5 Pemicu Stres dalam Hubungan yang Bisa Merusak Keharmonisan

Apa yang menyatukan dua insan sehingga menciptakan hubungan cinta yang abadi dan penuh kebahagiaan? Lalu, apa pula penyebab yang memadamkan keharmonisan itu? Bagaimana mungkin orang yang pernah bahagia dalam cintanya yang begitu dalam pada akhirnya merasa sendirian dan disalahpahami? Apakah rasa bahagia itu telah diruntuhkan oleh rasa sakit?
Perasaan stres dalam hubungan, datang dengan berbagai macam pemicunya. Cara menghindari perangkap ini yaitu dengan memikirkan pemicu stres yang berdampak buruk pada hubungan. Apa saja pemicunya? Berikut ulasannya!
1. Kehilangan atau berkurangnya ketertarikan

Perbedaan antara hubungan yang romantis dan persahabatan adalah keintiman. Ketika kamu ingin menjalin hubungan yang lebih dalam tapi tidak bisa, maka gairah dalam suatu hubungan akan mulai memudar. Dan itu juga akan meninggalkanmu dengan sesuatu yang lebih dekat pada persahabatan.
Daya tarik yang berkurang mungkin bukanlah masalah fisik. Tetapi kehilangan ketertarikan atau rasa cinta sering kali disebabkan oleh depolarisasi, yaitu sesuatu yang sifatnya psikologis. Depolarisasi terjadi saat pasangan tidak lagi memiliki jiwa maskulin atau juga feminin di antara mereka.
2. Rasa frustrasi, beban emosional, dan hambatan

Hubungan yang baik dibangun dengan komunikasi positif yang lebih banyak daripada komunikasi negatif. Karena di dalam hubungan, komunikasi yang positif akan membantu mengurangi rasa stres. Mungkin ketika kamu merasakan hilangnya rasa ketertarikan dan tidak bisa membalikkan rasa itu, kamu akan berhenti berkomunikasi dengannya.
Lalu, hal tersebut akan berlanjut dengan perlawanan. Misalnya saat pasanganmu melakukan sesuatu yang mengganggu dirimu dan kamu hanya diam menahan emosi yang menumpuk, maka itu akan berubah menjadi kebencian. Lebih lanjut, kebencian akan menjadi toksik dan berakhir menjadi represi atau mati rasa.
3. Kehilangan gairah fisik karena perasaan frustrasi dan munculnya kekesalan

Jika kamu terus-menerus merasa frustrasi dan kesal terhadap pasanganmu, kamu akan kehilangan gairah fisik. Dikarenakan jika kamu ingin merasakan gairah, kamu dan pasangan harus saling terbuka. Kamu tidak akan bisa intim dengan pasanganmu secara fisik apabila tidak terhubung ke tingkat emosional dan spiritual.
Apabila kamu merasa disalahpahami atau diabaikan, maka itu akan menciptakan hambatan. Hal tersebut akan menghalangi rasa gairah dan koneksi, juga akan meneruskan kekurangan keintiman. Jika terus dibiarkan, maka akan berbahaya bagi hubungan. Kamu perlu menempatkan diri pada keadaan yang mendorong gairah dan rasa cinta, bukan pada rasa frustrasi dan kekesalan.
4. Kehilangan komitmen karena berkurangnya ketertarikan dan gairah

Begitu kamu mengalami rasa berkurangnya gairah dan ketertarikan, maka energi kamu akan berpindah ke tempat lain. Di sana, kamu akan merasa berada dalam perasaan bahagia jika bersama orang lain, baik itu teman ataupun kolega. Jika begitu, hal tersebut bisa mengarah pada berkurangnya komitmen terhadap pasangan, karena tidak lagi memfokuskan perhatian dan energi yang tidak terbagi dengan pasangan.
Kamu tidak lagi berkomitmen memenuhi kebutuhan pasangan dan memahaminya. Bagaimana cara menghentikan ini? Kamu harus memastikan tidak adanya ancaman maupun keinginan sedikit pun untuk melangkahkan kakimu keluar dari rumah. Tidak ada orang lain yang menjadi prioritas lebih tinggi selain pasanganmu. Kamu harus memenuhi kebutuhan pasanganmu sebagai syarat mutlak bagi dirimu.
5. Menceritakan ketidakcocokan pasangan kepada orang lain

Perasaan tidak cocok muncul karena tidak saling mengutamakan dan memprioritaskan satu sama lain dalam memahami pasangan dengan cara yang tulus. Tentu saja ada beberapa pasangan yang pada dasarnya tidak saling cocok, ini tidak ada kaitannya dengan hubungan yang stres. Kendati demikian, begitu banyak dari mereka yang membuat cerita menyangkut pasangannya. Seperti, siapa sebenarnya dia, bagaimana dia memperlakukan pasangannya, dan bagaimana pasangannya melihat dirinya.
Begitu juga apabila kamu bercerita soal pasanganmu, berhati-hatilah dengan cerita yang kamu buat, apalagi sampai menceritakan keburukannya. Karena cerita yang kamu buat tentang pasanganmu akan menentukan cara kamu berpikir dan bertindak. Dan Itu bisa menciptakan hal positif maupun hal negatif, dan akan berdampak stres yang sangat merusak bagi semua jenis hubungan.
Oleh karena itu, keharmonisan dalam hubungan tidak serta merta dibangun dalam semalam. Perlu sebuah perjuangan dan komitmen yang kuat meskipun tantangan dan hambatan yang membuat stres sering kali sulit diselesaikan. Meski begitu, kamu memiliki kekuatan untuk mengontrol semua permasalahan yang datang dalam hubungan.