Kamu pasti familiar dengan ungkapan cinta membutuhkan pengorbanan. Ungkapan tersebut hampir pasti dilakukan oleh orang-orang yang tengah memendam rasa cinta. Berjuang untuk mengenalnya lebih dalam, mendapatkan hati, bahkan memutar otak agar tetap bersama dengan pujaan hati.
Namun, kamu juga sebaiknya berpikir ulang serta menerima kenyataan bahwa tak mungkin segala sesuatu berjalan sesuai yang kamu harapkan. Kenapa? Inilah delapan alasan kenapa kamu patut menyerah memperjuangkan cintamu.
Kamu dan pasangan perlu memiliki kesamaan visi dalam memandang sesuatu. Tujuan hidup yang sama akan menggerakkan roda hubungan kalian ke arah yang sama. Jika memang berbeda, beranilah untuk membuat keputusan besar.
Boleh jadi kamu punya visi yang sama. Namun, cara berpikir yang berbeda akan membuat hubungan kalian merenggang. Bayangkan, kalian ingin menuju sebuah stasiun. Kamu memilih naik mobil, sedangkan pasangan naik sepeda. Jika kalian memang sudah tak mampu mengimbangi, menyerah adalah pilihan terbaik.
Mengapa memilih bertahan jika pasangan terus mengulangi kesalahan yang sama? Bukan kesalahan teknis seperti gak rutin antar jemput atau lupa perayaan hari penting, tetapi kesalahan fatal seperti selingkuh atau berlaku kekerasan. Itu fatal lho.
Buat kesepakatan bila kamu memang ingin memberinya kesempatan, termasuk bila pasangan kembali melanggar komitmen yang kalian buat.
Saat lagi masa pendekatan atau ketika sudah bersama, ia kerap kali mengabaikan perhatianmu. Kerap kali cuek bahkan tak menganggap keberadaanmu, jangan ragu untuk meninggalkan terlebih apabila ia tak memberimu kejelasan.
Bila orang tuamu punya alasan masuk akal, tak ada salahnya untuk merefleksikan hubungan kalian. Pacar bisa dicari lagi, tapi orang tua cuma ada satu.
Jika cintamu sudah bertepuk sebelah tangan, maka kamu tak perlu memperjuangkannya lagi. Buat apa mempertahankan dia yang tak mau diperjuangkan?
Berubah menuju ke arah yang lebih baik memang perlu. Menyelaraskan keinginanmu dengan dia juga perlu agar hubungan kalian berjalan seimbang. Hanya saja jika ia terus menuntutmu di luar batas kemampuanmu atau ketika kamu merasa sudah tak menjadi dirimu sendiri, pertimbangkanlah untuk meninggalkan dia. Kamu perlu dicintai apa adanya.
Keberadaan orang tercinta seharusnya membuatmu merasa bahagia bukan terbebani. Bila ia terus membuatmu tertekan bahkan stress, tak perlu ragu untuk meninggalkannya. Ingat, hati dan hidupmu lebih berharga.
Guys, mencintai tanpa harus memiliki ada benarnya kok. Berjuanglah jika ia layak diperjuangkan, tapi jangan pernah takut menyerah.