Buat Kamu yang Susah Move On atau Batal Nikah dengan Mantan, Ini Cara Gampang Melupakannya

"Kapan Nikah?" dan kemudian "Batal Nikah?"
Kedua kalimat ini pasti sudah sering millenials dengar dari saudara atau teman, memang menyebalkan tapi itu kenyataan. Tidak semua rencana pernikahan itu berjalan seperti film atau cerita dongeng. Hidup memang penuh drama tapi yang satu ini jelas merugikan banyak pihak dan finansial. Mengapa? Berikut beberapa tips agar dapat move on dari Mantan yang batal nikah/ diselingkuhi /jadi matre:
1. BELAJARLAH MENERIMA KENYATAAN.
Ada beberapa sifat dan karakter yang muncul secara psikologis ketika seseorang mengalami hal buruk seperti batal nikah/hubungan tidak cocok dengan mantan yaitu depresi, galau, lebay, alay, sakit jiwa, bahkan tidak sedikit diantaranya berakhir dengan bunuh diri. MENERIMA KENYATAAN menjadi salah satu solusinya, ketika seseorang menerima kenyataan dalam hidupnya yang pahit dia belajar untuk ikhlas dan sabar dalam melihat kehidupan, bahwa jodohnya masih menunggunya diujung sana.
Banyak psikiater yang akan menyarankan beberapa hal ini ketika seseorang depresi berat dan dinyatakan sakit jiwa akibat gagal move on, beberapa psikotes seperti DISC untuk melihat profesionalisme kerja pun menjadi tidak relevan bila karakter dalam dirinya bermasalah.
2. BUANG SEMUA FOTO DAN KENANGAN MANTAN
Mantan itu seperti permen karet, bila terkena dikaki lengketnya bukan main, padahal orangnya sudah lama tidak ada disana. Jadi tidak ada lagi alasan bagi Milenials untuk tetap bertahan menangisi yang sudah berlalu. move on! buang semua foto dan kenangan kemudian carilah kenalan yang baru.
3. KONSULTASIKAN KONDISI PSIKOLOGI PADA PAKARNYA.
Saat seseorang mengalami hal yang melebihi kemampuan psikologinya, dia akan mengalami keretakan jiwa. Hal ini dalam dunia psikologi sering disebut BPD (Boarderline Personality Disorter) dan efeknya adalah bersifat introvert yaitu melukai diri sendiri seperti menyayat urat nadi sampai merasa emosinya tersalurkan, dan hal ini kerap terjadi pada kalangan wanita secara tidak sadar. Seperti penyakit kejiwaan lainnya, disorter yang satu ini akan menjadi meresahkan bila terus berlanjut, bahkan terapinya akan memakan waktu seumur hidup.
Tidak seperti penyakit Psikopat pada umumnya, metode terapan yang satu ini akan lebih baik dihadapi bila berkonsultasi pada pakarnya dibidang psikologi walau harganya terbilang mahal untuk anak kos/kuliahan karena yang sering mengalami ini adalah usia muda yang hidupnya terikat pada aturan konservatif.
4. JODOH ITU CERMINAN DIRI, TETAPLAH IKHLAS DAN BERUSAHA
Pada umumnya memang jodoh itu cerminan diri, jadi ketika kita mendapat istri/suami yang tidak sesuai harapan, cobalah bercermin pada diri sendiri, apakah saya sudah menjadi pribadi yang baik bila ingin dapat jodoh yang baik? Bila jodoh kita berseberangan dengan karakter kita, maka dapat dipastikan salah satunya pasti akan selalu tertekan dan mengalah, hal ini akan menjadi bom waktu dikemudian hari secara psikologis.
Sebuah hubungan rumah tangga yang rumit bukanlah solusinya, ini justru akan menjadi penyakit bagi keturunannya kelak. Jadi bila kita ingin jodoh kita menjadi bayangan/robot yang sesuai dengan impian kita, cobalah refleksikan terlebih dahulu apakah kita juga dapat menjadi bayangan pada dirinya? Jadi tetaplah ikhlas dan berusaha menjadi lebih baik dan yang terbaik akan datang.
Itulah 4 tips cara move on versi kekinian yang diharapkan mampu membantu Millenials melewati masa sulit dalam hidup, sudahkah kalian merasa beruntung hari ini? Semoga Bermanfaat. Terima Kasih.