Bicara soal uang di sini bukan sekadar kamu lagi punya uang atau gak, melainkan lebih ke perencanaan dan tujuan keuangan. Tujuan keuangan juga bukan angan-angan belaka, di mana tujuanmu tampak sangat hebat tetapi kamu seperti gak mengambil langkah berarti untuk mencapainya.
Baik perencanaan maupun tujuan keuangan yang diobrolkan haruslah masuk akal. Nah, kalau kamu selalu menghindari pembicaraan seserius ini dengan pacarmu, ada risiko yang mengintai hubungan kalian yaitu . . .
Keenggananmu menanggapi obrolannya soal keuangan cepat atau lambat akan memunculkan tanda tanya baginya. Sekali, dua kali dia akan berpikir waktunya saja yang kurang tepat. Mungkin kamu lagi capek atau ada topik lain yang lebih menarik perhatianmu.
Tetapi kalau kamu terus mengelak saat diajak bicara soal uang, wajar kalau dia jadi curiga. Jangan-jangan, kondisi keuanganmu sebenarnya gak sehat. Kamu menolak membicarakannya karena gak ingin keceplosan di tengah obrolan.
Suka gak suka, untuk membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan memang butuh persiapan keuangan yang gak main-main. Jelas bukan cuma soal pestanya melainkan terutama soal bagaimana kehidupan rumah tangga itu berjalan setelah pesta berakhir.
Ada hunian yang harus dipikirkan, juga biaya bila kalian cepat dikaruniai momongan. Kalau kamu menghindar terus dari obrolan soal uang, hubungan kalian terancam di situ-situ saja untuk waktu yang lama.
Apa hubungannya? Berhubungan banget, dong! Kalau pacarmu saja jadi merasa gak nyaman sama kamu karena kamu selalu mengelak dari pembicaraan soal uang, sudah pasti orang tuanya juga akan kurang respek padamu.
Sekalipun di pertemuan pertama mereka mungkin gak menyinggungnya, seiring seringnya kamu datang ke rumah, pasti mereka juga akan mengajakmu bicara soal itu. Dan jika kamu tampak gak meyakinkan, pacarmu yang akan dicecar.
Kemapananmu diragukan dan dia akan diminta mempertimbangkan lagi hubungan kalian. Atau malah secara terang-terangan langsung tidak merestui dan menyodorkan calon lain untuknya.
Bukan materialistis, tetapi orang dewasa memang harus realistis bila ingin tetap eksis. Kehidupan orang dewasa erat sekali dengan urusan pekerjaan dan uang. Jangan sampai dia merasa dewasa sendirian dalam hubungan kalian.
Kamu harus bisa mengimbanginya. Barangkali kamu seketika bertanya, kenapa bukan dia saja yang berusaha mengimbangimu dengan lebih santai dan tak lagi membicarakan soal uang dan uang?
Jelas itu tidak akan terjadi karena dia merasa itu langkah mundur dalam hidupnya. Dia ingin melangkah maju bersamamu, bukan mundur bersamamu.
Kamu mungkin berpikir ini terlalu jauh. Tetapi kita memang tidak bisa mengendalikan pikiran orang lain, kan? Sikapmu yang gak pernah siap bicara soal uang bisa ditangkapnya sebagai tanda kalau kamu memang gak serius dengan kondisi finansialmu sendiri.
Saat ini kondisi keuanganmu mungkin masih aman. Namun sebenarnya kamu gak punya persiapan apa pun untuk berjaga-jaga dari kemungkinan terburuk. Yang penting selama masih ada uang, kamu tinggal menggunakannya.
Dia khawatir bila sesuatu yang buruk benar-benar terjadi, kamu akan dengan mudahnya mengandalkannya. Terlebih jika kalian sudah berumah tangga. Walaupun sebagai pasangan harus saling membantu, dia khawatir kamu akan kebablasan dalam mengandalkannya.
Meski membicarakan soal uang kadang terasa kurang nyaman terutama saat kamu merasa belum cukup mapan, lebih baik kamu tidak menghindarinya. Biar kalian saling tahu kondisi masing-masing dan justru bisa bersama-sama mewujudkan mimpi serta kondisi keuangan yang lebih sehat. Ketimbang tiba-tiba diputusin, kan?