Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Frasa Berbahaya yang Harus Dihindari Semua Pasangan, Catat!

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Hubungan romantis bukan hanya harus dinikmati, namun juga dijaga bersama. Saling mencintai juga berarti saling menghormati.

Meskipun banyak hal yang ingin diutarakan, ada beberapa hal yang sebaiknya cukup dipendam bagi pasangan. Menjaga komunikasi tetap berlangsung baik tentunya akan bermanfaat untukmu dan pasanganmu.

Demi komunikasi yang lancar ada beberapa frasa berbahaya yang harus dihindari semua pasangan, nih. Apa saja frasa berbahaya ini? Simak sama-sama, yuk!

1. Aku baik-baik saja

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Suatu saat kamu sedang mengalami hari yang buruk. Secara tidak sadar, seluruh tubuhmu mengungkapkannya dalam gerak-gerik kecilmu. Kemudian pasanganmu, yang telah melihat gerak-gerik tersebut menanyakan kabarmu. Alih-alih menjelaskan apa yang menimpamu, kamu memilih untuk berkata bahwa kamu baik-baik saja. 

Mungkin bagimu hal tersebut terlihat biasa. Namun secara tidak sadar kamu sedang membangun tembok emosional. Sayangnya tembok emosional yang kamu bangun ini lama-kelamaan akan menumpuk tinggi dan menjauhkan kalian.

"Tindakan penghindaran kecil ini menciptakan jarak emosional, mengajarkan pasanganmu bahwa percakapan jujur ​​tidak diterima, bahkan ketika mereka benar-benar ingin mengerti," Mark Travers Ph.D. mengungkapkan dalam Psychology Today.

2. Jangan jadi terlalu sensitif

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pasanganmu sedang melalui hari yang buruk, atau ia merasa ada yang tidak tepat dengan sikapmu. Alih-alih mendengarkannya, kamu yang mungkin juga sedang kelelahan justru berkata bahwa ia terlalu sensitif. Tentu saja kamu mungkin tidak sengaja mengatakannya. Namun frasa ini ternyata berbahaya, nih.

Menurut Travers, frasa ini bukan hanya berarti kamu mengabaikan emosi pasanganmu, tetapi juga menganggapnya tidak valid. Hal tersebut juga bisa berarti kamu menganggap perasaan pasanganmu salah dan ia harus meredamnya untuk menjaga perdamaian.

Jika hal ini kerap terjadi, maka kamu bisa melemahkan keamanan emosional pasanganmu. Keamanan emosional merupakan kebutuhan dasar seseorang. Penolakan yang kamu lakukan terhadap perasaannya akan memicu efek defensif seperti menutup diri bahkan menjauh.

Alih-alih mengabaikannya, akan lebih baik jika kamu mendengarkan emosi mereka. Ketika perasaan pasanganmu divalidasi, maka kepercayaannya kepadamu akan semakin meningkat. Tentu saja kamu juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mendengarkan keluhan pasanganmu dan mengkomunikasikannya agar kalian bisa mencari jalan tengah.

3. Kamu selalu

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Ivan Samkov)

Suatu saat pasanganmu melupakan sesuatu yang penting atau mengulangi kesalahan yang sama. Mungkin kamu sedang terbawa emosi dan kemudian berkata bahwa ia selalu saja salah. Atau sebaliknya, kamu berkata ia tidak pernah melakukan sesuatu yang menurutmu harus dilakukan.

Terdengar sederhana, namun frasa itu ternyata berbahaya bagi hubunganmu. Frasa tersebut mengeneralisasi usaha pasanganmu, bahkan menihilkannya. Di sisi lain frasa tersebut justru memunculkan permasalahan baru alih-alih fokus menyelesaikan masalah yang telah terjadi.

"Dalam sebuah hubungan, frasa ini dapat menciptakan rasa putus asa, serta membuat pasangan merasa tidak ada gunanya mencoba mengubah atau memperbaiki keadaan," Cheryl Groskopf, seorang terapis klinis di California mengungkapkan dalam Parade

Jadi, meskipun pasanganmu melakukan kesalahan yang sama berulang kali, cobalah untuk tenang dan mendiskusikan permasalahan itu bersama. Sedikit ketenangan mampu menyelamatkan hubunganmu.

4. Lakukan sesukamu, aku tidak peduli

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Mungkin kamu sedang kesal oleh sesuatu, kemudian kamu mengucapkan kalimat ini pada pasanganmu. Meskipun kami tidak bermaksud melukainya, kata-kata tersebut jelas buruk untuk dikatakan ketika marah. 

Pasanganmu mungkin menganggap kamu sudah tidak peduli lagi kepadanya, atau bahkan kepada hubungan kalian. Travers mengungkapkan bahwa frasa ini bukan hanya meremehkan, namun juga menunjukkan penarikan diri yang disengaja. Sayangnya, hal tersebut bisa berujung pada rasa tidak aman dan keterpurukkan emosi bagi pasangan.

5. Maafkan aku, ini semua salahku

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Kamu mungkin melakukan kesalahan dan menyadarinya. Untuk mencegah konflik kamu langsung meminta maaf dan mengatakan ini semua salahmu. Namun kamu hanya mengatakannya untuk meredakan situasi dan segera keluar dari permasalahan tersebut.

Pasanganmu tentunya juga tidak menyukai hal ini. Menurut Groskopf kata-kata tersebut sebenarnya meminimalkan peran orang lain dalam situasi tersebut, dan menghilangkan kewenangan mereka untuk membahas perasaan atau perspektif mereka sendiri. 

Daripada merasa bersalah berlebihan, ia menyarankan untuk mengakui kesalahan dan menawarkan solusi. Tentunya kamu juga harus siap menerima ungkapan kekecewaan dari pasanganmu. Namun menyelesaikan konflik dengan terbuka lebih baik bagi kalian.

Menjalin komunikasi yang efektif dan baik dengan pasangan memang memerlukan usaha ekstra. Namun kamu bisa melatihnya perlahan agar tidak ada kesalahpahaman di antara kalian.

"Kunci komunikasi yang penuh kasih terletak pada kesadaran. Bersikaplah hati-hati dengan kata-kata yang kamu pilih, terutama di saat-saat konflik," Travers menambahkan.

Beberapa frasa di atas mungkin sering kamu gunakan. Namun tidak masalah karena masih ada waktu untuk berbenah. Semoga hubunganmu lancar, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us