Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Efek Samping dari Produk Anti-aging yang Harus Diwaspadai

pexels.com/RODNAE Productions

Meskipun penuaan tidak bisa dihindari, kita dapat mengendalikannya dan tampak muda lebih lama dengan krim anti-aging yang banyak tersedia di pasaran. Kendati demikian, sebenarnya produk anti-aging tidak bisa digunakan asal-asalan, khususnya bagi kamu yang masih pemula. Itu karena kebanyakan produk anti-aging memiliki potensi efek samping yang perlu diwaspadai.

Apa sajakah itu? Dikutip dari laman AOL dan Beauty Glimpse, inilah beberapa efek samping dari penggunaan produk anti-aging.

1. Lebih sensitif terhadap sinar matahari

ilustrasi terpapar sinar matahari (unsplash.com/Mahkeo)

Produk anti-aging biasanya mengandung asam hidroksil untuk meningkatkan permeabilitas kulit dan memungkinkan bahan anti-aging melewati lapisan kulit. Sayangnya, ini berarti membuat kulit mengalami pengelupasan, termasuk lapisan pelindungnya yang biasanya membantu mencegah sinar UV menembus lapisan luar kulit.

Akibatnya, pemakai produk anti-aging menjadi rentan terhadap sengatan matahari dan mengalami peningkatan risiko melanoma maligna.

2. Meningkatkan risiko kanker

unsplash.com/Septian Simon

Sebagian besar krim anti-aging komersial mengandung senyawa kimia bernama MEA (monoethanolamine), DEA (diethanolamine), TEA (triethanolamine), hydantoin diazolidinyl, dan imidazolidinyl urea. Pada dasarnya, krim ini digunakan untuk menyeimbangkan tingkat pH produk.

Sayangnya, komponen ini memiliki sifat karsinogenik yang kuat, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati dan ginjal jika terpapar dalam waktu yang lama.

3. Bahaya bagi ibu hamil

unsplash.com/Andrea Bertozzini

Paraben yang ada dalam krim anti-aging berbahaya bagi perempuan hamil. Paraben merupakan pengawet yang banyak digunakan dalam produk perawatan kulit yang dapat merusak fungsi sistem endokrin dan mengganggu keseimbangan hormon tubuh.

Paraben diketahui berkaitan dengan ketidakproduktifan, lambatnya perkembangan janin dan bahkan kanker payudara.

4. Memicu breakout

unsplash.com/Ayo Ogunseinde

Ada banyak krim anti-aging yang mengandung minyak mineral. Bahan ini bertujuan untuk mengondisikan dan melindungi kulit.

Namun, minyak mineral memiliki efek samping, yaitu memicu jerawat atau beruntusan. Karenanya, sebagian orang mungkin akan langsung mengalami breakout begitu menggunakan produk anti-aging.

5. Menyebabkan reaksi alergi

pexels.com/RODNAE Productions

Sebagian krim anti-aging mengandung senyawa kimia tertentu yang sangat keras bagi kulit. Utamanya, pada produk yang memiliki aroma wangi yang kuat dan tekstur yang berat.

Jika digunakan dalam jangka waktu lama, krim ini dapat menyebabkan flek hitam, bintik cokelat, kemerahan, bercak merah besar, lecet, iritasi atau gatal-gatal, bahkan sensasi terbakar yang akut. Reaksi alergi ini bisa menjadi parah seiring waktu.

6. Mengakibatkan ruam kulit

unsplash.com/frestocks

Paraben merupakan bahan kimia yang tidak hanya ditemukan dalam produk anti-aging, tapi juga pada kebanyakan produk perawatan kulit. Paraben biasanya digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam produk kecantikan sehingga meningkatkan umur simpannya secara signifikan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan paraben dalam jangka panjang membuat kulit jadi sensitif dan menyebabkan ruam yang parah.

Demikianlah beberapa potensi efek samping yang bisa ditimbulkan dari penggunaan produk anti-aging. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kamu patut berhati-hati dalam memilih produk anti-aging, bahkan konsultasikan terlebih dahulu pada ahlinya sebelum menentukan perawatan anti-aging.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us