Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Produk Perawatan Premium Ramai-ramai Bikin Kemasan Refill, Ada Apa?

Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, & Sustainability L'Oreal Indonesia (kedua dari kiri) pada Media Gathering “Beauty That Moves: Join the Refill Movement”, Kamis (12/5/2025) di L'Oréal Indonesia Head Office. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, & Sustainability L'Oreal Indonesia (kedua dari kiri) pada Media Gathering “Beauty That Moves: Join the Refill Movement”, Kamis (12/6/2025) di L'Oréal Indonesia Head Office. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Intinya sih...
  • Produk premium seperti Kiehl's, Lancome, La Roche Posay, Kerastase, Yves Saint Laurent, dan Giorgino Armani meluncurkan kemasan refill sebagai bagian dari gerakan kecantikan berkelanjutan.
  • Kemasan isi ulang dapat mengurangi penggunaan plastik dan bahan lainnya hingga puluhan persen, serta memberikan pengalaman mewah dengan harga 10-30% lebih rendah.
  • Gerakan Join The Refill Movement dari L'Oreal mendorong kolaborasi antara brand, pemerintah, dan masyarakat untuk memilih produk yang ramah lingkungan.

Jakarta, IDN Times - Sejumlah produk premium seperti Kiehl's, Lancome, La Roche Posay, Kerastase, Yves Saint Laurent, hingga Giorgino Armani beramai-ramai bikin produk kemasan refill atau isi ulang. Rupanya, terobosan terbaru ini merupakan bagian dari kampanye Join The Refill Movement dari L'Oreal, yakni gerakan kolektif untuk menjadikan kemasan refill bagian dari gaya hidup kecantikan yang lebih berkelanjutan. Produk dengan kemasan isi ulang tersebut diluncurkan tepat pada World Refill Day 2025, yakni Senin (16/6/2025).

Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia menyampaikan, “Selama lebih dari 25 tahun, L’Oréal telah menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Momentum World Refill Day merupakan waktu yang penting untuk memperkuat kesadaran, menginspirasi perubahan perilaku, dan menunjukkan bahwa setiap tindakan kecil, termasuk mengisi ulang kemasan, dapat memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan. Dalam semangat itulah, kami meluncurkan Join The Refill Movement sebagai salah satu langkah kolektif menuju masa depan kecantikan yang lebih berkelanjutan.”

Pada Kamis (12/6/2025) bertempat di L'Oréal Indonesia Head Office, Jakarta Selatan, Melanie dan tim L'Oreal lainnya membocorkan sejumlah produk premium dengan kemasan isi ulang tersebut. Apa saja? Bagaimana keunikannya? Simak daftarnya berikut ini.

1. Kiehl's

Produk refill Kiehl's (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Produk refill Kiehl's (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Dalam momen tersebut, produk Kiehl's yang disorot adalah refill Kiehl’s Ultra Facial Cream. Kemasan yang dipakai adalah pouch dengan tutup ulir. Dengan adanya kemasan isi ulang tersebut, penggunaan plastik pada produk dapat berkurang sebanyak 61 persen.

Di samping itu, Kiehl's juga memiliki produk body care yang sudah tersedia dalam kemasan isi ulang berformat sama. Produk itu adalah Bath & Shower Liquid Body Cleanser berukuran 1 liter. Ukuran ini dapat dipakai hingga empat kali pemakaian untuk botolnya yang berukuran 250 ml. Lewat format seperti ini, penggunaan plastik bisa berkurang hingga 81 persen.

“Sebagai pengguna luxury beauty seperti Kiehl’s, saya sangat relate dengan meningkatnya kesadaran terhadap produk kecantikan yang lebih berkelanjutan. Saya mengapresiasi brand seperti L’Oréal yang memiliki komitmen berkelanjutan yang sangat konkret. Sebagai konsumen, saya sangat kagum L’Oréal menawarkan banyak sekali produk refill-at-home di berbagai kategori dan terus memperkaya portofolionya,” ungkap Jolene Marie Rotinsulu, aktris dan Puteri Indonesia Lingkungan 2019.

Jolene juga mengaku, selain menggunakan produk dengan kemasan isi ulang, ia adalah orang yang setia menyetorkan bekas kemasan produk ke store Kiehl's. Bekas kemasan seperti botol dan pot tersebut, nantinya akan didaur ulang kembali.

2. Lancome

Produk refill Lancome (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Produk refill Lancome (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Ada dua produk Lancome yang disorot kemasan isi ulangnya. Masing-masing mewakili skincare dan wewangian. Refill skincare Lancôme Absolue mampu mengurangi penggunaan 32 persen plastik. Sementara refill parfum Lancôme Idole dapat mengurangi 42 persen penggunaan kaca, 11 persen plastik, dan 66 persen metal.

Baik skincare dan parfum, kemasan isi ulang Lancome hadir dalam bentuk tabung. Tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam kemasan utamanya yang bisa berulang kali dipakai.

3. La Roche-Posay

Produk refill La Roche-Posay (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Produk refill La Roche-Posay (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Produk La Roche-Posay yang tersedia dalam kemasan refill adalah La Roche-Posay Effaclar Foaming Gel. Pembersih wajah ini dapat mengurangi 73 persen penggunaan plastik.

Di samping itu, La Roche-Posay sebenarnya memiliki produk kemasan ramah lingkungan yang sudah diluncurkan terlebih dahulu. Produk tersebut adalah Anthelios 50+ Hydrating Lotion. Kemasan yang digunakannya adalah Eco Conscius Tube di mana penggunaan kertas lebih dominan secara visual.

4. Kerastase

Produk refill Kerastase (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Produk refill Kerastase (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Kerastase yang dikenal sebagai produk perawatan rambut profesional dengan kualitas premium, menyoroti kemasan isi ulang untuk hair oil dan sampo. Refill Kérastase Elixir Ultime Hair Oil terbuat dari 100 persen plastik daur ulang dan 30 persen kaca daur ulang. Bila diakumulasikan, tindakan ini dalam setahun dapat mengurangi penggunaan 148 ton kaca atau setara dengan ¾ tinggi piramida Louvre Museum di Paris. Sementara itu, refill sampo Kérastase dapat mengurangi 82 persen penggunaan plastik.

Seperti Lancome, kemasan isi ulang Kerastase berbentuk tabung yang dapat dimasukkan ke dalam kemasan luarnya. Sementara itu, kemasan isi ulang samponya berbentuk pouch dengan tutup ulir.

“Untuk menghadirkan teknologi isi ulang yang tepat, kami melakukan serangkaian riset mendalam hingga menemukan metode yang efektif sekaligus mempertahankan kesan premium. Sebagai gambaran, selama satu tahun, Kérastase Elixir Ultime dapat mengurangi penggunaan kaca hingga 148 ton, setara dengan ¾ tinggi Museum Louvre di Paris. Konsumen pun mendapatkan banyak manfaat, mulai dari sisi ekonomis, pengalaman mewah, hingga rasa berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. Rata-rata, harga produk isi ulang 10-30 persen lebih rendah dibandingkan produk biasa. Riset kami juga menunjukkan bahwa konsumen merasakan produk dengan format isi ulang ini terasa lebih premium dan tiga kali lipat lebih berkelanjutan” ujar Freddie Banks, General Manager L’Oréal Professional Product Division Indonesia.

5. Yves Saint Laurent (YSL)

Produk refill YSL (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Produk refill YSL (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Produk YSL juga memiliki kemasan isi ulang yang tidak kalah menarik. Ada refill YSL Beauty Touche Eclat Glow-Pact Cushion yang menawarkan kemudahan bagi konsumen dalam proses mengisi ulang hanya dengan dua langkah mudah. Pembeli tinggal mengeluarkan wadah dalam cushion yang lama dan memasukkan yang baru.

Ada pula refill parfum YSL Libre yang mengurangi 58 persen penggunaan kaca, 59 persen plastik, dan 42 persen kertas. Kemasan isi ulangnya berupa botol berupa pipet khusus. Ketika mengisi ulang ke botol YSL yang sudah kosong, botol isi ulang tinggal dibalik dan pipet dihubungkan.

Venesia Rizani, Business Unit  General Manager YSL Beauty & Armani Beauty di Indonesia menjelaskan, “Dengan produk refill-at-home dari L’Oreal, konsumen tidak mengorbankan sisi luxury, tetapi justru meningkatkan pengalaman luxury. Kami ingin mempertahankan ciri khas luxury beauty, yaitu estetika dan keanggunan dari kemasan sambil tetap membawa nilai keberlanjutan dan kualitas ingredients. Karena itu, kami mempercepat inovasi refill di lini produk-produk unggulan kami, dengan fokus pada kemasan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga praktis, efisien, dan tetap elegan. Menariknya, konsumen kami merasa lebih berdaya karena ikut berperan dalam membuat pilihan yang berkelanjutan.” 

6. Giorgio Armani

Produk refill Giorgio Armani (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Produk refill Giorgio Armani (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Refill parfum Giorgio Armani Acqua di Gio mampu mengurangi 42 persen penggunaan kaca, 16 persen plastik, 75 persen metal, dan 37 kertas. Seperti YSL, kemasan isi ulang produk ini juga berupa botol dengan pipet khusus.

Botol isi ulangnya memiliki kapasitas penampungan sebanyak 150 ml. Sementara itu, kemasan botol Giorgio Armani Acqua di Gio yang bukan isi ulang berkapasitas 50 ml. Artinya, dalam sekali pembelian parfum isi ulang, kamu tidak hanya memakainya sekali, tapi bisa hingga tiga kali pakai.

Gerakan sustainability demi lingkungan yang lestari dan indah, harus diupayakan dari berbagai kalangan. Demikianlah yang diupayakan produk-produk premium di atas. Selain fokus pada isu krisis iklim, upaya pelestarian alam dan pemberdayaan komunitas, L’Oreal juga juga fokus pada pilar Drive Circularity, yaitu mendorong inovasi dan transformasi kemasan yang sirkular.

“Gerakan ini menyuarakan pentingnya kolaborasi antara brand, pemerintah, hingga masyarakat luas. Join The Refill Movement mendorong setiap individu untuk mengambil langkah kecil mulai dari memilih produk luxury beauty yang menawarkan kemasan isi ulang hingga membangun kebiasaan baru yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tutup Melanie.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us