Jangan Buru-buru Melamar Jika Kamu Belum Mengantongi 5 Hal Ini

Pastikan dulu bahwa si dia adalah satu-satunya wanita yang kamu cintai, dari dulu, sekarang hingga selama-lamanya. Tanyakan pula pada dirimu sendiri, apakah kamu akan mudah berpaling darinya atau tidak. Adakah sesuatu pada dirinya yang membuatmu sulit pindah ke lain hati? Seharusnya sekarang penampilan fisik gak lagi jadi soal bagimu.

Kamu tidak peduli mau berat badannya bertambah atau berkurang, selama sikapnya padamu tidak berubah itu, sih gak jadi soal. Sebab ketika kalian menikah nanti, bentuk tubuh akan berubah seiring bertambahnya umur. Kalau cintamu ke dia cuma sebatas penampilan, lebih baik jangan buru-buru menikahinya, deh!

Di samping perasaan cinta, tidak dapat dipungkiri jika persoalan keuangan itu sama pentingnya. Mustahil kamu berniat mengajaknya menikah, sementara pekerjaan tetap saja gak punya. Sebagai calon kepala keluarga, sudah sewajarnya kamu mulai mengumpulkan pundi-pundi rupiah, dong. 

Selain berpenghasilan pasti setiap bulan, kamu juga perlu menyiapkan tabungan. Ingat, menikah itu bukan perkara pesta sehari semalam yang super mewah, tapi lebih kepada bagaimana tanggung jawabmu atas kehidupan kalian nantinya. So, kalau merasa belum cukup mapan secara finansial, mending pikir lagi ketika mau melamar anak orang. 

Setiap orang pasti punya kelebihan serta kekurangannya masing-masing, begitu pula dengan kalian. Jangan hanya mau menerima sisi baiknya saja, tapi kamu juga harus mau terbuka dengan segala sisi lemahnya. Selama itu masih bisa dimaklumi, kenapa harus diperdebatkan? Seperti ketika dia ternyata tidak pandai memasak. 

Jika sampai saat ini kamu masih keberatan menerima dia apa adanya, untuk apa memaksa ingin menikahinya coba? Padahal kamu tahu sendiri, menikah itu komitmen seumur hidup. Masa iya, setelah berumah tangga nanti kamu masih sering membahas tentang kelemahannya itu? Gak asik banget, deh! 

Kamu dan dia masing-masing punya masa lalu, yang telah dilewati jauh sebelum kalian bertemu. Idealnya apa pun itu masa lalunya, tidak lagi mengganggu hubungan kalian sama sekali, dong. Sebab baik kamu atau dirinya, sudah sama-sama berdamai dengan cerita yang telah lama usai. 

Kamu gak akan bahagia menikah dengannya jika masih dibayangi masa lalunya. Dimana sebenarnya kamu menyimpan dendam pada mantan pacarnya. Padahal notabene kalian gak saling kenal, lho.

Tapi sebagai kekasihnya kamu merasa perlu untuk marah pada perbuatan buruk yang pernah dia lakukan pada pacarmu ini. Renungkan lagi, deh meskipun menyakitkan, toh itu juga sudah lama lewat, kan? Paling penting adalah fokus menata masa depan kalian berdua. 

Sebelum memutuskan melamarnya, paling penting kamu juga harus mengantongi restu orangtua terlebih dahulu. Baik itu kedua orangtuamu atau ayah dan ibunya. Jangan sampai, nih kamu terlanjur mengajaknya ke pelaminan sementara salah satu orangtuanya ternyata menentang hubungan kalian. Kalau pun nantinya tetap terjadi pernikahan, rumah tanggamu juga gak bakal sepenuhnya bahagia, lho. 

Mau bagaimana pula, restu dari kedua belah pihak keluarga itu adalah yang utama. Jangan jadi anak durhaka hanya karena diburu nafsu, ya. Toh, apalagi orangtua kalian menentang bukan tanpa alasan alias ada sebabnya, kok. Cari tahu dulu apa yang membuat ibunya tidak setuju. Bila masih bisa diperbaiki, ya perjuangkan. Sementara kalau tidak, jangan dipaksakan, deh. 

Pernikahan adalah rencana yang indah dan juga bentuk ibadah. Makanya, niatmu untuk melamarnya saja sudah patut diacungi jempol. Akan tetapi, jalanmu menuju pelaminan bakal lebih mulus kalau kelima hal tadi sudah digenggaman tangan. Yuk, direnungkan dulu kira-kira kamu sudah mendapatkan kelimanya atau belum? Semoga kamu bisa segera menggenapi sisanya sebelum melamar sang pujaan hati, ya!