5 Tips Berbagi Pengeluaran dengan Pasangan biar Gak Berantem

Agar dapat berbagi tanggung jawab finansial secara sehat, kamu dan pasangan harus bisa berkomunikasi secara jujur dan terbuka. Diskusikan sejelas mungkin kondisi finansial masing-masing, seperti jumlah pendapatan aktif, pendapatan pasif, tabungan, aset, hingga utang yang perlu dibayar. Bila perlu, jelaskan juga kebiasaanmu dalam menggunakan uang, baik yang positif dan negatif. Dengan berkomunikasi secara terbuka, kamu dan pasangan bisa saling beradaptasi dengan kebiasaan masing-masing dan mencari solusi bersama-sama untuk menghadapi segala tantangan.

Obrolan tentang keuangan mungkin terasa sensitif, terlebih jika sebelumnya kamu belum pernah membicarakan hal ini. Untuk itu, kalian harus memulai diskusi tanpa saling menghakimi. Kalian harus memulai diskusi dengan pikiran terbuka agar bisa saling memahami dan menyemangati untuk mencapai tujuan bersama.

Jika nominal pendapatan istri dan suami tidak sama, kontribusi masing-masing dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga harus berimbang dan disetujui kedua belah pihak. Jika ingin cara yang sederhana, kamu dan pasangan bisa membuat kesepakatan untuk mengalokasikan sekian persen dari gaji masing-masing untuk kebutuhan bersama.

Kalian pun bisa berbagi pengeluaran, seperti sewa rumah dan belanja bulanan menjadi tanggung jawab suami, sedangkan tagihan listrik dan biaya lainnya menjadi tanggung jawab istri. Jangan lupa buat daftar pengeluaran secara cermat agar nantinya tidak ada pihak yang terbebani karena merasa mendapatkan tanggung jawab yang jauh lebih besar. Apa pun keputusan yang kalian buat nantinya, yang jelas ini harus adil dan disetujui bersama-sama.

Tanggung jawab mengelola keuangan bersama akan jadi makin seru jika kalian memiliki tujuan yang harus diwujudkan bersama. Dengan demikian, masing-masing akan bersemangat dan termotivasi untuk terus berusaha agar memiliki kondisi keuangan yang sehat dan mencapai tujuan bersama.

Tujuan ini bisa bermacam-macam, seperti memiliki rumah bersama, aset bersama, bisnis bersama, kendaraan, tabungan dalam jumlah tertentu, atau sesederhana tidak memiliki utang. Adanya financial goals akan membuat kalian mengesampingkan sikap egois, seperti boros dan malas bekerja, yang juga akan membuat hubungan semakin berkualitas.

Buat sesi evaluasi yang santai layaknya kencan untuk mendiskusikan kondisi keuangan bersama. Ingatlah bahwa di dalam sesi evaluasi ini tidak boleh ada pembicaraan seputar siapa yang salah dan siapa yang benar.

Sesi evaluasi ini bertujuan untuk mengukur seberapa efektif strategi yang sudah dijalankan. Selain itu, hal ini juga untuk mencari solusi yang lebih baik jika kalian belum berhasil mencapai target finansial.

Tabungan adalah hal yang penting untuk dimiliki setiap orang. Setelah menikah, peran tabungan menjadi semakin penting. Adanya tabungan dapat membantu pasangan suami istri menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Karenanya, kalian bukan hanya perlu membahas soal pembagian pengeluaran, tapi juga tabungan.

Harus ada diskusi seputar tabungan, seperti berapa uang yang harus disisihkan tiap bulannya, saldo minimal dalam tabungan, dan apakah perlu membuat rekening bersama? Kalian juga bisa mempertimbangkan apakah ingin memiliki tabungan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang dirasa lebih menguntungkan, seperti emas, reksa dana, saham, dan sebagainya.

Ingatlah bahwa tujuan kalian berbagi pengeluaran adalah untuk mendapatkan kondisi finansial yang lebih sehat dan merasa bahagia. Untuk itu, pastikan strategi keuangan yang kalian buat ada pada jalur yang menuju kebahagiaan.