6 Tips Hadapi Adik yang Ingin Nikah Muda, Ajak Bicara Baik-Baik

Ketika adikmu yang baru lulus SMA atau kuliah semester awal tiba-tiba bilang ingin menikah, tentu kamu terkejut. Sebagai orang yang lebih tua darinya, dirimu mungkin belum terpikirkan tentang perkawinan. Apakah dia serius dengan perkataannya atau cuma main-main?
Bila keinginan menikah muda disampaikan berkali-kali dengan nada mendesak, kamu gak boleh mengabaikannya. Lebih baik segera mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan ketimbang tahu-tahu keluarga kecolongan. Ambil peranmu sebagai saudara tuanya dengan melakukan enam hal ini.
1. Pastikan telah terjadi kehamilan di luar nikah atau tidak

Meski membayangkannya saja sudah membuatmu sangat tidak nyaman, kemungkinan ini memang perlu secepatnya dipastikan. Sebab tak sedikit remaja yang mendadak ingin segera menikah lantaran dirinya atau pacarnya telah hamil.
Pernikahan adalah topik dewasa. Kamu gak perlu ragu buat langsung menanyakannya pada adikmu yang cowok maupun cewek karena ia sudah menginginkannya. Jangan langsung menuduhnya, "Kamu hamil?" Atau, "Pacarmu hamil?"
Dengan maksud sama, pertanyaan di atas dapat diperhalus menjadi, "Kamu/pacarmu gak hamil, kan?" Pertanyaan ini masih menandakan adanya harapan dan rasa percayamu pada adik dalam menjaga gaya pacarannya. Perkara harapan dan rasa percaya itu dipatahkannya atau tidak, kamu kudu siap dengan apa pun jawabannya.
2. Tanyakan alasannya ingin nikah muda sampai jelas

Jika adikmu bilang keinginannya menikah muda bukan karena kehamilan atau ia berbelit-belit dalam menjawab, jangan berhenti. Sebagai saudara terdekatnya, kamu sangat boleh mencecarnya. Alasan-alasan yang disampaikannya penting untuk pertimbanganmu bakal mendukungnya atau tidak.
Terkadang, remaja ingin sekali menikah muda hanya karena pengaruh lingkungan atau tayangan. Seakan-akan menikah di usia muda merupakan hal biasa dan semuanya pasti berjalan baik-baik saja. Sekalipun adikmu menunjukkan ketidaknyamanan kala dicecar, kamu juga harus memperlihatkan kewibawaanmu sebagai kakak.
3. Ingatkan tentang pendidikan dan kesiapannya baik mental maupun finansial

Berumah tangga tidaklah sama dengan berpacaran di dalam rumah. Tanggung jawab pasangan suami istri amat besar. Apalagi nanti setelah adikmu dan pasangannya diberi momongan.
Sementara itu, banyak urusan dalam kehidupannya sendiri belum beres. Bagaimana ia akan melanjutkan pendidikannya? Siapa yang hendak membiayai kuliahnya, orangtua atau pasangannya?
Dari mana mereka mendapatkan uang untuk hidup sehari-hari kalau belum ada yang bekerja? Mereka mungkin sudah sangat klop sebagai pacar. Akan tetapi, siapkah mereka menjalankan peran sebagai suami istri bahkan orangtua di usia semuda ini? Bantu adikmu membuka wawasannya.
4. Minta waktu untuk lebih mengenal calon pasangannya

Siapa yang perlu lebih mengenal calon pasangannya? Baik kamu dan keluarga besar maupun adikmu sendiri membutuhkannya. Minta dia agar tidak tergesa-gesa memutuskan untuk menikah.
Masa berpacaran terlebih dalam waktu singkat hanya memberitahunya tentang sifat pasangan yang di permukaan. Aslinya belum tentu sama. Makin berbahaya kalau selama ini ia belum pernah bertemu dengan calonnya apalagi memperkenalkannya pada keluarga. Misalnya, mereka cuma berkenalan di dunia maya.
5. Bicarakan dengan orangtua

Bila keempat poin di atas telah kamu lakukan dan adikmu tetap ingin menikah muda, ambil langkah berikutnya. Persoalan seserius ini tidak dapat kamu simpan dan atasi seorang diri. Orangtua kalian harus segera tahu.
Adikmu barangkali tidak berani mengatakannya pada orangtua dan memilihmu untuk mencari dukungan dulu. Namun mengingat usia adik yang masih muda serta kurangnya kesiapannya, lekaslah membicarakannya dengan orangtua.
Awalnya cukup antara kamu dengan orangtua agar dirimu dapat meredam kekagetan mereka. Kemudian baru adikmu dipanggil untuk menjelaskan sendiri keinginannya. Di titik ini kamu bisa agak mundur alias lebih pasif dan membiarkan orangtua menjalankan perannya.
6. Tegaskan bahwa kamu gak iri padanya

Sikapmu yang tidak serta-merta mendukung keinginan adik untuk menikah dapat menimbulkan kesalahpahaman. Usia yang belum matang kian membuatnya cepat emosi. Bukannya mendengarkan nasihatmu, dia justru kesal padamu.
Apalagi bila kamu belum menikah atau sekadar punya pacar. Siap-siap saja kamu dituduh takut tersaingi atau makin sulit mendapat jodoh jika dia menikah duluan. Sebelum dugaan ini mengemuka, sebaiknya kamu terlebih dahulu menegaskan maksud baikmu.
Kamu gak iri dengan cepatnya ia menemukan jodoh. Dirimu bahkan siap mendukungnya kalau itu yang terbaik untuknya. Namun sebagai saudara, kamu hanya tidak mau ia tergesa-gesa memutuskan dan kelak menyesal.
Keinginan kuat adik buat segera menikah bisa menggemparkan keluarga. Apabila menikah muda tak umum dilakukan di keluargamu, keinginan itu dapat terasa mencoreng nama baik keluarga. Lebih-lebih bila terjadi kehamilan di luar nikah.
Orangtua kalian bisa sampai sakit karena memikirkannya. Mau tidak mau, kamu harus mampu menunjukkan kedewasaanmu serta membantu orangtua mengatasi persoalan ini. Usahakan untuk tidak lepas tangan dan membiarkan adikmu sembarangan mengambil keputusan.