Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Risiko Naksir Sahabat, Hubungan Jadi Canggung dan Ketergantungan

ilustrasi persahabatan pria dan perempuan (pexels.com/Trinity Kubassek)

Banyak orang mungkin pernah merasakan ketertarikan romantis terhadap sahabatnya sendiri. Awalnya, hubungan ini didasari oleh rasa nyaman dan kepercayaan yang sudah terjalin lama, sehingga perasaan yang muncul pun bisa jadi terasa lebih kuat.

Namun, meskipun perasaan itu tampak wajar, ada berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan ketika kamu mulai jatuh cinta pada sahabat sendiri. Dalam artikel ini, kamu akan memahami beberapa risiko yang mungkin muncul jika mengembangkan perasaan romantis terhadap sahabat dekat.

1. Menghancurkan persahabatan yang sudah terjalin lama

ilustrasi persahabatan rusak (pexels.com/Odonata Wellnesscenter)

Salah satu risiko terbesar dari naksir pada sahabat adalah kemungkinan besar hubungan persahabatan akan berubah atau bahkan berakhir. Persahabatan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun bisa terpengaruh oleh perasaan romantis yang muncul.

Jika perasaan tidak terbalas, kamu bisa merasakan kekecewaan yang mendalam dan menciptakan jarak emosional yang sulit dipulihkan. Bahkan, jika perasaan terungkap dan ditanggapi positif, perubahan dinamika dalam hubungan tetap akan terjadi.

2. Rasa canggung setelah mengungkapkan perasaan

ilustrasi canggung antar sahabat (pexels.com/Vera Arsic)

Kamu mungkin akan merasa canggung setelah mengungkapkan perasaan pada sahabat, terutama jika perasaan itu tidak terbalas. Ini bisa mengubah suasana hati, bahkan merusak kenyamanan yang sebelumnya ada dalam hubungan. Ketika rasa canggung ini tidak segera dapat diatasi, kedekatan yang sebelumnya terasa alami bisa menjadi penuh ketegangan.

3. Ketakutan kehilangan sahabat

ilustrasi takut kehilangan sahabat (pexels.com/ Timur Weber)

Mengungkapkan perasaan kepada sahabat juga bisa memicu rasa takut akan kehilangan sosok yang telah menjadi bagian penting dalam hidupmu. Ketakutan ini sering kali membuatmu ragu untuk jujur dengan perasaan sendiri, meskipun di dalam hati perasaan itu semakin kuat.

Jika perasaan ini tetap terpendam, kualitas hubungan bisa menurun dan membuatmu merasa terjebak dalam situasi yang tidak nyaman. Mengabaikan perasaan ini dalam waktu lama dapat menciptakan tekanan emosional yang mengganggu hubungan persahabatan.

4. Risiko merusak hubungan dengan lingkungan sosial lainnya

ilustrasi hubungan sosial yang rusak (pexels.com/Yan Krukau)

Perubahan dalam hubungan dengan sahabat juga bisa berimbas pada lingkungan sosial yang lebih luas. Sahabat yang sebelumnya menjadi bagian dari grup pertemananmu, ketika ada perasaan romantis yang terlibat, dapat membuat dinamika grup berubah. Teman-teman lain mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan ini atau terjebak dalam situasi yang sulit. Hal ini bisa mempengaruhi hubungan sosial lainnya yang sudah ada.

5. Menciptakan ekspektasi yang tidak realistis

ilustrasi pria dan perempuan berdebat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Naksir pada sahabat sering kali diiringi dengan ekspektasi yang tinggi terhadap bagaimana hubungan itu seharusnya berkembang. Hal ini bisa membuatmu berharap lebih, meskipun sahabatmu belum tentu memiliki perasaan yang sama.

Jika harapan tersebut tidak terwujud, kamu mungkin merasa kecewa yang mendalam, bahkan merusak kepercayaan diri dan hubungan yang sudah terjalin. Menempatkan ekspektasi yang berlebihan dapat menyebabkan rasa frustasi yang memperburuk komunikasi di antara kalian.

6. Ketergantungan emosional yang tidak sehat

ilustrasi pria ditinggalkan perempuan (pexels.com/Keira Burton)

Perasaan naksir pada sahabat juga dapat menyebabkan ketergantungan emosional yang tidak sehat. Ketika perasaan ini tidak dikelola dengan baik, kamu bisa merasakan kecemasan yang berlebihan atau dorongan untuk mengubah sahabat menjadi pasangan, meskipun itu bukan keinginan mereka. Ketergantungan ini berisiko menghalangi perkembangan pribadi dan mengurangi kebebasan emosional masing-masing pihak.

Meskipun perasaan naksir pada sahabat merupakan hal yang wajar, risikonya cukup besar jika tidak dikelola dengan baik. Penting untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, termasuk dampaknya terhadap hubungan persahabatan yang sudah ada. Sebelum mengambil langkah lebih jauh, cobalah merenung dan menilai apakah perasaan tersebut akan menguntungkan atau justru merusak persahabatan yang telah terjalin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us