5 Ciri Kamu Memiliki Self Efficacy yang Rendah, Mudah Putus Asa!

- Self efficacy adalah keyakinan diri untuk mencapai tujuan tertentu.
- Orang dengan self efficacy rendah enggan menerima tantangan baru.
- Kegagalan dianggap sebagai hal yang buruk oleh orang dengan self efficacy rendah.
Self efficacy atau efikasi diri merupakan salah satu istilah yang ada pada seseorang yang memengaruhi tindakan yang akan dia lakukan. Istilah ini merujuk pada keyakinan diri sendiri atau persepsi yang ada di pikiran untuk mencapai tujuan tertentu. Ada orang yang memiliki self efficacy yang tinggi dan ada pula yang sebaliknya atau yang sangat rendah.
Orang dengan self efficacy yang rendah biasanya akan memiliki kemampuan dan eksplorasi yang terbatas. Mereka juga enggan untuk menerima tantangan baru dan hanya terpaku pada zona nyaman saja. Jika kamu memiliki ciri seperti ini, waspada bahwa kamu memiliki self efficacy yang rendah.
Lalu bagaimana cara mengenali self efficacy, terutama ketika berada dalam tingkatan yang rendah? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenali self efficacy yang buruk. Berikut ini merupakan artikel mengenai ciri atau tanda atau self efficacy yang tidak baik!
1. Tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri

Orang yang memiliki self efficacy yang rendah akan selalu tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Mereka merasa tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik, padahal belum dicoba sama sekali. Nah, jika kamu kerap merasa begini, maka kamu bisa saja memiliki self efficacy yang buruk.
Kamu kerap menolak sebuah tugas baru atau pembelajaran yang sebelumnya tidak pernah kamu ketahui. Kamu merasa bahwa kapasitasmu tidak mampu untuk melakukannya dan pada akhirnya menghilangkan kesempatan untuk bisa memiliki kemampuan atau skill baru. Hal ini tentunya ada efek rugi karena kamu terlalu takut dan tidak percaya diri dengan sebuah pengalaman yang keluar dari zona nyaman.
2. Tidak mau menerima tantangan

Seperti yang ada pada poin sebelumnya, jika kamu memiliki self efficacy yang rendah, maka kamu enggan menerima sebuah tantangan baru. Kamu akan merasa malas untuk belajar hal baru dan memiliki ketakutan dengan tantangan. Padahal adanya sebuah tantangan adalah untuk membuatmu menjadi lebih bisa menguasai ilmu baru yang berguna.
Tantangan memang harus dilalui dengan energi dan waktu yang cukup. Namun, manfaat adanya tantangan ini agar kamu lebih terlatih dan memiliki skill baru yang mumpuni. Jadi, mau menghindar dari tantangan terus-menerus atau mencoba terlebih dahulu?
3. Mudah mengeluh dan mengabaikan tugas

Orang dengan self efficacy yang rendah juga kerap mengabaikan tugas yang sudah diberikan. Hal ini karena mereka atau bahkan kamu merasa bahwa tidak bisa melakukannya dengan baik. Tugas baru di luar kemampuanmu juga tidak akan bisa kamu kerjakan dengan baik sehingga kamu terus-menerus menundanya.
Padahal, menunda tugas adalah sebuah pilihan yang sangat fatal dan akan merugikan dirimu sendiri. Jika mendapatkan tugas baru yang sebelumnya tidak pernah kamu kerjakan, maka lebih baik menyelesaikannya dari awal. Mengerjakannya lebih awal akan memberikanmu waktu untuk belajar dna bertanya kepada orang yang lebih paham.
4. Berpikir negatif tentang hasil akhir

Berbeda dengan orang yang memiliki self efficacy yang tinggi dan selalu percaya diri, mereka dengan self efficacy yang rendah akan selalu berpikir mengenai sisi yang negatif saja. Mereka seolah enggan melihat dengan sisi lain yang memiliki makna atau manfaat yang positif.
Berpikir negatif mengenai hasil akhir merupakan salah satu tanda besar bahwa kamu memiliki self efficacy yang buruk. Kamu seolah-olah sudah ketakutan dengan apa yang ada di masa depan, padahal belum sampai ke waktu tersebut. Jika terus-menerus memikirkan hal yang negatif, maka bisa mempengaruhi cara kerjamu yang juga buruk loh!
5. Putus asa saat mengalami kegagalan

Saat mengalami kegagalan, mereka dengan self efficacy yang rendah akan mudah untuk putus asa. Mereka merasa bahwa kegagalan menjadi sebuah pengalaman terburuk yang tidak ingin dirasakan kembali. Padahal, kegagalan merupakan sebuah ujian yang bisa menjadi evaluasi agar menjadi lebih baik lagi.
Sayangnya, tidak semua orang bisa menghadapi kegagalan dengan bijak. Mereka bahkan menganggap bahwa kegagalan adalah titik akhir. Padahal kegagalan bisa jadi menjadi titik awal untuk mencapai kesuksesan dan tujuan akhir yang terbaik!
Hayo, siapa yang memiliki beberapa ciri di atas atau bahkan semuanya? Jika kamu memiliki ciri-ciri seperti poin di atas, bisa jadi kamu memiliki self efficacy yang rendah. Dengan demikian, kamu harus bisa memperbaiki diri dan mulailah untuk meningkatkan kepercayaan dirimu sendiri.
Belajarlah dari orang-orang yang selalu positif dan menganggap bahwa tantangan adalah hal yang menyenangkan. Kamu bisa bertanya kepada mereka untuk meningkatkan self efficacy. Jadi, yuk segera ubah pola pikirmu dan selalu positif dengan kemampuanmu sendiri dalam melakukan tugas dan berkomitmen mencapai tujuan akhir!