Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

G20 Empower Dorong Kepemimpinan Perempuan di Sektor Swasta

Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan. Jumat (11/3/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Indonesia didapuk sebagai tuan rumah penyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (G20) 2022. Bertema "Recover Together, Recover Stronger", semua negara anggota G20 berkomitmen untuk bangkit kembali pasca pandemik. Untuk itu, kehadiran G20 Empower akan sangat membantu mengidentifikasi tantangan dan kemajuan kepemimpinan perempuan di sektor swasta.

Pembahasan seputar G20 Empower serta isu prioritas di dalamnya terungkap dalam "Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan" yang berlangsung secara daring pada Jumat (11/3/2022) pukul 10.00 WIB.

"Kita harapkan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dalam perusahaan tetap memerhatikan isu perempuan dan kesetaraan gender," tutur Indra selaku Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA.

1. Indonesia menjadi host presidensi G20 Empower tahun 2022

Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan. Jumat (11/3/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Menurut Indra, G20 Empower Presidensi Indonesia merupakan satu-satunya aliansi antara pemerintah dengan private sector. Bersinergi dengan pemerintah, G20 Empower berupaya membangun dan menjalin dukungan dari berbagai sektor swasta di negara anggota G20. Selain itu, isu penting yang dibahas adalah langkah yang harus diambil untuk mendorong kepemimpinan perempuan dalam level pengambil keputusan di sektor swasta. 

"G20 Empower itu aliansi yang fokus pada kepemimpinan perempuan, khususnya di tingkat pengambil keputusan sektor swasta. Kita punya tujuan untuk melakukan pemberdayaan perempuan dan memastikan representasi di tingkat swasta atau akselerasi kesetaraan gender bisa lebih cepat," ujar Yessie Yoesetya selaku Chairwoman G20 Empower.

Melalui aliansi ini, kita akan melihat bagaimana progres keterlibatan perempuan dalam sektor perusahaan. Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang ramah bagi perempuan bukan hal yang mudah, sehingga hal ini mendorong G20 Empower untuk melibatkan jejaring advokasi untuk bisa melaksanakan program kerja mereka.

2. Apa perbedaan G20 Empower dan W20?

Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan. Jumat (11/3/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Women20 (W20) merupakan engagement group dari G20 yang bertujuan mendorong pengadopsian komitmen G20 terkait isu perempuan. Untuk itu, W20 berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan dan rekomendasi terkait pertumbuhan ekonomi dari kesetaraan gender.

Sementara kedudukan G20 terbilang unik karena berada di tengah antara G20 dan W20. Aliansi ini yang akan mempercepat kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta.

"G20 Empower punya posisi unik. Jadi ini adalah satu-satunya model di G20 yang berbeda dengan working group. Working group dipimpin kementerian terkait, engagement group diwakili publik. G20 Empower berada di tengah karena merupakan aliansi dari sektor swasta, serta representasi dari pemerintah," ungkap Yessie.

G20 Empower juga melanjutkan kesinambungan isu dari presidensi sebelumnya dengan menambah program kerja baru terkait UKM perempuan sebagai isu prioritas. G20 dipimpin oleh Yessie Yosetya selaku Chairwoman G20 Empower, Rinawati Prihatiningsih selaku Co-Chairwoman G20 Empower, dan Eko Novi Ariyanti selaku perwakilan pemerintah dari KemenPPA.

3. Tiga isu prioritas dalam G20 Empower dan latar belakangnya

Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan. Jumat (11/3/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Yessie menjelaskan lebih lanjut tentang tiga isu prioritas utama yang diusung oleh G20 Empower. Yessie mengatakan bahwa keterwakilan perempuan itu lebih rendah dalam angkatan kerja. Jarang ada yang bisa mencapai posisi direksi sehingga minim sekali perwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan tingkat tinggi.

"Dalam Presidensi 2021, semua negara menyadari perlunya pengukuran (KPI) untuk melihat kepemimpinan perempuan di dunia. Maka, 2022 akan melihat apa yang perlu diperbaiki sebagai bentuk akuntabilitas untuk implementasi KPI tersebut. Apabila pengukuran tapi gak dilaksanakan itu sia-sia. Jadi, kita memastikan KPI itu dilaksanakan," ujarnya.

Menurutnya, perempuan adalah roda penggerak ekonomi sehingga kita harus memastikan UKM perempuan tetap berkembang. Kondisi inilah yang menjadi isu prioritas dalam G20 bahwa perempuan pasca pandemik justru multi peran sehingga butuh peningkatan ketahanan UKM perempuan yang fokus pada langkah konkret serta nilai ekonomi.

"Untuk Indonesia, yang kami follow up atau lakukan itu selain mengidentifikasi apa yang diperlukan UKM tapi kami juga menjembatani langsung keterlibatan sektor swasta," lanjutnya.

Ketiga, untuk membangun ketahanan, maka diperlukan keterampilan masa depan. Kurangnya keterampilan secara non-teknis dan teknis, rendahnya literasi digital, serta akses yang terbatas ke fasilitas keuangan menjadi hal yang mendorong G20 untuk membekali pemimpin dengan skill set  tertentu.

4. Banyak paradigma yang tidak proporsional tentang perempuan sehingga perlu indikator untuk memberdayakan perempuan

Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan. Jumat (11/3/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Isu perempuan yang paling nyata ditemui adalah proporsi keterlibatan perempuan dan laki-laki yang tidak merata dalam beberapa sektor. Hal ini dijadikan acuan dalam KPI G20 Empower, seperti proporsi perempuan dalam jajaran direksi atau level pengambil keputusan di perusahaan, proporsi perempuan dalam promosi jabatan, kesenjangan upah berdasarkan gender, hingga keterlibatan perempuan dalam peran teknis.

Namun, Eko Novia menjelaskan lebih lanjut bahwa partisipasi laki-laki juga turut mendukung kepemimpinan perempuan. Kalau tidak didukung oleh laki-laki maka terjadi ketidakseimbangan dan perempuan sulit naik ke posisi yang lebih tinggi.

Dalam Presidensi Indonesia ini, G20 Empower berkomitmen melakukan monitoring terhadap progres implementasi dari indikator tersebut. Harapannya, aliansi ini berjalan transparan dalam mengakselerasi kepemimpinan perempuan berdasarkan baseline data.

5. G20 Empower berlangsung dari awal tahun hingga akhir tahun, diisi oleh berbagai rapat pleno dan side event

Media Talk Road to Plenary Meeting I - G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan. Jumat (11/3/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Linimasa kegiatan G20 Empower terbagi menjadi 4 kuartal, yang berarti akan ada 4 kali rapat pleno dan diselingi oleh beragam side event. Sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo bahwa harus ada kesempatan yang dibuka untuk pemangku kepentingan dalam membuat terobosan baru terkait isu perempuan.

"Malam hari ini, Jumat (11/3/2022), adalah plenary meeting yang pertama. Kami juga ada 4 kali side event untuk publik. Di sinilah peranan advokasi untuk menggabungkan komitmen dari private sector tentang kemajuan ekonomi dan pemberdayaan perempuan yang tertinggal," ulas Rina, Co-Chairwoman G20 Empower.

Agenda pleno pertama ini akan fokus pada mengumpulkan praktik baik dan apa yang perlu di-improve sehingga akselerasi kepemimpinan perempuan bisa tercapai. Kedua, menetapkan dan menyepakati implementasi kedepannya untuk mencapai target. Ketiga, mengidentifikasi bentuk dukungan yang dibutuhkan pemangku kepentingan untuk mewujudkan tercapainya KPI.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Adyaning Raras Anggita Kumara
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us