6 Alasan Kenapa Relationship Goals Itu Gak Bisa Hanya Ikut-ikutan

Kalau pasangan yang dijadikan patokan sudah lebih dulu liburan bareng pacar ke luar negeri, kalian gak perlu yang sampai panik duluan lalu ikut-kutan. Tanya dulu pada diri sendiri dan pasangan apakah dengan cara itu kalian merasa lebih puas?

Apakah hal itu benar-benar kalian butuhkan dan akan membuat bahagia? Pastikan apa yang kalian lakukan dengan cara ikut-ikutan itu tak membuat penyesalan di kemudian hari.

Membahagiakan pasangan itu tidak bisa hanya berpatokan dari bagaimana orang lain membahagiakan pasangannya.Terlebih ketika yang dijadikan pegangan adalah seleb atau orang yang tingkatannya sudah jauh di atas.

Bukannya bahagia yang didapat, yang ada hanya kewalahan karena terlalu keras untuk menjadi sama seperti pasangan lain. Kalau masih terbesit keinginan seperti itu, kalian seharusnya mampu berkaca diri agar tidak kewalahan dengan keinginan yang berasa tanpa henti.

Setiap orang itu unik, termasuk juga dengan hubungan yang dijalaninya. Tidak setiap hubungan yang terlihat baik-baik saja sama dengan apa yang terlihat mata. Makanya, penting untuk tahu bahwa kalian sebenarnya bebas berekspresi tanpa harus berpatokan dengan pasangan lain. Pasangan yang langgeng justru tercipta dari bagaimana mereka membebaskan pasangan menjadi dirinya sendiri.

Menjalani hubungan berdasar dari pasangan lain dan hanya untuk memperoleh pengakuan orang tak lantas selalu memuaskan. Jika terus terjebak dengan pola hubungan semacam ini, bukan tidak mungkin kalian justru akan mengalami perbedaan cara pandang yang sulit disatukan. Itulah yang kerap kali mengakibatkan pertengkaran sehingga hubungan kerap kali tak akan bertahan lama.

Kita sama-sama tahu bahwa ketulusan itu datangnya dari hubungan yang apa adanya. Bahagianya pasangan juga tidak sama dengan bahagianya pasangan lain. Alih-alih menyenangkan pasangan dengan cara orang lain, alangkah lebih baik jika kalian sama-sama tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan pasangan. Pastikan bahwa kalian menyenangkan pasangan bukan karena paksaan, tapi ketulusan yang bersumber dari sanubari terdalam.

Pada akhirnya nanti, tujuan dari pacaran memang menikah. Namun, kalian juga sama-sama tahu bahwa prioritas setiap pasangan itu berbeda. Kalau dikira belum begitu perlu kenapa harus dipaksa mengikuti pasangan lain yang barangkali memang sudah siap.

Toh, setiap pasangan juga punya chapter beda pada setiap kisahnya. Bayangkan betapa monotonnya cerita klise singkat yang ujungnya bakal terlalu mudah ditebak. 

Di zaman sekarang, sudah gak relevan lagi ikut-ikutan pasangan lain yang dinilai punya relationship goals  karena semua itu hanyalah konsep yang tidak bisa pukul rata. Buat sendiri pola hubungan yang justru bisa membuat kalian nyaman jadi diri sendiri.