Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Pasangan Melarangmu Main sampai Dini Hari, Cemas Keselamatan

ilustrasi keluarga (pexels.com/Tran Nhu Tuan)

Pernahkah kamu dibuat kesal oleh pasangan karena ia melarangmu pergi main malam-malam dan pulang dini hari? Padahal, dirimu sudah ada janji temu dengan teman-teman. Pun main di malam hari menjadi kebiasaanmu sejak lama. Menurutmu, malam merupakan waktu yang tepat buat bersantai.

Dirimu lebih suka main di malam hari daripada siang sekalipun sedang libur kerja. Apalagi selama hari kerja. Kalau kamu gak main di malam hari, kapan dirimu punya kesempatan bertemu kawan-kawan? Pagi sampai sore kalian memiliki kesibukan masing-masing.

Tapi larangan pasanganmu juga ada alasan kuatnya. Bukan sekadar untuk mengambil kebebasanmu dan mulai mengekangmu agar di rumah saja. Berikut tujuh alasan pasangan gak mau kamu baru pulang dini hari. Pikirkan demi kebaikanmu sendiri serta keluarga kecilmu.

1. Mengkhawatirkan kesehatanmu

ilustrasi duduk di atas motor (pexels.com/Yassir Abbas)

Sering main di malam hari sampai dini hari tentu berpengaruh pada kesehatanmu. Meski kamu sudah merasa kebal dengan masuk angin, dalam jangka panjang bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Dirimu capek bekerja seharian.

Seharusnya malam hari menjadi waktu istirahatmu. Tapi justru dipakai buat terus berkegiatan di luar. Semuda apa pun kamu sekarang, cara hidup yang selalu bergadang begini gak baik buat diteruskan. Larangan pasangan untukmu main dari malam sampai dini hari merupakan bentuk kepeduliannya. Kalau dirimu sakit-sakitan, dia juga yang repot.

2. Takut kamu kecelakaan dalam perjalanan pulang

ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Alari Tammsalu)

Ketakutan pasanganmu tidak berlebihan. Bukannya dia mengharapkan keburukan menimpamu, tetapi pada dini hari memang rawan terjadi kecelakaan. Setidaknya ada dua alasan utama, yaitu kamu sebagai pengendara sudah dalam kondisi lelah dan mengantuk.

Kedua, kondisi jalan raya jauh lebih sepi sehingga dirimu cenderung berkendara dengan kecepatan tinggi. Seterang-terangnya jalan di malam hari tentu gak seperti siang hari. Kamu menjadi kurang waspada dan sedikit saja tidak fokus bisa menyebabkan kecelakaan tunggal yang fatal.

Belum lagi bila main di malam hari juga diisi dengan mengonsumsi minuman beralkohol tinggi. Kesadaranmu ketika berkendara menjadi makin rendah. Pasangan gak mau kamu mengalami hal-hal yang buruk di jalan. Alih-alih marah, berterimakasihlah dan tenangkan pasanganmu dengan kamu di rumah saja.

3. Malam sampai pagi satu-satunya waktu untuk kalian bersama

ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Pagi sampai sore kalian sudah sibuk dengan aktivitas masing-masing. Meski kalian masih bisa berkomunikasi via telepon dan chat tentu gak sama dengan bertatap muka. Malam hari menjadi satu-satunya kesempatan untuk kalian menghabiskan waktu bersama.

Ini pun gak sepenuhnya kalian berdua saja sepanjang malam. Sebagian waktu digunakan untuk kalian menemani anak bermain serta belajar. Kalian baru memiliki waktu berduaan setelah anak tidur nyenyak. Selain bercinta dan tidur malam, kalian perlu kerap mengobrol secara langsung. Jika dirimu sering pergi main dengan teman dari malam hingga dini hari, hubunganmu dengan pasangan bakal renggang.

4. Gantian mengurus anak dong

ilustrasi keluarga (pexels.com/Helena Lopes)

Untukmu yang sudah mempunyai buah hati wajib bisa bekerja sama dengan pasangan. Dia juga capek berkegiatan sejak pagi. Malamnya ia butuh istirahat. Kalau kamu di rumah, kalian bisa membagi jam tidur agar saat anak rewel segera ditenangkan. Dengan dirimu main sepanjang malam sama artinya seluruh tanggung jawab pengasuhan anak dibebankan pada pasangan.

Dia bakal kelelahan secara fisik dan psikis. Hadirlah lebih sering di rumah untuk pasangan dan anakmu. Mereka benar-benar membutuhkanmu. Sementara teman-teman nongkrongmu tetap baik-baik saja tanpa kehadiranmu. Jangan sampai dirimu salah memprioritaskan orang.

5. Meyakini kegiatan tengah malam lebih banyak negatifnya

ilustrasi hiburan malam (pexels.com/OVERBOARD ACTION SPORTS STORE)

Main di malam hari biasanya memang untuk mencari jenis hiburan yang gak ada di siang hari. Seperti bersantai di kelab malam yang memungkinkanmu mengonsumsi minuman keras. Kamu juga bertemu dengan banyak lawan jenis. Gak berlebihan apabila pasanganmu berpikir semua itu lebih banyak negatifnya.

Khususnya untuk kalian yang sudah berkeluarga. Kecuali, kamu pergi bersama pasangan dan bisa saling memastikan tak mabuk-mabukan atau main mata dengan pengunjung lain. Jika dirimu pergi sendiri atau bersama teman-teman, pasangan takut lama-lama perangaimu berubah negatif. Dia cuma mau kamu hidup lurus-lurus saja demi rumah tangga kalian.

6. Ingin kehidupan keluarga yang lebih teratur

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ba Tik)

Gak mungkin kesukaanmu main dari malam sampai menjelang pagi tak mengakibatkan kekacauan dalam keseharianmu. Waktu tidur dipakai buat main. Saat pasangan dan anakmu bangun, dirimu malah baru tidur. Ketika kamu bangun, pasangan sudah di kantor dan anak bersekolah.

Kalian tidak pernah sarapan bareng atau dirimu mengantar anak ke sekolah Apa pun pekerjaanmu juga pasti bakal terganggu oleh kebiasaan ini. Walaupun kamu bekerja dari rumah, konsentrasimu gak penuh karena tidak tidur malam. Energimu sepanjang hari rasanya cuma sisa-sisa.

Pasanganmu gak mau hal seperti di atas terus mewarnai keseharian kalian. Ia ingin rumah tangga berjalan lebih teratur sebab akan memengaruhi keharmonisan. Jika dirimu berhenti pergi main di malam hari; kalian semua dapat tidur, bangun, dan memulai aktivitas di jam yang sama.

7. Tak mau anak tahu dan kelak menirumu begitu remaja

ilustrasi menari (pexels.com/Luis Quintero)

Cepat atau lambat anak bakal tahu kebiasaan orangtuanya. Saat ia terbangun di malam hari, kamu tidak pernah ada. Atau, dia mendengarmu baru pulang menjelang subuh. Kamu juga gak ada di meja makan di jam sarapan serta tak pernah mengantarnya ke sekolah. Di malam hari sampai pagi ia selalu hanya bersama pasanganmu.

Anak diam-diam memperhatikan semua ini. Lama-lama ia bisa menyimpulkan bahwa berada di luar rumah di jam-jam itu merupakan hal yang diperbolehkan. Kalau kamu baru suka main di malam hari setelah dewasa, anakmu boleh jadi begitu remaja sudah gak betah di rumah. Jika dirimu tidak ingin anak keluyuran di tengah malam, jangan memberinya contoh seperti itu.

Pernikahan memang tidak boleh merenggut seluruh kebebasanmu. Akan tetapi, kebebasan pribadi perlu dibatasi dengan adanya pasangan serta anak yang memerlukan perhatianmu. Jangan menyamakan dengan ketika kamu masih lajang yang bebas main kapan pun. Pahami maksud pasangan melarangmu pulang dini hari. Pakai waktu malammu buat keluarga serta beristirahat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us