5 Cara Elegan Menghadapi Pacar yang Selingkuh, Jangan Pakai Emosi!

Seburuk apa pun kelakuan kekasihmu di belakangmu, usahakan untuk tetap bersikap tenang. Terlanjur tersulut emosi gak akan membuat ucapanmu bisa sampai pada intinya. Duduklah seperti biasa, seolah kamu tidak tahu apa-apa. Tunjukkan ekspresi biasa saja, tidak marah dan juga sedih.

Sikap tenangmu bisa membantumu membongkar semua kebohongannya. Beda cerita jika kamu terlanjur mencecarnya dengan sumpah serapah, yang ada kamu hanya merasa puas sesaat tapi menyimpan tanda tanya berkepanjangan. Selesaikan semuanya dengan kepala dingin agar semuanya clear dan gak ada yang mengganjal di hatimu.

Kebohongan memang sebuah hal yang menyakitkan. Namun, bukan berarti rasa sakit itu berhak menguasaimu hingga kamu lantas berubah jahat. Saat kekasihmu masih saja berkilah usai kamu mengetahui perselingkuhannya, ajak dia bicara dan tunjukkan bukti-bukti yang kamu temukan.

Katakan padanya bahwa kamu gak asal tuduh tanpa alasan. Minta dia untuk mengakui kebohongannya, katakan padanya bahwa lebih baik berkata jujur sekarang sebelum kamu membongkar kebohongan yang jauh lebih besar. Ucapkan semuanya tanpa meninggikan suara. Ingatlah kamu boleh emosi, tetapi jangan sampai menyakiti dirimu sendiri.

Saat kekasihmu sudah mengakui semua perselingkuhannya, tugasmu selanjutnya adalah meninggalkannya. Itu keputusan terbaik agar hatimu gak semakin tercabik-cabik. Bertahan bukan solusi terbaik terlebih jika kekasihmu sudah menjadikan kebohongan sebagai sebuah kebiasaan.

Memang ada kemungkinan kekasihmu bisa berubah lebih baik, tetapi jangan lupa bahwa kemungkinan dia mengulangi kesalahannya juga masih terbuka lebar. Apakah kamu siap jika hal yang kamu alami sekarang terulang lagi untuk kedua kalinya? Jika kamu siap, silakan bertahan dengan segala konsekuensinya. Namun, jika kamu merasa hatimu sudah hancur lebur, ada baiknya kamu memilih mundur. Jangan mempertahankan sesuatu yang jelas-jelas sudah lemah fondasinya. Kamu berhak bahagia!

Gak ada gunanya menyimpan dendam. Yang ada justru kamu yang dibunuh perasaan kurang nyaman pelan-pelan. Marah pada mantan maupun selingkuhannya juga sama sekali gak ada gunanya. Sakitmu tetap terasa, lukanya masih perih menyiksa.

Biarkan saja kekasihmu bahagia bersama pasangan barunya. Mungkin mereka ditakdirkan bersama karena kualitas mereka memanglah serupa. Jika kekasihmu memang setia, digoda perempuan mana pun dia gak akan terlena. Jadi, jangan salahkan apa pun, karena gak ada yang harus disalahkan. Mungkin espektasimu pada kekasihmu saja yang selama ini ketinggian, sementara dia hanya punya kualitas pas-pasan. 

Untuk menutup drama perselingkuhan yang tengah kamu alami, cukup katakan selamat dan terima kasih kemudian pergi. Kamu gak perlu mendoakan kekasihmu yang buruk-buruk. Kamu juga gak perlu marah-marah kepada selingkuhannya. Gak bisa jadi obat, amarah hanya akan membuat lukamu terus menganga, sakitmu bertambah menyiksa.

Bagaimanapun akhirnya, pada kenyataannya kekasihmu pernah menemani susah senang hidupmu bukan? Berterima kasihlah karena dia sudah mampir sesaat dan memberimu pelajaran yang sangat berharga. Jangan mengotori tangan dan hatimu karena perlakuan buruk orang lain. Tetaplah jadi baik seperti kamu yang dulu, tunjukkan pada dunia bahwa kamu bisa bahagia tanpa kekasihmu yang cuma bisa mengukir luka. 

Drama perselingkuhan memang kerap menyisakan dendam dan benci. Namun, percayalah dengan merelakan dan memaafkan hatimu jauh lebih lapang dan lebih mudah bertemu bahagia yang lain. Lagi pula kamu sudah diselamatkan dari kisah yang salah 'kan? Lalu mengapa kamu harus marah? Yuk, sama-sama belajar mengatasi masalah apa pun tanpa mengedepankan emosi!