9 Tanda Pacar Suka Mengatur, Serius Ingin Lanjutkan Hubungan?
Pada awalnya pacarmu manis dan membuatmu bahagia. Namun lama kelamaan, dia tidak memperbolehkanmu melakukan ini dan itu, karena takut kamu kenapa-kenapa. Dengan alasan terlalu cinta, kamu harus melakukan kegiatan yang dia rasa "aman".
Lama-kelamaan, dia jadi terlalu mengatur hidupmu karena dia merasa tahu apa yang terbaik untukmu. Akhirnya, kamu jadi tidak bisa mengekspresikan apa yang dirasa, bahkan untuk mengambil keputusan untuk hidupmu pun tidak boleh. Hmm, kalau sudah begini, bisa dipastikan kamu berada dalam hubungan toksik.
Sebelum terjerumus semakin dalam, yuk kenali tanda-tanda pacar yang suka mengatur berikut ini, dilansir laman Mind, Body, and Green.
1. Dengan sengaja, dia berbuat baik padamu agar kamu merasa perlu balas budi. Jika belum membalasnya, dia selalu mengingatkanmu setiap saat
2. Cemburu buta hingga dia tidak suka melihatmu dengan rekanmu, meski untuk urusan belajar atau bekerja. Dia tidak menerima alasanmu
3. Dia adalah orang yang narsis, hingga merasa kamu tidak akan seperti sekarang jika bukan karena dia. Hmm, percaya diri tingkat dewa, nih?
4. Dia memainkan rasa bersalahmu karena tidak mengikuti ucapannya. Akhirnya, kamu gak enak hati dan mau melakukan apa yang disuruh
5. Dia mulai menjauhkan hubunganmu dengan teman atau keluargamu, dengan alasan, ingin banyak menghabiskan waktu berdua saja
6. Dia selalu berpikiran negatif padamu. Tak jarang dia mengajakmu bertengkar hanya untuk membenarkan pikiran negatifnya
7. Meski sudah memberitahu kegiatanmu seharian, dia akan tetap menanyaimu pergi dengan siapa, hingga minta difotokan tempatmu berada sekarang
8. Dia suka melanggar privasimu. Tanpa minta izin, dia mengecek isi ponselmu, seakan-akan kamu selingkuh darinya
9. Setiap hari dia mengambil semua keputusanmu dari hal kecil hingga hal besar. Kamu jadi gak bisa mandiri, kan?
Sebenarnya orang yang terlalu mengatur pasangannya adalah orang yang paling tidak percaya diri. Dia membuat banyak batasan agar kamu tidak pergi ke mana-mana selain pergi ke dia.
Jika kamu masih mencintainya, tak ada salahnya untuk berbicara dari hati ke hati, meminta saran pada keluarga atau teman terdekat. Kalau perlu, ajak dia ke psikolog untuk mengurangi kebiasaan mengaturnya.
