Apakah kamu merasa lagi butuh sandaran? Atau memang kamu tak pernah bisa berhenti bersandar pada orang lain barang sebentar saja? Hati-hati, jangan-jangan kamu sudah termasuk sangat bergantung pada mereka.
Kamu menjadikan pacar, teman, dan saudara sebagai tempat bersandar. Bahkan dirimu dapat percaya saja pada orang asing yang sepertinya bisa memberimu bantuan dan pengayoman. Ini berbahaya, lho. Pahami lima hal berikut supaya menjadi pengingat untuk kamu yang selalu butuh sandaran.
Secara fisik dan psikis kamu sudah mampu untuk menangani kehidupanmu sendiri. Dengan segala permasalahannya, sebetulnya dirimu tak lagi memerlukan banyak bantuan dari orang lain. Kamu dapat berpikir, memutuskan, dan beraksi.
Tentang kegelisahan yang kadang menyapa, ini wajar saja. Semua orang juga merasakannya. Sama sekali tidak berarti kamu selalu membutuhkan orang lain untuk berbagi kegelisahan apalagi meminta mereka untuk mengatasinya.
Kamu dan siapapun yang dijadikan tempat bersandar hanyalah sesama manusia. Jika dirimu sering bingung dan lelah oleh berbagai hal, dia pun sama saja. Kamu bersandar padanya, tetapi ia gak bisa bergantian menyandarkan diri padamu.
Akibatnya, tinggal menunggu waktu untuknya menjauhimu, agar dia punya lebih banyak waktu dan energi buat mengurus persoalan-persoalan hidupnya sendiri. Hal normal ini akan kamu pandang sebagai rasa tidak setia kawan atau rendahnya persaudaraan di antara kalian.
Jika kamu terus dalam posisi bersandar pada pohon misalnya, dirimu tidak melatih kekuatan kaki dan tubuh untuk berdiri tegak tanpa bantuan apapun. Padahal, sesungguhnya kemampuan itu ada. Cuma gak dikasih kesempatan buat berkembang.
Hal serupa juga terjadi saat kamu terbiasa bersandar pada orang lain. Lantas apa jadinya bila orang itu pergi meninggalkanmu? Kamu seketika akan ambruk. Inikah yang dirimu inginkan? Yuk, bangun kekuatanmu sendiri!
Jangan egois. Bayangkan rasanya menjadi seseorang yang terlalu kamu andalkan untuk mengatasi segala masalah dalam hidupmu. Bahkan baik buruknya perasaanmu pun sampai kamu gantungkan padanya.
Berat sekali beban yang dipikul orang tersebut. Sekalipun dia kekasih yang pastinya menyayangimu, ia tak akan kuat terus begini. Cinta di antara kalian terasa hanya datang dari satu arah.
Dia menopang kamu, tetapi kamu tidak punya kekuatan atau sekadar kepedulian atas problem-problemnya. Kalau kekasih saja bisa kelelahan, apalagi sekadar teman. Bisa dibilang, tak ada teman yang sudi selalu dijadikan sandaran olehmu.
Inikah yang kamu rasakan bila sedang tak punya kekasih atau teman yang bisa dijadikan sandaran 24 jam per hari? Bila iya, artinya dirimu telah sangat bergantung pada orang lain. Ini berbahaya sekali buatmu.
Ke mana perginya semangat hidupmu? Seharusnya, kamu menumbuhkan semangat itu di dalam dirimu. Jangan hanya dalam posisi menunggu aliran semangat dari orang lain.
Pun tidak ada yang perlu kamu cemaskan dalam hidup ini. Hidup memang selalu diwarnai masalah. Akan tetapi, berbagai persoalan juga datang seiring dengan meningkatnya kemampuanmu dalam menyelesaikannya. Pede aja kalau kamu bisa berdiri sendiri.
Kamu boleh punya kekasih, sahabat, dan saudara. Syukuri keberadaan mereka dalam hidupmu. Hanya saja, jangan jadikan mereka sebatas sandaran buatmu. Selain bikin mereka terbebani, kamu pun akan kehilangan kemandirian. Jadikan kelima hal di atas sebagai pengingat untuk kamu yang selalu butuh sandaran, ya.