Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Melulu Makan Hati, Ini 5 Hal Manis Jika Pasanganmu Pria Lebih Muda

Domata.kameronmf.com

Menjalani kisah asmara dengan pria yang jauh lebih muda memang melahirkan polemik tersendiri. Pada dasarnya, selisih paham tersebut berakar dari perbedaan fase hidup yang memang kentara secara usia. Kendati demikian, tak melulu bikin makan hati kok kalau punya pasangan yang jauh lebih muda. Misalnya saja kamu dapat memetik hal manis berikut ini, nih.

1. Memaknai sesuatu dengan lebih toleran

Unsplash/Milan Popovic
Unsplash/Milan Popovic

Mau tak mau, kamu yang lebih dewasa (Secara usia) memang harus lebih bersabar menghadapi tingkah-polahnya yang cenderung masih labil. Tak bisa pula menyalahkannya utuh, sebab memang itulah fase yang tengah dilaluinya di rentang usia tersebut. Perlahan kamupun mulai terlatih untuk memaknai sesuatu dari sudut yang lebih variatif. Pola pikirmu menjadi lebih majemuk. Tanpa kamu sadari, kamupun menjadi pribadi yang lebih toleran.

2. Mengiringi pribadinya bertumbuh dewasa

www.dramabeans.com

Sekiranya, satu hal paling manis yang membekas dalam bagimu adalah menemukan sosoknya yang bertumbuh dewasa seiring waktu berlalu. Sekian tahun silam, dia hanyalah bocah dengan ego yang membuatmu kesal setengah mati. Kini, dia adalah pria yang bahkan sudah mampu menjadi sandaranmu untuk berkeluh-kesah tentang tekanan di dunia kerja. Tanpa kamu sadari, ternyata bocahmu itu sudah tumbuh menjadi pria dewasa.

3. Menemukan sisi lain dari sebuah perjuangan

infobekasi.co

Kontrasnya rentang usia diantara kalian mengharuskanmu untuk siap atas kemungkinan terburuk. Misalnya saja tentang kelanjutan hubungan kalian di masa depan. Kendati demikian, kegigihannya dalam menjembatani segala jurang perbedaan diantara kalian agaknya sanggup membuatmu luluh. Mungkin upayanya untuk mengimbangi langkahmu tersebut tampak konyol di matamu. Akan tetapi, kamu jelas tak bisa memungkiri bahwa ada pengorbanan besar darinya untuk mempertahankanmu, untuk memperjuangkan cinta kalian.

4. Menyikapi perkara dengan lebih rileks

Unsplas/Carly Rae Hobbins

Sekali lagi, faktor usia memang menyumbang krusial terhadap konsep pemikiran kalian dalam menyikapi suatu hal. Baginya, kamu itu terlalu serius. Sedangkan di matamu, dia justru tampak terlalu sepele menyiasati suatu hal. Ini memang menjadi bumerang, sih. Namun, sikap santainya tersebut terkadang merupakan obat mujarab untuk merilekskan pikiranmu yang sudah terlampau tegang, lho. Kamu menjadi lebih menikmati hidup.

5. Memahami bahwa cinta itu tak hanya rasa, tapi juga logika

Pexels/Daniel Spase

Cinta beda usia kalian memang membutuhkan usaha keras untuk bertahan. Kamu yakin padanya, diapun sama, namun terkadang keadaan memaksa kalian untuk menyerah. Contoh paling dilematisnya seperti hingga kapan menunggunya mapan bekerja sementara usiamu sudah semakin senja.

Dengan kata lain, hal ini mengajarkanmu untuk seyogyanya tak hanya terpaku pada cinta dan mengabaikan hal krusial lain di hidupmu. Ingat, hidupmu tak hanya tentang dia, pun juga baginya. Jangan seolah menutup mata, bicarakan dengan bijak, usahakan saja semampu kalian sembari tetap melakukan hal-hal produktif di hidup masing-masing. Toh, jodoh tak akan kemana, kok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmadila Eka Putri
EditorRahmadila Eka Putri
Follow Us