5 Hal Dasar dari Perjanjian Pranikah yang Jarang Diketahui

Perjanjian pranikah adalah sebuah dokumen hukum yang ditandatangani oleh calon pengantin sebelum kalian menikah. Meskipun tidak selalu umum di semua budaya atau negara, namun perjanjian ini sebenarnya penting untuk memperjelas hak dan kewajiban pasangan dalam pernikahan.
Bagi kamu yang ingin menikah dan masih ragu untuk membuat perjanjian pranikah, coba simak dulu lima hal dasar dari perjanjian pranikah berikut ini. Sehingga kalian bisa memahami lima hal dasar dari perjanjian pranikah yang masih banyak orang belum tahu.
1. Pembagian harta dan kekayaan

Salah satu aspek yang cukup penting dari perjanjian pranikah adalah pembagian harta dan kekayaan antara kedua belah pihak. Dalam perjanjian ini, calon pengantin akan menentukan bagaimana harta dan kekayaan akan dibagi jika terjadi perceraian di kemudian hari.
Misalnya, kamu akan menentukan pembagian harta bawaan, harta yang diperoleh selama pernikahan, atau hak warisan. Fungsinya adalah untuk membantu menghindari konflik yang mungkin timbul jika terjadi perceraian dan memberikan perlindungan bagi kedua belah pihak.
2. Penentuan tanggung jawab finansial

Perjanjian pranikah juga berisi penentuan tanggung jawab finansial masing-masing pasangan dalam pernikahan. Bisa mencakup pembagian biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak, dan atau tanggung jawab lainnya yang terkait dengan keuangan keluarga.
Intinya, perjanjian pranikah berisi soal penetapan tanggung jawab finansial secara jelas dan detail. Sehingga, kamu dan pasangan bisa menghindari konflik yang berkaitan dengan masalah uang di masa depan.
3. Perlindungan terhadap utang

Perjanjian pranikah juga bisa digunakan sebagai perlindungan terhadap utang pasangan. Dalam perjanjian ini, kamu dan pasangan bsia menetapkan bahwa kalian tidak akan bertanggung jawab atas utang pribadi masing-masing yang diperoleh sebelum pernikahan.
Hal ini penting sebenarnya cukup penting untuk melindungi keuangan masing-masing. Juga, ini akan menghindari risiko keuangan yang tidak diinginkan jika salah satu pasangan memiliki utang yang besar.
4. Penentuan hak asuh anak

Masalah penentuan hak asuh anak juga bisa dimasukkan ke dalam perjanjian pranikah. Kamu dan pasangan dapat menetapkan bagaimana hak asuh anak akan dibagi jika terjadi perceraian di kemudian hari.
Kalian juga dapat menentukan hal-hal seperti tempat tinggal anak, pembagian waktu antara kedua orangtua, dan tanggung jawab finansial terkait dengan anak-anak. Dengan menyelesaikan masalah ini di awal, kamu dan pasangan bisa mengurangi konflik yang mungkin timbul jika terjadi perceraian.
5. Penetapan klausa-klausa tambahan

Selain hal-hal dasar di atas, perjanjian pranikah juga boleh mencakup klausa-klausa tambahan yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan kamu dan pasangan. Misalnya, kalian bisa menambahkan klausa tentang pembagian harta peninggalan, hak kepemilikan rumah tangga, atau penyelesaian sengketa dalam perjanjian tersebut.
Sebenarnya, ini memberikan fleksibilitas bagi kamu pasangan untuk menyesuaikan perjanjian sesuai dengan situasi dan kebutuhan kalian. Sejatinya, perjanjian ini berfungsi untuk melindungi kalian jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pernikahan, seperti perceraian atau kematian.
Perjanjian pranikah merupakan instrumen hukum yang penting untuk membantu mengatur hak dan kewajiban pasangan sebelum menikah. Meskipun belum umum di semua budaya atau negara, namun perjanjian ini sebenarnya bisa memberikan perlindungan dan kejelasan bagi kedua belah pihak dalam pernikahan.
Dengan memahami hal dasar dari perjanjian pranikah, kamu dan pasangan bisa membuat keputusan tepat serta memastikan keberlangsungan pernikahan dengan lebih baik. Setuju?