Hubungan Dewasa Itu Seperti Apa? Ini 8 Tandanya!

Ya, kamu mungkin orang dewasa yang punya karier mapan, atau dianggap pribadi yang sangat bertanggung jawab oleh teman-teman sebaya. Tapi terkadang hal tersebut bukan berarti atau menjadi kamu memiliki hubungan percintaan yang matang dan dewasa.
Bahkan, tak menutup kemungkinan kamu bisa menjadi seseorang yang cukup manipulatif terhadap pasangan. Lalu hubungan dewasa itu seperti apa? Ketahui beberapa hal berikut ini!
1. Kamu tidak mendapatkan kebahagiaan dari hubungan

Mengutip laman Harley Therapy, menurut konseling Andrea M. Darcy yang juga telah di-review oleh terapis Dr. Sheri Jacobson, PhD, MA, MSc, PG Dip, MBACP, orang dewasa yang matang mencari sumber kebahagiaannya sendiri. Mereka berusaha keras untuk merasa senang dengan diri sendiri dan tidak menjadikan orang lain yang memiliki tugas untuk membuat mereka bahagia.
"Dan dalam hubungan yang matang, kita juga tidak memiliki anggapan palsu bahwa kita harus merasa senang sepanjang waktu. Suatu hubungan memiliki pasang surut, dan kita siap untuk itu," jelas Andrea.
2. Tidak ada ancaman

Hubungan yang dewasa tidak melibatkan ancaman, melainkan negosiasi. Kamu berdua berbagi apa yang menurutmu sulit untuk ditangani, dan bersama-sama menemukan cara untuk mengatasi berbagai hal. Tidak ada ancaman. Misalnya, meninggalkan pasangan kalau dia melakukan hal-hal yang tidak kamu sukai.
Sikap semacam ini akan membunuh komitmen apa pun, yang juga membuatmu memiliki hubungan yang tidak bahagia. Andrea pun telah melakukan penelitian terhadap lebih dari 40 studi tentang hubungan dan komitmen pasangan yang dirasakan sebagai faktor terpenting.
"Sebuah tinjauan penelitian terhadap lebih dari 40 studi tentang hubungan menemukan, komitmen pasangan yang dirasakan bersama sebagai faktor terpenting bagi seseorang untuk merasa bahwa mereka berada dalam hubungan yang berkualitas," jelasnya.
3. Kamu tidak perlu menjadi benar atas sebuah kesalahan

Kita semua terkadang suka menyalahkan orang lain. Hubungan yang dewasa berarti mau meminta maaf ketika membuat kesalahan, bukan justru menyalahkan orang lain. Lalu juga mau bertanggung jawab atas peranmu dalam berbagai hal.
"Alih-alih berusaha menjadi benar, kita juga perlu melihat dari sisi lain (atau orang yang melakukan kesalahan). Lalu menemukan cara bersama yang seimbang untuk melihat berbagai hal, atau untuk setuju dan tidak setuju. Kita tidak perlu menyalahkan dan menjadikan seseorang 'salah' yang membuatnya rapuh," ujar Andrea.
4. Kamu mencintai diri sendiri sama seperti kamu menyukai pasangan

Saat kita mengidealkan orang lain sebagai orang yang lebih baik dari kita, atau lebih berharga dari kita, menurut Andrea hal ini berarti kamu belum dewasa. Justru kamu perlu belajar bagaimana mencintai diri sendiri dan merasa berdaya.
"Hubungan yang matang berarti kita meluangkan waktu dan upaya untuk menyukai diri kita sendiri, meskipun kita memiliki kekurangan. Dan kita melihat kekurangan pasangan dan menghargainya apa pun itu," terang Andrea.
5. Kamu menerima bahwa pasangan terkadang melakukan kesalahan

Ibaratnya, seorang anak melihat orang dewasa perlu menjadi seseorang yang mereka kagumi dan jadi panutan. Orang dewasa harus menyadari bahwa orang dewasa lainnya bisa saja melakukan kesalahan, dan terkadang berbohong serta mengkhianati diri sendiri.
Seorang anak pun percaya bahwa mereka telah 'dikecewakan' melihat itu, dan tidak bisa melihat bahwa terkadang mereka sendiri juga melakukan hal yang sama dalam hidupnya. Seorang yang dewasa berusaha untuk mengatasi situasi tersebut dengan memprosesnya dan menemukan penyelesaian.
6. Kamu memilih hubungan yang aman, dan membantu menciptakan lingkungan yang sehat

Dalam hubungan yang matang, kamu bisa berbagi apa pun yang membuatmu bersemangat dan apa yang mengganggumu tanpa takut akan reaksi pasangan. Dan pasangan bisa melakukan hal yang sama, mengandalkan kamu untuk mendengarkan mereka dan tidak langsung bereaksi terhadap hal-hal yang mungkin tidak kamu sukai.
Ini bukan berarti kamu tidak boleh tidak setuju atau marah. Tetapi kamu harus melakukannya dengan cara yang sesuai dengan masalahny, bukan dengan cara yang bersifat personal.
"Lingkungan yang aman juga berarti lingkungan yang bebas dari rasa dendam yang tak berkesudahan. Tidak ada serangan terus-menerus atas kesalahan masa lalu. Kegagalan diperbaiki, bukan dijadikan senjata," jelas Andrea.
7. Kamu bisa bekerja sama dalam berbagai hal atau kolaboratif

Bagaimana jika masalah dalam hubungan muncul, atau jika salah satu dari kamu menghadapi tantangan hidup? Segala sesuatunya, yang terpenting menghadapinya adalah usaha bersama. Jadi pasangan tidak mengurus segalanya ketika terjadi kesalahan, alias bertindak sebagai orangtua.
Sementara kamu tidak melakukan apa pun alias bertindak sebagai anak saat pasangan mencoba memperbaiki situasi. Jadi, hubungan itu juga harus ada kolaborasi untuk berbagai hal. Terutama saat ada tantangan datang.
8. Kamu mencintai pasangan, tetapi kamu juga bisa hidup tanpanya

Orang dewasa menyadari bahwa kepercayaan adalah bagian penting dari hubungan apa pun, dan berusaha sebaik mungkin untuk menepati kesepakatan. Tapi jika mereka tidak bisa, jika ada yang berubah, mereka harus jujur dan transparan serta mencari solusi.
Kamu juga haru mencintai pasangan dengan 'waras'. Pasalnya hubungan bisa saja berakhir atau kamu putus dengan pasangan. Menjadi dewasa yang matang, kamu tetap harus move on dan bisa hidup tanpanya. Meskipun tidak apa kalau kamu merasa sulit untuk melaluinya pada awalnya.
Jadi, hubungan dewasa itu seperti apa? Jawabannya adalah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Tentu itu bisa menjadi hal yang sulit dilakukan, tapi kamu bisa belajar mencobanya.