Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berondong, Ini 5 Asumsi dari Pasanganmu yang Harus Banget Diwaspadai

soompi.com

Kita tak bisa memilih jatuh cinta pada sosok yang mana, sebab rasa itu hadir begitu saja. Entah pada dia yang lebih tua, ataupun dia yang jauh lebih muda.

Misalnya saja pada hubungan asmara antara pria yang lebih muda dengan wanita yang lebih tua. Alhasil, selisih usia tersebut agaknya akan melahirkan polemik khasnya sendiri. Nah untuk menyiasati itu, cobalah renungkan hal ini, khususnya bagi kamu si 'berondong'.

1. Dia merasa kamu hanya main-main karena faktor usiamu yang memang masih muda

aminoapps.com

Wanita cenderung lebih cepat dewasa secara mental daripada pria, apalagi pria lebih muda yang fase labilnya bahkan masih belum sepenuhnya lepas. Tak heran mengapa dia merasa kamu hanya bermain-main dengan hubungan yang baginya adalah serius. Terutama apabila kamu kerap mengelak membicarakan persoalan secara intens dan malah merespon dengan sepele, tentu saja dia ragu padamu.

Cobalah lebih bijak, semisal poin-poin serius yang dikemukakannya demi kebaikan kalian. Toh, harusnya kamu pun sudah paham akan konsekuensi menjalin hubungan dengan wanita yang lebih tua. Pola pikirmu harus pula lebih dewasa untuk mengimbanginya.

2. Dia merasa kelak kamu akan meninggalkannya karena wanita lain yang lebih muda

news-jupiter.com

Berkaca dari ucap dan sikapmu yang tak menunjukkan keseriusan di matanya, tentu dia lantas berpikiran jauh bahwa kelak kamu akan meninggalkannya demi wanita yang lebih muda darinya. Kendati kamu tak pernah bermaksud begitu, namun cobalah mengalah dari egomu dan belajarlah memperlakukan pasanganmu dengan lebih baik. 

Atur kelabilanmu supaya tak melulu dia yang harus mengalah dan mengerti situasimu. Dia pun mengharapkan hal serupa darimu. Dia juga ingin dipahami, bukan terus dilabeli terlalu serius dan menuntut. Toh, hubungan itu dijalani oleh dua pihak, bukan cuma kamu saja.

3. Dia merasa kamu hanya mengincar uangnya karena kamu belum mapan secara finansial

thekrazemagazine.com

Dia lebih dahulu menuntaskan bangku kuliah atau mengisi lowongan pekerjaan, sehingga lebih maju pula secara finansial. Sedangkan kamu masih tertatih-tatih merampungkan targetmu. Ada kalanya dia mencurahkan jerih payahnya guna mendampingimu dari 'zero' menjadi 'hero'.

Dia tak keberatan untuk berkorban dalam konteks tersebut, namun jaga pula sikap dan ucapmu. Jangan malah terkesan kamu hanya mengincar uangnya saja. Sebab, kamu bersikap manis ketika membutuhkan itu, lalu kembali dingin setelah mendapatkannya. Ingatlah, menemukan seseorang yang mau mendampingi dari bawah bukanlah hal mudah.

4. Dia merasa kamu hanya memikirkan dirimu sendiri karena tak kunjung paham situasinya

majimaksarang.com

Berulang kali dia menyatakan keberatan atas sikap atau ucapmu, tapi responmu hanya itu-itu saja. Kamu mudah meminta maaf, lalu mengulangi kembali. Padahal sejatinya itu hanya hal sederhana yang selalu disepelekan. Dia hanya manusia biasa, sama sepertimu. Dia juga bisa jengah dan lelah.

Oleh sebab itu belajarlah mengontrol egomu dan berlatihlah menyikapi hal dengan lebih serius. Hargai situasinya sebagaimana dia berusaha memahami kondisimu selama ini. Toh, kata 'saling' memang adalah kunci dalam hubungan.

5. Dia merasa sebaiknya menyudahi hubungan tersebut karena kamu yang enggan berubah

dramabeans.com

Entah karena tingkahmu yang tak kunjung berubah ataupun faktor lain, pada akhirnya dia memutuskan untuk sebaiknya mengakhiri hubungan tersebut. Jangan malah menyalahkan dia, instropeksi saja dirimu. Dia sudah berusaha memperbaiki hubungan kalian dengan cara membuka obrolan untuk mengentaskan masalah di antara kalian.

Sayangnya, kamu kerap mengelak dengan dalih itu hanya hal sepele yang tak perlu diributkan. Padahal, perkara tersebut bersumber dari ulahmu sendiri. Kamu terlalu egois dan terlalu ingin dimanja, sedangkan dia pun punya hak untuk diperlakukan layaknya pasangan yang semestinya.

Tuh, coba deh meredam egomu itu supaya pasangan tersebut pun nyaman. Jangan sampai dia berpikir bahwa kamu terlalu bercanda untuk dia yang serius, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us