Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Malas Ikut Campur dalam Pertengkaran Kedua Sahabatmu

ilustrasi mengabaikan pertengkaran sahabat (pexels.com/thirdman)

Semua hal di dunia ini ada plus dan minusnya. Termasuk dalam persahabatan. Kalau lagi akur, punya sahabat lebih dari satu rasanya menyenangkan sekali. 

Hidupmu terasa jauh lebih meriah ketimbang bila kamu hanya memiliki satu sahabat. Sebaliknya, di kala kedua sahabatmu bertengkar, hidupmu otomatis jadi ikut gak tenang.

Salutnya, atau justru herannya, kamu seperti gak tertarik untuk mencampuri persoalan keduanya. Ternyata, kamu memiliki sejumlah alasan di balik sikapmu ini. Biar kami tebak, ya. Salah satunya pasti ada di bawah ini, kan?

1. Kamu bahkan tidak tahu permasalahannya

ilustrasi pertengkaran (pexels.com/ketut-subiyanto)

Walaupun kalian bertiga bersahabat, bukan berarti kalian selalu bersama setiap hari, kan? Bahkan mungkin kamu yang paling jarang bersama mereka karena perbedaan kesibukan.

Wajar saja jika kamu menjadi gak selalu tahu permasalahan yang terjadi di antara keduanya. Daripada bersikap sok tahu dan mungkin hanya akan mengeruhkan situasi, kamu lebih suka menjaga jarak dari konflik itu.

2. Menurutmu, mereka sama-sama dewasa untuk mampu menyelesaikannya sendiri

ilustrasi ribut sendiri-sendiri (pexels.com/moe-magners)

Lain dengan bila mereka masih anak-anak atau remaja. Kehadiranmu sebagai satu-satunya orang dewasa di antara keduanya pasti dibutuhkan untuk mempercepat perdamaian.

Akan tetapi, kalian semua sebaya. Menurutmu, tidak pantas kamu tiba-tiba masuk ke dalam pertengkaran mereka. Jika mereka memang ingin berbaikan, itu pasti tidak akan sulit, kok.

3. Toh, pertengkaran mereka gak terlalu merugikanmu

ilustrasi akur dengan sahabat (pexels.com/gustavo-fring)

Kesannya egois banget, ya? Namun, inilah prinsip yang selalu kamu pegang. Satu-satunya kerugianmu cuma kamu jadi gak bisa seru-seruan langsung bersama keduanya.

Akan tetapi, kamu masih dapat menemui mereka secara terpisah. Sikapmu jelas bakal berbeda seandainya pertengkaran mereka benar-benar berdampak buruk padamu.

Misalnya, karena kalian bertiga mengelola usaha bersama. Apabila situasinya seperti ini, kamu pasti akan cepat-cepat turun tangan demi masalah di antara mereka tak menghambat jalannya usaha kalian.

4. Kamu baru akan ikut bicara jika ada yang meminta pendapatmu

ilustrasi dihampiri sahabat (pexels.com/cottonbro)

Tentu saja kamu gak 100 persen cuek dengan pertengkaran kedua sahabatmu. Kamu hanya menunggu waktu yang tepat buat berbicara.

Yaitu, kalau ada salah satu dari mereka atau malah keduanya meminta pendapatmu. Jika itu terjadi, kamu siap kapan saja menjadi penengah untuk mereka dan memberikan saran-saran.

5. Kamu gak mau merusak hubungan baikmu dengan salah satu dari mereka

ilustrasi persahabatan (pexels.com/thirdman)

Lantaran keduanya sahabatmu dan sedang terlibat dalam suatu konflik, perasaan mereka pasti sangat sensitif sekali. Sedikit saja kamu kurang tepat dalam berbicara, salah satu akan berpikir kamu gak netral.

Jika sudah begitu, dia malah menjadi membencimu. Saran-saranmu bukannya dituruti justru dibantanya dengan keras. Ini berbahaya sekali untuk kelanjutan persahabatan kalian bertiga, lho.

Terjepit di tengah pertengkaran sahabat memang bikin pusing. Sikapmu untuk tidak ikut campur patut dihargai karena cara terbaik buat menunjukkan kepedulian kadang justru dengan tidak terlalu memedulikannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us