Tumben kamu gak mainan HP?
Aku Tak Ingin Hubungan Kita Sebatas Chat. Aku Ingin Menemuimu, Asal Kamu Tahu...

Aku tak ingin selalu menatap layar teleponku, menunggu kotak hitam itu muncul di layar dengan namamu tertulis di dalamnya. Aku tak ingin mencoba memikirkan hal-hal manis untuk membalas pesanmu. Aku tak ingin terus-terusan membicarakan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
Aku ingin BENAR-BENAR bisa melakukannya, bersamamu.
Aku tak ingin hanya menjalin hubungan dengan teleponku. Jika saja aku bisa melepaskan teleponku sebentar saja rasanya akan berbeda, dan orang-orang akan menatapku dengan tatapan aneh mereka.
Jika saja mereka tahu, aku sedang menunggu pesan darimu.
Aku tak tertarik bermain-main dengan telepon; aku hanya tertarik padamu.

Aku ingin menonaktifkan teleponku dan bertatap muka denganmu. Aku ingin kita berdua melakukan banyak hal yang selama ini hanya bisa diungkapkan lewat kata-kata. Membaca kalimat yang kamu keluarkan memang menyenangkan, namun tak seindah ketika aku akhirnya bisa menatap wajahmu lekat.
Aku tak tahu berapa banyak lagi kode sindiran yang harus kutulis, aku tak tahu berapa banyak lagi status "Aku bosan" yang harus kuketik hanya untuk mendapatkan perhatianmu. Aku tak ingin berhubungan dengan teleponku, aku ingin berinteraksi denganmu, aku ingin menjalin hubungan seperti manusia lainnya. Tak hanya terbatas pada layar semata.
Aku ingin seseorang yang bisa diajak bercanda dan tertawa bersama. Seseorang yang akan merangkulku ketika sedang bahagia, seseorang yang akan memelukku ketika aku bersedih. Aku ingin mendengarkanmu bercerita soal betapa lelahnya harimu setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan.
Aku tak ingin membaca kata-kata yang bahkan semakin tak terasa nyata!
Aku tak bisa memeluk teleponku saat malam hari dan menemukan kenyamanan di dalamnya. Memegang erat teleponku tak mampu memberiku kedamaian dan rasa senang. Terus-terusan menyentuh teleponku tak akan mengubah apapun selama kita belum bertemu.
Aku bisa saja semalaman terjaga dan berbicara manis padamu lewat telepon, tapi aku Iebih suka bertengkar denganmu dan melihat tatapan marahmu. Apalah arti semua ini jika aku tak bisa menatapmu?

Ingin sekali aku memberitahumu betapa besar keinginanku untuk menemuimu, aku bisa saja memberitahumu kita baik-baik saja meski belum punya kesempatan bertemu.
Tapi asal kamu tahu, aku tetap saja ingin menyentuhmu.
Aku tak ingin mengirim pesan padamu hanya ketika aku merasa bosan, itu membuatku sadar bahwa semakin hari hubungan kita tak bernilai apa-apa. Aku tak bisa terus-terusan mengetik pesan tanpa bertemu dengan orang yang selama ini menjadi tujuan.
Bukan begitu caranya.
Bisakah kita berdua membuat rencana kecil bersama dan benar-benar berkomitmen terhadapnya?

Aku tak ingin pacaran dengan teleponku, asal kamu tahu. Aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin melihatmu, menyentuhmu, dan tertawa bersamamu. Itu yang aku mau, bukannya minggu-minggu penuh pesan teks yang membosankan tanpa adanya hubungan personal di antaranya.
Teleponku tak bisa membuatku tertawa, tapi kamu bisa.
Teleponku selalu membuatku bosan, tapi kamu terus-terusan membawa warna.
Jadi biarkan aku menemuimu, menyentuhmu dan menggandeng tanganmu.
Kemudian biarkan aku memiliki hatimu selamanya, aku berjanji tak akan membuatnya terluka.