“Kami tidak hanya berkolaborasi. Kami saling menerjemahkan esensi satu sama lain ke dalam bentuk dan ekspresi yang baru,” ungkap pihak Dear Me Beauty dalam rilis yang diterima IDN Times.
Garis Waktu Wilsen Willim & Dear Me Beauty, Satukan Mode dan Riasan

- Dua bahasa, satu terjemahan: Kolaborasi busana tegas Wilsen dengan riasan inklusif Dear Me Beauty menjadi pernyataan baru tentang penyatuan mode dan kecantikan.
- Wilsen dan perempuan Indonesia: Kolaborasi lahir dari mimpi menonjolkan kecantikan perempuan Indonesia sebagai inspirasi tanpa akhir.
- Runway sebagai titik balik: Plaza Indonesia Fashion Week menjadi panggung eksklusif perdana kolaborasi ini, menandai babak baru dalam industri fashion dan beauty lokal.
Jakarta, IDN Times - Ada momen ketika garis waktu berhenti sejenak, lalu dua dunia berbeda bertemu dan saling menerjemahkan bahasa masing-masing. Itulah yang terjadi ketika Wilsen Willim dan Dear Me Beauty bersatu di panggung Plaza Indonesia Fashion Week 2025 pada Senin (29/9/2025). Kolaborasi ini bukan sekadar persinggungan mode dan kecantikan, melainkan sebuah deklarasi generasi baru: “The Rise of New Gen”.
Di balik sorotan lampu runway, busana dengan potongan tegas Wilsen berpadu dengan semangat inklusif Dear Me Beauty. Hasilnya? Jelas adalah karya lintas disiplin yang bukan hanya indah, tetapi juga sarat makna hingga menjadi sebuah perayaan akan kreativitas lokal yang berani melampaui batas.
1. Dua bahasa, satu terjemahan

Kalimat tersebut merangkum filosofi utama kolaborasi, bahwa busana tak lagi berdiri sendiri dan riasan tak lagi sekadar pelengkap. Dalam setiap look, garis potongan yang penuh makna dari Wilsen bertemu dengan palet warna ekspresif Dear Me Beauty. Ibarat puisi visual, tiap langkah model menjadi narasi utuh tentang keberanian untuk menyatukan dua bahasa, yakni kain dan wajah, siluet dan pigmen.
2. Wilsen dan perempuan Indonesia

Bagi Wilsen, kolaborasi ini lahir dari mimpi yang sama, yaitu menonjolkan kecantikan perempuan Indonesia.
“Kita memiliki mimpi yang sama, mengedepankan talenta dan inspirasi tanah air yang kaya,” tegasnya dalam rilis yang sama.
Setiap busana yang ditampilkan terasa seperti kanvas bergerak untuk memperlihatkan keberagaman dan kekuatan perempuan. Dari tailoring yang rapi hingga detail yang lembut, seluruhnya seolah berbisik bahwa perempuan Indonesia adalah inspirasi tanpa akhir.
3. Runway sebagai titik balik

Plaza Indonesia Fashion Week menjadi panggung eksklusif perdana kolaborasi ini. Namun lebih dari sekadar show, runway kali ini menjadi semacam moment on the timeline, penanda babak baru di mana fashion dan beauty tak lagi berjalan paralel, melainkan beriringan dalam satu garis.
Momentum ini juga terasa seperti prolog dari sebuah kisah panjang. Seolah menunjukkan bahwa kolaborasi lintas industri bisa menjadi energi baru untuk membangkitkan ekosistem kreatif lokal.
4. Menjahit persatuan dalam kreativitas lokal

Pada akhirnya, kolaborasi ini bukan sekadar soal produk atau penampilan. Melainkan simbol bahwa ketika brand lokal saling mendukung, mereka bisa mengangkat potensi satu sama lain dan memperkuat daya saing di kancah global.
Dear Me Beauty dan Wilsen Willim menjadikan kolaborasi ini sebagai perwujudan ekosistem kreatif yang solid, akar lokal yang kuat, dengan gema yang menjangkau panggung internasional. Layaknya garis waktu yang terus maju, kolaborasi ini adalah bab baru bagi fashion dan beauty di Indonesia.
5. Langsung bisa dibeli secara eksklusif

“GARIS WAKTU bukan sekadar produk, melainkan pernyataan bahwa beauty dan fashion berjalan dalam satu garis yang sama,” ujar Daniel Minardi, Director of Brand Partnership Shopee Indonesia.
Shopee pun bukan hanya platform penjualan, melainkan panggung digital yang memperluas gaung karya ini hingga ke ribuan layar konsumen di seluruh Indonesia. Gak heran, setelah tampil di runway, koleksi kolaborasi ini langsung dilanjutkan dengan distribusi eksklusif di Shopee mulai 29 September hingga 12 Oktober 2025.
Kolaborasi Wilsen Willim x Dear Me Beauty tampak lebih dari sekadar parade mode dan riasan. Bisa dibilang, ini adalah manifestasi dari sebuah generasi baru yang berani melintasi batas, mengangkat keindahan perempuan Indonesia, dan merayakan kreativitas lokal di panggung global. Garis Waktu, inilah yang menyejukkan ekosistem kreatif Indonesia.