5 Hal Ini Jadi Kunci Harmonis Pasangan Suami Istri yang Sehat

Ini yang kadang suka lupa ketika pernikahan sudah memasuki usia-usia lanjut. Bahwa dirimu harusnya sudah cukup dewasa dan juga sadar mengenai sikap dan karakter pasangan. Jangan pernah menuntut atau mengharap pasangan bisa berubah. Karena sesungguhnya manusia itu sulit berubah. 

Semua sikap baik dan buruknya pasangan harus kamu mengerti dan terima. Jangan ketika masih pacaran semua dibutakan dan kemudian sesaat sudah menikah lantas kaget. Oleh sebab itu buka mata lebar-lebar saat pacaran. Jadi dewasa itu mutlak diperlukan supaya dirimu bisa menerima pasangan apa adanya. 

Meski itu adalah orangtua sendiri, jangan bawa-bawa mereka ke dalam masalah pernikahanmu. Kalau kemudian saat pernikahan itu berjalan ada masalah yang sulit dicari tahu jalan keluarnya, lebih baik datang ke psikolog atau ahli yang memang punya kapasitas profesional dalam masalahmu.

Jangan libatkan teman, saudara, bahkan orangtua dalam menyelesaikan masalahmu. Karena sering kali justru orang-orang tersebut malah jadi biang pertikaian yang tak ada habisnya. Kalau sudah menikah, kalian pun sudah mengambil jalan untuk mandiri berdua. 

Sebagai pasangan, kalian tentunya memiliki perbedaan. Perbedaan sikap atau karakter inilah yang kemudian bisa menjadi penyebab pertikaian terjadi. Tak apa berantem atau tidak setuju dengan pasangan, asal dilakukan berdua saja. Jangan ketika ada orang lain, kalian saling menyalahkan. 

Sebagai pasangan, sebaiknya untuk urusan tertentu harus satu suara. Misalnya untuk mengurus anak. Kalian harus kompak ketika hanya memperbolehkan anak main gawai saat weekend. Jangan salah satu pihak membolehkan dan pihak lain tidak. Ini akan membuatmu dan pasangan jadi jauh dalam hubungan. 

Banyak orang yang memilih untuk menunda untuk menyelesaikan masalah. Beberapa orang memang membutuhkan waktu sendiri terlebih dulu, saat sedang ada masalah. Tak apa hal itu dilakukan, karena memang karakter seseorang itu berbeda. Tapi, usahakan jangan membawa masalah itu sampai tidur.

Kenapa? Karena ini hanya akan membuat kamu lupa akan masalah itu dan kemudian itu jadi ditumpuk dalam hati. Alam bawah sadarmu pun akan tidak tenang, saat tidur dengan membawa kekesalan sama pasangan. Jadi, buat komitmen untuk segera menyelesaikan masalah sebelum tidur. 

Memang tidak ada pernikahan yang sempurna. Tapi, ketika ada sesuatu hal dalam hatimu yang mengganjal, jangan lantas curhat sama anak. Apalagi kemudian menjelekkan pasangan yang notabenenya adalah orangtua si anak juga. Hal ini bisa mengganggu tumbuh kembangnya.

Anak pun bisa memendam kebencian sama pasanganmu, ketika kamu terus membicarakan hal-hal buruk tentang pasangan. Hindari juga pertengkaran di depan anak, karena anak butuh perasaan bahwa orangtuanya itu saling mencintai.

Memang tidak mudah mewujudkan pernikahan yang sehat. Dibutuhkan kerja sama dua pihak, supaya semua dapat terlaksana. Untukmu yang baru menikah, yuk coba menerapkan lima kunci ini. Supaya kehidupan pernikahan langgeng dan keturunanmu pun punya jiwa yang sehat.