Terkesan cuek dan susah menunjukkan sikap romantis, dua anggapan ini telanjur melekat pada pria. Perlu diketahui, nih sebenarnya kaum adam punya cara unik dalam menunjukkan rasa cinta dan memperhatikan pasangannya.
Pria yang sudah mantap memilihmu dan mengarah ke jenjang yang lebih serius, diam-diam juga melakukan persiapan mental. Salah satunya, ia mulai survei dan banyak bertanya pada teman-teman yang sudah menikah. Mau tahu gak apa saja yang pria tanyakan tanpa sepengetahuanmu?
Sebelum menghabiskan hari-hari bersama sebagai suami istri, mayoritas pria bertanya-tanya apakah sikap pasangannya akan berubah setelah menikah nanti. Ia merasa sudah cukup mengenalmu selama pacaran. Tapi ada rasa cemas menghadapi perubahanmu setelah menikah nanti.
Kepada beberapa teman yang sudah menikah, ia mulai bertanya apa saja perubahan yang terjadi pada istrinya dibanding saat pacaran. Bukan apa-apa, ia hanya takut salah bersikap atau malah mengecewakanmu.
Beberapa pria menginginkan istrinya di rumah saja setelah menikah. Namun ada juga yang membebaskan sang istri tetap berkarier. Keputusan ini gak dibuat sembarangan, ada banyak pertimbangan dalam diri seorang pria saat menentukan apa yang menurutnya lebih baik bagi sang istri.
Bertanya pada teman-teman yang sudah berpengalaman bisa dijadikan bahan pertimbangan. Ia jadi punya gambaran plus minus dari kedua pilihan tersebut.
Setelah menikah, suami menjadi pemimpin keluarga dan bertanggung jawab penuh atas istri juga anak-anak. Meski gak menutup kemungkinan istri juga ikut bekerja, posisi suami tetap dipandang sebagai pencari nafkah utama. Hal ini kadang bikin pria cemas, bisa gak ya selalu memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menyenangkan istri.
Sebagai gambaran singkat, ia mulai bertanya pada teman-teman yang sudah menikah seperti, "Jatah uang bulanan buat istri bagusnya berapa, sih? Biar dia yang atur semua gaji kita, atau bagaimana?".
Selain berdiskusi denganmu yang kelak menjadi istrinya, ia juga ingin tahu pendapat dari sudut pandang pria lainnya. Wah, ternyata diam-diam pria juga punya persiapan matang.
Pria sadar bahwa setelah menikah nanti prioritasnya akan berubah. Keluarga adalah yang utama, langsung pulang ke rumah setelah bekerja menjadi rutinitas yang gak terelakkan lagi. Tapi, di sisi lain ia juga sadar masih tetap butuh nongkrong bareng teman-teman seperti saat masih lajang.
Hal ini menjadi bahan pertanyaan juga kepada teman yang sudah menikah, "Susah gak, sih minta izin ke Nyonya buat nongkrong bentar sama teman?"
Ungkapan boys will be boys forever ternyata bukan tanpa alasan. Pria tetap ingin melakukan hobi-hobi serunya setelah menikah nanti. Gak jarang kebiasaan ini bikin istri cemburu.
Wajar kalau pria penasaran dan bertanya-tanya, "Habis nikah masih bebas ngelakuin hobi gak, sih?"
Hampir semua pasangan suami istri ingin punya anak setelah menikah. Ada yang ingin segera, tapi gak ada salahnya juga menunda agar persiapan lebih matang. Jika wanita fokus pada persiapan fisik dan mentalnya untuk menghadapi kehamilan, lain halnya dengan pria.
Kabar bahagia kehamilan istri juga mendatangkan beberapa kecemasan baru dalam diri seorang pria. Tanggung jawab bertambah besar, kebutuhan finansial meningkat, ditambah persiapan mental mendampingi istri hamil dan menyambut status baru sebagai ayah.
Bayangan tentang kehamilan istri bagai dua sisi mata uang. Jangan salah, beberapa pria menyiapkan momen ini sejak jauh-jauh hari. Ia mulai menanyakan pada teman-temannya yang akan atau sudah menyandang status ayah, "Gimana perasaanmu waktu tahu istri hamil?"
Keenam pertanyaan di atas membuktikan bahwa ketika seorang pria sudah memantapkan pilihan hatinya, ia gak main-main dalam mempersiapkan. Diam-diam di balik sikap cool-nya, ia bersiap menjadi suami dan ayah terbaik dalam keluarga.