Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Orang Pilih Gak Punya Pasangan, Terlalu Sibuk! 

ilustrasi ekspresi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi ekspresi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekarang ini semakin banyak kita jumpai orang yang nyaman hidup sendiri alias tanpa pasangan. Mereka gak iri dengan orang yang berpasangan dan gak pusing dengan omongan lingkungan sekitar. Mungkin bagi sebagian besar orang, punya pasangan adalah sesuatu yang menyenangkan, namun yang lebih happy dengan kesendiriannya juga ada. Berikut adalah sederet alasan mereka memilih untuk gak punya pasangan. Yuk, disimak!

1. Kenangan buruk yang bikin gak bisa move on

ilustrasi kenangan buruk (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi kenangan buruk (pexels.com/Liza Summer)

Seseorang yang pernah mengalami suatu kejadian yang tidak menyenangkan di masa lalu, otomatis akan menimbulkan efek trauma. Kenangan buruk itu begitu membekas dan membayanginya, sehingga ia menjadi takut untuk kembali berpasangan. Baginya tidak mudah untuk kembali menjalin hubungan yang serius dengan seseorang.

Sisi psikologis tiap individu berbeda-beda. Seseorang bisa saja mengalami luka batin yang cukup mendalam. Kita tidak tahu karena kita tidak mengalaminya. Karenanya ia lebih memilih untuk gak punya pasangan. Mungkin dengan demikian ia merasa hidupnya lebih nyaman.

2. Merasa independent

ilustrasi wanita mandiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita mandiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sudah keburu independent, merasa gak butuh orang lain. Karena sudah terbiasa melakukan segala sesuatu seorang diri, seseorang jadi mandiri dan tidak memerlukan bantuan serta kehadiran orang lain.

Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa seseorang lebih memilih untuk tidak memiliki pasangan. Ia menganggap bisa mengandalkan dirinya sendiri sepenuhnya tanpa campur tangan dari pihak lain. Bahkan bagi orang yang mandiri, adanya pasangan bisa saja malah menjadi beban dan membuat kerepotan tersendiri.

3. Terlalu sibuk

ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/ ANTONI SHKRABA)
ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/ ANTONI SHKRABA)

Alasan klasik yang umumnya terjadi di masyarakat adalah terlalu sibuk membangun karier, bisnis atau mengejar impiannya. Waktunya tersita dengan kesibukannya itu, sehingga tidak memiliki waktu lebih untuk mencari pasangan dan menjalin hubungan yang serius dengan orang lain.

Tipe orang seperti ini biasanya lebih mementingkan kehidupan masa depannya daripada bermain-main dengan hubungan yang menurutnya belum tentu juga akan berakhir di pelaminan. Bagaimana ada waktu untuk cari pacar, waktu untuk memanjakan dirinya saja mungkin tidak ada bagi orang yang gila kerja alias workaholic.

4. Sudah terlalu lelah mencari

ilustrasi ekspresi lelah (pexels.com/Andrew Neel)
ilustrasi ekspresi lelah (pexels.com/Andrew Neel)

Saking sudah lelahnya mencari, bisa membuat seseorang memutuskan untuk menghentikan pencarian cintanya. Rasa putus asanya sudah mencapai titik puncaknya. Ia sudah tidak berharap lagi untuk mendapatkan pasangan. Stop sampai di sini, sudah menjadi keputusan bulatnya.

Setelah sekian lama mencari dan tak kunjung menemukan pasangan, membuat seseorang menjadi pasrah. Hilang sudah semangatnya, pupus sudah harapannya. Dan pada akhirnya, ia memutuskan untuk menikmati hidup seorang diri tanpa kehadiran pasangan di sisinya.

5. Alasan kesehatan

ilustrasi sakit (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi sakit (pexels.com/Anna Shvets)

Pola makan, gaya hidup yang tidak sehat dan lingkungan yang semakin tercemar menjadi penyebab semakin banyak bermunculan berbagai macam penyakit. Tak jarang umur yang masih terbilang muda pun sudah terkena penyakit kronis. Seseorang dengan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan menjadi alasan baginya untuk memilih lebih baik tidak punya pasangan.

Dengan berat hati ia memutuskan hal itu, dengan pertimbangan tidak ingin membebani pasangannya kelak. Masalah kesehatan memang termasuk faktor penting karena menyangkut masa depan nantinya. Daripada ujung-ujungnya nanti bakal ditinggal juga oleh pasangan karena penyakit yang tak kunjung sembuh, lebih baik memilih untuk tidak punya pasangan.

Itulah tadi 5 alasan mengapa seseorang memilih untuk gak punya pasangan. Well, apa pun keputusan yang dipilih seseorang, kita tidak berhak menghakimi dan mencampuri hidup mereka. Jika memang pilihan tersebut membuat hidupnya lebih baik, silakan saja. Tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us