padahal hati belum benar-benar sembuh. Memang sih, kehadiran orang baru bisa bikin kamu merasa ‘diperhatikan’ lagi, tapi kalau niatnya cuma buat nutupin luka, biasanya ujung-ujungnya justru nambah luka. Kamu jadi menyeret orang baru ke luka yang belum selesai kamu obati.

Daripada cari pelarian, lebih baik kamu kenali diri sendiri lebih dalam dulu. Tanyakan ke diri sendiri: apa yang bisa aku pelajari dari hubungan kemarin? Apa yang sebenarnya aku butuhin dalam hubungan ke depan? Dengan begitu, kamu bisa lebih siap kalau nanti benar-benar ketemu orang baru, bukan karena butuh penenang, tapi karena kamu udah utuh dan siap berbagi lagi.

Putus cinta memang menyakitkan, tapi itu bukan akhir segalanya. Kamu masih punya hidup, mimpi, dan masa depan yang bisa kamu bentuk sendiri. Adaptasi setelah putus memang gak instan, tapi selama kamu punya niat buat bangkit dan gak takut buat hadapin prosesnya, kamu pasti bisa. Ingat, kamu berhak bahagia, sendiri pun gak masalah, asal damai. Jadi yuk, pelan-pelan lepasin yang udah pergi, dan sambut versi dirimu yang baru dengan penuh cinta dan harapan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us