5 Sebab Orangtua Tak Menyetujui Rencana Perceraianmu, Pikirkan Ulang

Saat rumah tanggamu berada di ujung tanduk, orangtua barangkali menjadi orang pertama yang mengetahuinya langsung darimu. Kamu tahu bahwa baik dirimu maupun pasangan sama-sama sudah dewasa dan punya hak penuh untuk menentukan kelanjutan hubungan kalian. Tetapi ketika perceraian telah di depan mata biasanya kalian tetap membicarakannya dengan orangtua masing-masing.
Maksudmu mungkin mencari dukungan atau sekadar biar orangtua gak kaget ketika kamu tak pernah lagi datang ke rumahnya bersama pasangan. Daripada orangtuamu tahu perceraian itu dari orang lain, lebih baik kamu sendiri yang mengabarkannya sebelum masuk persidangan. Tapi tanggapan orangtuamu justru terasa sebagai hambatan atas rencanamu yang sudah masak.
Mereka tidak menyetujuimu berpisah dari pasangan. Kamu didorong untuk bertahan dan menyelesaikan persoalan tanpa perceraian. Apa yang bisa kamu lakukan dalam situasi seperti ini? Kami uraikan dulu lima latar belakang penolakan orangtua atas rencana perpisahan kalian. Setelah itu baru dirimu mempertimbangkan langkah yang akan diambil.
1. Memandang masalahnya bisa diatasi tanpa perceraian

Ketika buatmu persoalan dalam perkawinanmu dengan pasangan sudah menemui jalan buntu, dari kacamata orangtuamu malah berbeda. Jalan masih terbentang lebar dan panjang. Dengan pengalaman keduanya, masalahmu hari ini tampak gak terlalu besar.
Orangtua bukannya meremehkan perasaanmu. Akan tetapi, mereka berpikir ada masalah-masalah lain yang lebih gak bisa dikompromikan. Mereka yakin bahwa persoalan kalian masih dapat diatasi bersama-sama. Justru setelah badai rumah tangga ini terlewati, hubungan kalian sebagai pasutri bakal lebih kuat.
Pendapat orangtua biasanya didasari oleh pengalaman mereka sendiri. Dulu mereka juga menghadapi masalah serupa denganmu. Tapi, mereka tidak bercerai dan persoalan pun terpecahkan. Kalau orangtua berpandangan perceraian belum diperlukan, minta mereka untuk memberimu solusi di luar cara-cara yang telah dicoba.
2. Khawatir dampaknya pada anak-anakmu

Hal pertama yang terpikirkan oleh orangtuamu ketika kamu bilang akan bercerai adalah anakmu. Bagaimana nasibnya setelah bapak dan ibunya berpisah? Apakah dirimu akan mendapatkan hak asuhnya? Tapi siapa pun yang memenangkan hak asuh, apakah anak bakal bertumbuh serta berkembang dengan baik tanpa figur lengkap orangtua?
Kalaupun kamu dan pasangan sepakat untuk tetap kompak dalam mengasuh anak, tetap saja anak merasakan perbedaan dari teman-temannya. Bagaimana bila kelak dirimu atau mantan pasanganmu menikah lagi? Apakah pasangan masing-masing bisa menerima anak ini dengan baik?
Belum lagi pertimbangan kecukupan kebutuhanmu serta anak seandainya selama ini kamu gak bekerja. Tidak ada jaminan mantan pasanganmu masih mau menafkahi anak kalian sampai dewasa. Jika pun dia memberi nafkah mungkin jumlahnya terbatas sekali dan cuma buat sekolah anak.
Apakah kamu mampu berdiri di atas kedua kaki sendiri selepas bertahun-tahun hidup dengan nafkah dari pasangan? Sementara itu, orangtuamu gak mampu secara finansial bila harus menanggung kehidupanmu dan anak yang masa depannya masih amat panjang. Semua hal yang menjadi keresahan orangtua hendaknya juga dipikirkan baik-baik dan pastikan dulu dirimu bakal mampu mengatasinya.
3. Gak mau kamu kembali bercerai di pernikahan berikutnya

Sekali perceraian dijadikan solusi, ada kemungkinan yang lebih besar langkah yang sama kembali diambil ketika pernikahan keduamu bermasalah. Itu seperti jalan pintas untuk mengakhiri kesusahan apa pun yang melanda rumah tanggamu. Ini yang sangat dikhawatirkan oleh orangtuamu.
Mereka tidak ingin melihatmu berkali-kali menikah dan bercerai. Apalagi di setiap pernikahan lahir anak. Semua anakmu pasti terdampak secara psikis oleh rumah tanggamu yang gak stabil bahkan kandas melulu. Maka kedua orangtuamu ingin kamu dan pasangan lebih sabar dalam menghadapi berbagai ujian pernikahan.
Jangan membawa kebiasaan ketika dirimu remaja, yaitu putus dari pacar merupakan perkara yang mudah. Kalau sebatas pacar, orangtuamu tidak ambil pusing kamu mau putus berapa kali. Tetapi pernikahan mestinya disikapi dengan lebih bijaksana, serius, dan tak terkesan dirimu mempermainkannya dengan sedikit-sedikit ingin bercerai.
4. Bercerai tidak ada di kamus rumah tangga kedua orangtuamu

Orangtuamu sudah menikah selama berpuluh-puluh tahun dan masih terus bersama. Tentu ini bukan lantaran pernikahan mereka tidak pernah dihantam berbagai masalah. Akan tetapi, kata cerai gak pernah ada di benak mereka. Mereka teguh memegang prinsip sekali menikah untuk selamanya.
Oleh sebab itu, rencana pernikahanmu terasa begitu mengejutkan keduanya. Mereka tahu bahwa berumah tangga bukan hal mudah. Kalian adalah dua individu yang baru bertemu setelah dewasa. Banyak sekali hal-hal yang belum kalian kenal ketika menikah bahkan sampai sekarang.
Orangtua pun dulu begitu. Bagi mereka, tidak ada proses perkenalan yang lebih panjang ketimbang suami istri. Perkenalan itu membutuhkan ekstra waktu. Tapi jika kamu bercerai, kalian tidak lagi mempunyai waktu buat saling memahami lebih dalam. Buat kedua orangtuamu, perceraian adalah hal yang mereka hindari apa pun alasannya.
5. Atau mereka juga bercerai dan sedikit banyak menyesalinya

Orangtua yang gak mendukung anaknya untuk bercerai tak hanya karena rumah tangga mereka sendiri langgeng. Ayah dan ibumu yang sudah berpisah lama pun bisa enggan merestui rencana perpisahanmu karena sejumlah alasan. Salah satunya, mereka gak mau kamu mengikuti kegagalan orangtua dalam berumah tangga.
Meski sampai hari ini mereka tidak punya rencana untuk rujuk, bukan berarti ayah dan ibumu benar-benar puas dengan keputusan bertahun-tahun silam. Mungkin saja sekarang rasanya seperti peribahasa nasi sudah menjadi bubur. Mereka telanjur berpisah dan meski menyesal, menyatukannya lagi dalam pernikahan juga bukan hal mudah.
Mereka berpikir keadaannya bakal berbeda seandainya dulu tidak gegabah mengakhiri pernikahan. Setidaknya, kamu tak terinspirasi untuk mengikuti jejak perceraian mereka. Orangtua ingin dirimu lebih baik dan berhasil dalam membina rumah tangga.
Penolakan orangtua atas rencana perceraianmu sebenarnya bukan halangan. Kamu tetap berhak mengambil keputusan sendiri yang dirasa paling tepat untuk hidupmu. Namun, sebaiknya dirimu juga tetap mendengarkan nasihat mereka. Kalau masih ada cara lain buat menyelamatkan pernikahanmu dan membuatmu hidup lebih bahagia bersama pasangan, itulah yang terbaik.