5 Alasan Jatuh Cinta yang Tidak akan Membuat Hubunganmu Bertahan Lama

Jika dulu kamu sempat merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama ke doi, jelas itu disebabkan karena penampilan fisiknya yang menarik. Makanya, kamu sampai kesengsem dan tanpa pikir panjang langsung melancarkan aksi pendekatan ke dia.

Tapi tentunya kamu sadar, bahwa penampilan fisik seseorang itu bisa berubah. Jika seiring berjalannya waktu kamu gak menemukan hal lain dari dirinya selain bentuk tubuh dan wajahnya yang menawan, siap-siap saja dihampiri rasa bosan. Apalagi belakangan dia tak terlihat menarik lagi seperti dulu. Bisa-bisa kamu jadi ilfil dan gak cinta lagi, deh sama doi.

Tidak perlu munafik, semua orang pasti mau punya pasangan yang mapan secara ekonomi. Karena sosok seperti ini dianggap bisa menjanjikan masa depan yang lebih pasti. Coba kamu lagi dekat dengan dua orang, dimana salah satunya terlihat punya gaji yang besar. Sementara yang satunya lagi masih kerja serabutan. Pasti bakal memilih yang pertama, dong.

Walau kelihatannya wajar, tapi jangan pernah menjadikan kekayaan seseorang sebagai alasanmu mencintainya, ya. Anggap itu adalah bonus. Karena selain isi dompetnya, masih banyak hal baik dari dirinya yang membuat doi layak dicintai, kok. Coba kalau kamu cuma mandang materi saja, ketika pacarmu jatuh dan gak punya banyak uang lagi, bisa-bisa cintamu padanya ikutan luntur, deh.

Bayangan romansa orang memang berbeda-beda dan gak jarang unik juga dilihatnya. Seperti ketika kamu berangan-angan bakal punya pacar satu kampus saat kuliah nanti. Syukur-syukur bisa satu jurusan, deh sama doi. Selain karena itu membuat kalian jadi sering bertemu, kamu juga bisa dapat banyak benefit dari hubungan ini.

Misalnya, bisa tukar pikiran sama pacar soal mata kuliah sampai menggunakan acara 'belajar bareng' sebagai alasan supaya dapat izin keluar rumah dari orangtua. Menyenangkan, sih tapi apa jadinya jika nantinya kalian gak satu kampus lagi? Siapa tahu, tahun depan doi dapat kesempatan untuk menjalani program pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Masa iya, kalian bakal bubar jalan begitu saja, sih?

Kamu mengaku ikut bangga, melihat pacar barumu adalah sosok yang mandiri dan sudah punya bisnis sendiri. Itu juga yang menjadi alasan paling kuat kenapa kamu mau menerima doi sebagai pacar. Padahal, kalian baru sebulan saling kenal. Karakternya yang kamu ketahui juga masih sebatas apa yang terlihat saja, tuh.

Bukannya pesimis, ya tapi siapa tahu setelah menjalani hubungan pacaran ini, kamu baru tahu sifat asli doi seperti apa. Sialnya, ternyata sifat dan sikap pacarmu itu bertolak belakang dengan prinsip yang kamu pegang selama ini. Hilang, deh rasa bangga dan sayangmu ke dia. Berganti dengan perasaan kecewa. Ditambah lagi ternyata bisnis doi tidak berjalan mulus. Makin kuat niatmu untuk segera putus darinya.

Punya pacar yang sabar dan ngemong banget, bikin kamu jadi makin sayang sama doi. Ini terbukti sejak awal PDKT hingga jadian jalan sebulan terakhir, si dia gak pernah marah sama sekali. Padahal gak jarang, sikapmu sudah kelewatan dan menjengkelkan, lho. Tapi ajaibnya dia selalu bisa menahan emosi dan tetap telaten menghadapimu.

Bagus, sih kalau sikap sabarnya ini bisa bertahan selamanya. Tapi kamu harus ingat, mau sesabar apa pun orang, pasti punya batasan juga. Apalagi kamu sering sengaja memancing amarahnya. Sekalinya pacarmu marah, apa iya kamu bisa menerimanya? Belum tentu kamu kuat melihat sisi negatif doi saat tengah dikuasai emosi. Bisa-bisa saat itu juga, kamu jadi ilfeel sama dia.

Tidak ada yang menyalahkanmu ketika punya alasan tersendiri kenapa bisa bucin banget sama doi. Asalkan penyebabnya juga jelas dan gak cuma karena penampilan fisik atau harta semata. Sebab itu semua bisa hilang dan perasaanmu bakal ikutan pudar karenanya. Lebih baik mencintai seseorang tanpa alasan. Jadi walaupun dia berubah satu saat nanti, kamu gak akan melepaskan cintamu begitu saja.