Gagal Lagi! 5 Pelajaran Cinta Saat Kita Diselingkuhi Kekasih

Diperlakukan tidak adil memang sangat menyakitkan. Siapa yang mau jika cinta tulus yang kita berikan tidak mendapatkan balasan darinya? Seolah kita tak melakukan semua dengan sungguh-sungguh hingga dia yang kita cintai dengan tulus pun mencari orang lain yang bisa memperlakukan cinta jauh lebih baik.

Ya, di awal mungkin kita tidak menerima perlakuan itu. Kita seolah ingin marah dan mampu mengeluarkan semua bentuk emosi dalam diri. Tapi selain rasa lelah, maka kita pun akan kehilangan rasa cinta hanya karena ingin dia tahu betapa sakitnya kita.

Diselingkuhi memang tak menyenangkan. Bahkan sangat menyakitkan. Tapi mencintainya dengan tulus memberikan kita rasa bahagia yang luar biasa. Kita menjadi semakin sadar bahwa perasaan kita bukanlah untuk sembarang orang. Kita semakin tahu bahwa kita pun bisa memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya kita.

Bukan kita yang salah hingga dia pergi bersama yang lain, hanya saja dia yang tak mampu mengerti betapa indah rasa cinta.

Belajar mencintai saja sudah sangat sulit, terlebih saat menaruh rasa percaya. Ya, tak semua mampu melakukan itu. Apalagi jika kita melalui masa pacaran dengan LDR atau Long Distance Relationship. Bukan hanya ujian waktu dan tempat saja yang berjarak sangat jauh, tapi juga kepercayaan kita kepada pasangan.

Menaruh percaya pada dia yang tak tahu arti cinta yang kita jaga memang luar biasa. Kita yang menjaga sepenuh hati dan dia yang mempermainkan tanpa memberi rasa pasti. Hanya perasaan kecewa yang kita rasakan apalagi saat tahu dia tak lagi setia.

Tapi kita banyak belajar darinya. Tak mudah lagi bagi kita menaruh percaya. Berhati-hati sudah pasti. Hanya saja kita semakin sadar bahwa mereka tak harusnya dapat kepercayaan kita sedalam itu. Untuk selanjutnya, maka semua akan dilakukan sewajarnya saja.

Saat menjadi seorang kekasih, kita akan melakukan banyak hal untuknya. Meluangkan waktu, memberi perhatian, hingga menyediakan diri saat ia membutuhkan kita. Semua sudah kita berikan sampai terkadang kita mengorbankan segala hal yang bahkan sulit kita berikan dengan mudah.

Harapan kita hanya satu, dia punya dan mau melakukan hal yang sama dengan kita. Setidaknya memberikan segenap perasaan cinta tulusnya untuk kita. Hanya saja semua mungkin berbeda. Semua tak sama termasuk perasaan yang akhirnya dia bagi dengan lainnya.

Setelah mendapat perlakuan tak adil dimana kita harus membagi cinta dengan orang lain, maka semua akan berubah. Akan ada rasa dimana kita menyesal hingga mulai mempertimbangkan kembali.

Tak semua rasa cinta harus membagi diri dan mengorbankan segalanya hanya untuk dia. Apalagi saat semua masih belum pasti bersama. Ya, mengorbankan memang sudah menjadi risiko dari sebuah hubungan. Hanya saja tak semua yang kita punya dengan gelap mata kita berikan. Semua harus tetap sama, melakukan dengan banyak pertimbangan.

Saat mengetahui dia memiliki orang lain yang dia cintai, yang kita tahu hanya satu bahwa kita tak mengenal dia yang mengejar kita atau dia yang mengorbankan dan mengatakan cinta pada kita. Hanya ada dia yang membagi hatinya untuk orang lain.

Meski di awal tidak jarang kita menyalahkan diri sendiri karena tak mampu menjaganya, tapi kita makin tahu, jika kitalah yang punya hati, sedangkan dia yang main hati. Dia tak mengira kita akan seterluka ini. Yang dia tahu hanya kita yang mampu dan seolah bersedia menerima perlakuan yang tak menyenangkan ini.

Namun sampai di titik ini kita akan semakin berhati-hati. Tak semudah itu memberikan cinta kepada mereka yang akan menggantikan. Sebab semua sama saja, berpotensi main hati meski tetap semuanya punya hati.

Setelah melalui kegalauan dan pergolakan batin yang panjang, apalagi tentang gagalnya hubungan kita dengan dia yang kita perjuangkan, kita menjadi semakin tahu tentang arti perjuangan cinta. Belajar melepas mungkin tak mudah, apalagi jika sudah lama bersama.

Namun daripada memaksa untuk terus ada dan melukai jauh lebih dalam, bukankah sebaiknya kita memaksa diri untuk mengikhlaskannya?

Jika saatnya nanti tiba, kita akan bertemu lagi dengan pengganti yang lebih baik. Bukan hanya tentang dia yang jauh lebih tampan atau cantik, tapi dia yang tahu bagaimana cara menjaga hati yang sudah pernah hancur karena pernah dipermainkan rasa.

Untuk saat ini, sendiri bukanlah sebuah kesalahan dan dosa besar. Semua akan melalui masa-masa itu. Bersabarlah, berlapang dadalah, dan semua akan dapatkan hasil indahnya.