Jerawat sering dikaitkan dengan kulit berminyak. Akan tetapi, kondisi kulit seperti ini juga banyak dialami oleh orang yang memiliki kulit kering. Bahkan, kulit kering yang cenderung berjerawat terbilang lebih sulit untuk dirawat karena banyak produk jerawat yang dapat membuat kulit semakin kering.
Walaupun sedikit sulit untuk melakukan perawatan, dengan rutinitas yang tepat bisa kok mengatasi kulit berjerawat serta kering. Untuk mengetahui caranya, yuk langsung cek artikel di bawah ini!
Dalam hal perawatan kulit, untuk mencegah kondisi kulit berjerawat beberapa orang sibuk mencari produk wajah apa yang akan berhasil untuk membasminya. Mempertahankan rutinitas perawatan kulit yang teratur dengan tidak gonta-ganti produk sebenarnya dapat membantu untuk tidak memperparah keadaan wajah.
Jika ingin mencari produk yang tepat untuk wajah, mulailah menggunakan formula yang lembut. Gunakan dengan hati-hati saat memperkenalkan bahan atau produk baru ke kulit dan sebaiknya lakukan perubahan satu per satu, sehingga dapat menentukan produk wajah dengan tepat.
Menurut American Academy of Dermatology Association, salah satu penyebab utama jerawat adalah pori-pori yang tersumbat. Sehingga, kondisi tersebut menyebabkan munculnya komedo hitam, komedo putih, hingga jerawat.
Produk perawatan kulit tertentu seperti tabir surya, biasanya lebih cenderung menyumbat pori-pori daripada produk yang lain. Jadi, penting untuk memilih produk yang bersifat noncomedogenic, yang berarti diformulasikan secara khusus untuk tidak menyumbat pori-pori.
Alkohol dan aseton adalah dua bahan umum yang biasanya terdapat dalam produk pembasmi jerawat. Akan tetapi, produk-produk ini dapat menghilangkan kelembapan alami kulit, yang pada akhirnya akan membuat kulit kering menjadi lebih kering.
"Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menggunakan produk yang mengandung asam salisilat, tea tree oil, dan niacinamide, yang efektif untuk mengobati jerawat tanpa menyebabkan kekeringan yang berlebihan," ditulis oleh Amanda Caldwell, MSN, APRN-C, seorang praktisi perawat di bidang dermatologi, yang dilansir Healthline.
Membersihkan wajah adalah langkah penting dalam setiap rutinitas perawatan kulit. Melakukannya membantu menghilangkan bakteri dan iritasi yang dapat menyebabkan jerawat, akan tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.
Maka dari itu, pertimbangkanlah produk yang mengandung bahan seperti gliserin dan asam hialuronat. Kandungan tersebut diyakini dapat membantu melembapkan kulit sekaligus menghilangkan kotoran dan minyak.
Cuci wajah dua kali sehari, tetapi jangan gunakan pembersih yang menghilangkannya. Ini karena hal tersebut dapat merusak penghalang kulit dan menyebabkan lebih banyak jerawat.
Untuk kulit kering, Morgan Rabach merekomendasikan untuk memilih pembersih bertekstur susu, karena tidak akan menghilangkan minyak alami kulit. Jika ingin menemukan bahwa wajah terasa sangat kering dan kencang setelah mencucinya, cobalah formula yang lebih menghidrasi atau ganti dengan mencuci wajah hanya pada malam hari untuk melihat apakah worth it atau gak.
Retinol adalah bahan favorit setiap dokter kulit. Hal tersebut karena bahan yang satu ini dapat bekerja untuk membuka pori-pori yang tersumbat dengan mengelupas sel-sel kulit mati dan membantu kulit tetap bersih.
"Direkomendasikan untuk menggunakan bahan ini dengan hemat, kira-kira sekali atau dua kali seminggu, bukan setiap malam. Jika ternyata kulitmu masih sensitif terhadap retinol, cobalah menyelipkannya di antara pelembap dan lihat apakah ini akan membantu atau tidak," kata Morgan Rabach, seorang dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City, dikutip Byrdie.
Salah satu penyebab jerawat paling umum dengan kulit kering adalah penghalang kulit atau skin barrier yang rusak. Jika hal ini terdengar mengkhawatirkan, produk dengan bahan peningkat skin barrier, seperti ceramide dan squalane, dapat membantu mengembalikan warna kulit ke kondisi paling sehat.
Saat melakukan rutinitas perawatan kulit, cari serum dan pelembap yang berfokus pada skin barrier. Biasanya, produk tersebut mengandung bahan reparatif lembut seperti ceramide dan squalane.
Perlakukan kulit dengan lembut, karena eksfoliasi yang terlalu keras dapat menghilangkan kelembapan yang dibutuhkan atau menyebabkan kerusakan skin barrier. Berlebihan dalam eksfoliasi juga bisa menyebabkan kulit menjadi tipis dan sensitif. Lalu, jauhi produk yang mengeringkan dan astringen.
"Hindari toner berbahan dasar alkohol, karena sering kali tidak banyak membantu dalam mengobati jerawat, melainkan membuat semakin sulit untuk mentolerir perawatan yang lebih manjur seperti retinoid," kata Charlotte Birnbaum, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Spring Street Dermatology di New York City, Byrdie.
Pelembap sangat penting untuk kulit kering dan juga sama pentingnya saat mengatasi jerawat. Menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa menyumbat pori-pori bisa dilakukan dengan menggunakan pelembap harian yang tidak menyebabkan jerawat, seperti pelembap non-komedogenik
Pelembap dengan sifat non-komedogenik tidak mengandung bahan penyumbat pori sehingga cocok untuk kulit berjerawat dan kering. Namun, pastikan untuk menghindari lanolin, minyak mineral, petrolatum, dan minyak kelapa.
Sebaiknya pilih pelembap yang diformulasikan khusus untuk kulit kering dan sensitif. Kamu bisa coba produk yang mengandung bahan seperti gliserin dan shea butter, yang dapat membantu mengunci kelembapan.
Memiliki kulit berjerawat saja sudah bisa membuat pusing untuk mencari produk apa yang bisa mengempeskan dan membasminya dalam semalam. Apalagi jika ditambah dengan kulit kering, perawatannya juga harus dilakukan secara ekstra. Bisa menjadi solusi ketika berjerawat dan memiliki kulit yang kering, langsung cobain tips di atas, deh!