Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal 5 Fase Galau dari Kacamata Psikologi

killingthebreeze.com

Remaja masa kini katanya sering galau. Bener gak sih? Gak sedikit dari kita yang jadi gak nafsu makan gara-gara galau. Bahkan ada juga yang semula periang dan cerewet, tiba-tiba berubah drastis menjadi manusia yang diam seribu bahasa. 

Yup, semua ini gara-gara kondisi emosi kita sedang tidak baik-baik saja. Nyatanya, kehilangan seseorang yang kita sayangi memang semenyakitkan itu loh! Berikut adalah fase galau manusia yang dilihat dari sudut pandang psikologi.

1. Penyangkalan (Denial)

newscult.com

Saat gak bisa nerima apa yang sedang menimpa atau terjadi pada kita, pasti kita menyangkal seperti "Hal ini nggak mungkin terjadi padaku". Atau mengungkapkan "Aku baik-baik saja kok", padahal you're totally not

Penyangkalan ini adalah reaksi yang normal saat kita merasa kehilangan. Bisa dibilang, ini seperti pertahanan dari dalam diri kita yang sifatnya sementara.

2. Marah (Anger)

sobercollege.com

Kalau di tahap ini biasanya kita udah bisa menyadari realita, tapi tetep aja merasa marah dengan apa yang terjadi. Seperti "Kenapa harus aku?!", "Kenapa kayak gini sih!".

3. Menawar (Bargaining)

closeronline.co.uk

Mungkin kita akan menggumam "Seandainya waktu itu....".

Ya, di tahap ini kita masih berharap. Berharap ini adalah usaha kita untuk tawar-menawar dengan kesedihan yang sedang dialami. Hmm, namanya juga manusia, sedih pun masih berusaha ditawar ya hehehe

4. Depresi (Depression)

sciencedaily.com

Ini nih tahapan yang bisa dibilang puncaknya kesedihan. Gak jarang dari kita yang ngerasa putus asa setelah ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi. Kalau lagi di tahap ini biasanya cenderung menghindar dari orang-orang, dan ingin menghabiskan waktu untuk menangis saja di kamar. Biasanya sih kamu akan mengatakan "Aku sangat sedih", "Untuk apa aku hidup tanpa orang yang aku sayangi". 

Gak apa-apa kok, ini adalah tahap yang harus kamu lalui. Percayalah, jika kamu kehilangan sesuatu yang berharga, maka nanti akan digantikan dengan yang lebih berharga. Semangat!

5. Penerimaan (Acceptance)

inovasee.com

"Semuanya akan baik-baik saja", "Aku nggak bisa ngelawan keadaan ini, aku akan siap". Begitu kira-kira yang ada di kepala kita saat mulai bisa menerima keadaan dengan ikhlas.

Tahapan terakhir ini menunjukkan kalau kita mulai menyadari bahwa yang telah hilang tidak bisa kembali lagi. Great! Ini adalah waktu yang tepat buat kamu untuk kembali bangkit.

Kesimpulannya, sedih atau galau itu boleh-boleh aja. Normal kok, tapi jangan berlarut-larut ya! Karena hidup itu tentang bagaimana kamu belajar, belajar dari pengalaman yang pernah kamu lalui. Jangan lupa senyum hari ini 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us