Meskipun Sangat Cinta, 5 Hal Ini Tak Boleh Dikorbankan saat Pacaran

Tiap orang memiliki impian untuk mendapatkan karier yang cemerlang. Pasangan yang baik tentunya harus bisa mendukung keputusanmu untuk memaksimalkan potensi dalam hal karier. Sebaliknya, jika pasanganmu selalu menuntut untuk diprioritaskan dengan meminta kamu mengorbankan karier, artinya ia bukanlah pasangan yang baik.

Tidak mau, kan, karier yang sudah kamu bangun dengan usaha keras selama bertahun-tahun harus terbuang sia-sia hanya karena ketidakdewasaan pasanganmu? Jadi, meskipun saat ini kamu sangat mencintai pasanganmu dan takut kehilangan dirinya, jangan sampai kamu mau mengorbankan karier. Lagipula, tidak ada yang bisa menjamin nantinya hubungan kalian akan berlanjut ke jenjang pernikahan.

Kesehatan adalah rezeki yang sering lupa disyukuri oleh orang-orang, tetapi baru terasa pentingnya saat kita jatuh sakit. Untuk menjaga kesehatan, sepenuhnya adalah tanggung jawab diri sendiri.

Jangan sampai kamu rela mengorbankan kesehatanmu demi pasangan yang tidak memedulikan kesehatanmu. Misalnya, selalu mengajak nongkrong di luar sampai larut malam, begadang setiap hari, merokok, atau menyuruh kamu menemani dirinya yang didiagnosis terinfeksi COVID-19. Ingatlah, pasangan yang baik pasti akan memedulikan kesehatanmu dan mengajakmu menjaga kesehatan bersama-sama.

Hubunganmu dengan keluarga, sahabat, rekan kerja, dan klien lebih penting atau sama pentingnya dengan hubungan asmara. Untuk itu, pasangan yang baik pasti akan memahami hal ini dan tidak menuntut kamu untuk memprioritaskan dirinya. Kamu pun tidak boleh mengorbankan orang-orang ini demi membuktikan cintamu pada pasangan.

Kalau dirinya benar-benar mencintai kamu, ia pasti mendukung kamu untuk membangun hubungan baik dengan orang-orang penting di hidupmu. Setidaknya, ia menyukai dan membiarkan kamu memiliki hubungan dengan mereka. Jika ia berusaha menjauhkan kamu dari orang-orang penting ini, sudah jelas bahwa ia bukan pasangan yang tepat untuk jangka panjang.

Jangan pernah membiarkan pasanganmu mengendalikan hidupmu hanya untuk membuktikan cintamu padanya. Sekali kamu membiarkannya mengendalikanmu, ia tidak akan pernah memberikanmu kebebasan.

Jika pada awalnya ia meminta kamu untuk melaporkan semua kegiatanmu dan kamu mengiyakannya, nantinya ia akan berani melarang kamu melakukan ini dan itu. Memang, kadang suatu keputusan harus didiskusikan bersama-sama, tetapi jangan sampai kamu membuat dia merasa berhak atas dirimu.

Setelah menikah, kalian berhak memutuskan apakah privasi di antara kalian berdua harus dihapus atau dibiarkan tetap ada. Namun, jika masih pacaran, kalian harus tetap memiliki privasi. Jika kamu rela mengorbankan privasimu saat masih pacaran, kemungkinan besar kamu akan menyesal jika suatu ketika ternyata ia bukanlah jodohmu.

Privasi ini bisa berupa kata sandi media sosial, pin ATM, masa lalu, aib diri sendiri, masalah keluarga, dan sebagainya. Meskipun kamu sudah sangat memercayai pasanganmu saat ini, jangan sampai kamu rela membuka privasi.

Untuk menyatukan dua orang, diperlukan usaha bersama. Daripada mengorbankan hal-hal yang akan membuat kamu menyesal nantinya, lebih baik yakinkan dirinya dan dirimu sendiri untuk saling mengerti dan menerima perbedaan di antara kalian berdua.