Bisa bersama dan menghabiskan banyak waktu menjadikanmu dan pasangan saling berbagi dalam segala hal. Bukan hanya soal makanan dan materi, melainkan juga perasaan, sosial, dan cara berpikir. Tidak selamanya dua jiwa akan memiliki kesamaan. Ada banyak perbedaan yang justru menuntut pasangan untuk bertoleransi penuh.
Saling menghargai perbedaan justru dapat membuat hubungan kalian semakin langgeng. Seperti 5 toleransi berikut yang wajib kamu berikan pada pasanganmu nanti!
Banyak laki-laki yang tidak bebas bermain dengan hobinya ketika sudah menikah. Alasan katerbatasan waktu dan materi menjadi penyebabnya. Sebagai pendamping, penting untuk mendukung hobi pasangan untuk membuat pikiran dan hatinya bahagia. Hobi dapat membantunya melepas stres dalam bekerja. Kamu juga bisa menemaninya sambil menghabiskan waktu berdua.
Adakalanya kalian akan memiliki selera makan yang berbeda. Ada makanan yang tidak kamu sukai, tetapi pasangan sangat menyukainya. Sebagai pasangan kamu tidak boleh melarangnya menikmati makanan kesukaannya. Meski tidak menyukai bau dan rasanya, biarkanlah pasanganmu bebas menikmatinya.
Bisa nongkrong bersama teman meski sudah menikah menjadi impian semua pasangan. Keinginan untuk bebas dan melepas kangen bersama teman rasanya sulit dilakukan. Apalagi seseorang yang memiliki pasangan yang posesif.
Banyak manfaat jika kamu membiarkannya menghabiskan waktu bersama teman. Pikiran dan hatinya kembali terbuka dan segar. Dia akan siap menjalani banyak waktu bersamamu.
Bersama dan saling terikat, bukan berarti kamu bebas mengatur jiwa sosialnya. Ketika dia ingin membantu seseorang, berilah dukungan kepadanya. Kalian harus sama-sama sejalan dalam satu tujuan. Dukunganmu akan sangat berarti untuknya. Seiring waktu, dia akan semakin mempercayaimu untuk meminta pendapat.
Akan banyak hal yang kalian debatkan selama bersama. Perbedaan pendapat bukan berarti salah. Kamu hanya perlu belajar cara menghargai pendapat dari pasanganmu. Beri dia pengertian dengan bahasa yang lembut dan tidak mengurui. Bertukar pikiran menjadi penting untuk mencapai kesepakatan.
Meski sudah bersama dan saling menerima, bukan berarti kamu berhak untuk mengatur penuh hidupnya. Berilah ruang toleransi diantara kalian untuk sama-sama nyaman menjadi diri sendiri walau terikat ikatan pasti.