Sol et Terre Luncurkan Berlian yang Lestarikan Alam, Terobosan Baru!

Peluncuran Sol et Terre gak terlepas dari komitmen Chelsea Islan sebagai duta UNDP. Karena ia memiliki komitmen untuk aware terhadap isu lingkungan. Seperti yang kita ketahui, isu lingkungan memang gak kunjung membaik. Inilah yang menjadi salah satu titik awal dari berdirinya Sol et Terre. Karena jika dilihat, industri perhiasan pun menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Chelsea Islan dan rekannya bernama Veronica Pranata menciptakan Sol et Terre yang memanfaatkan inovasi lab grown.

"Awal mulainya dari duta UNDP (United Nations Development Programs), jadi punya komitmen terhadap isu lingkungan. Berkomitmen juga harus menciptakan terobosan dan inovasi baru. Sol et Terre bisa menawarkan alternatif baru di industri perhiasan, karena fokus pada isu lingkungan dan sustainability. Jadi dari situ mencoba mengeluarkan lab grown diamonds," kata Chelsea Islan, Co-Founder Sol et Terre.

Secara umum, konsep lab grown memang lebih ramah lingkungan. Karena prosesnya gak harus melakukan pertambangan. Prosesnya melibatkan teknologi di laboratorium. Itulah kenapa, Chelsea dan Veronica mengusung inovasi ini. Dengan begitu, mereka menciptakan terobosan baru di industri perhiasan dengan konsep mendukung kelestarian alam.

Dengan keresahan terhadap isu lingkungan, Chelsea dan Veronica akhirnya memanfaatkan lab grown. Selain bisa lebih ramah lingkungan, lab grown juga harga pasarnya dapat lebih murah dibandingkan berlian alami dari pertambangan. Sehingga, berlian jenis ini lebih ramah untuk para pasangan muda yang akan menikah.

"Saat saya mau menikah, itu kan nyari cincin diamond oval, ternyata harganya mahal banget untuk kalangan yang baru mau menikah. Saya akhirnya melakukan riset, saya melihat lab grown diamond, itu di Amerika sangat populer. Sayangnya belum ada di Indonesia. Jadi dari situ mulai belajar tentang lab grown diamond yang harganya bisa lebih ramah," ujar Veronica Pranata, Co-Founder Sol et Terre.

Jenis berlian ini sebenarnya gak terlalu berbeda dengan berlian alami. Veronica menyebutkan, jenis lab grown ini besi of the best. Desainnya terlihat besar, tetapi potongan berliannya sebenarnya gak terlalu besar. Sehingga harganya memang akan jauh lebih ramah dan bersahabat.

Penciptaan nama Sol et Terre pun bukan tanpa sebab. Veronica dan Chelsea berusaha menyesuaikan nama brand dengan visi misi mereka. Karena hadirnya lab grown pun ingin memudahkan para calon pengantin muda supaya gak terlalu terbebani saat membeli cincin nikah. Bisa dikatakan, mereka berusaha merangkul para customer.

"Sol et Terre itu bahasa latin untuk sun (sol) and (et) earth (terre). Artinya adalah matahari dan bumi. Kita mau merangkul customer dengan hangat. Jadi kita ingin menciptakan nuansa yang hangat. Selain itu, setiap step yang kita lewati juga akan selalu menjaga bumi. Ini juga sebenarnya double meaning, Sol et Terre juga bisa berarti satu impian yang besar di tengah impian para perempuan," jelas Veronica.

Karena memiliki misi melestarikan lingkungan, makna Sol et Terre juga bisa mengarah ke misi tersebut. Matahari sering dikatakan bisa menghangatkan dan menjaga bumi. Sama seperti Sol et Terre yang berusaha untuk selalu menjaga dan melestarikan bumi.

Meskipun memilih proses pembuatan yang berbeda, sebenarnya lab grown sama saja seperti berlian alami. Karena proses laboratoriumnya pun berusaha menyamakan proses alamiahnya. Itulah kenapa, mulai dari kandungan dan bahan kimianya akan sama.

"Lab grown hanya singkatan, itu adalah laboratory grown. Di mana berlian itu dibuat di laboratorium, gak melewati proses penambangan. Prosesnya ini dibuat dengan waktu yang relatif singkat, bisa 2 minggu sampai 2 bulan, tergantung prosesnya," pungkas Sumarni Paramita, Direktur Adamas Gemological Laboratory of Indonesia dan Institute Gemology Paramita.

Lab grown juga menggunakan karbon, indeks, dan berat jenis yang sama dengan berlian alami. Secara umum, gak ada perbedaan signifikan antara lab grown dengan berlian alami kecuali proses pembuatannya. Sumarni menambahkan, sebenarnya ini gak akan mengurangi keindahan berlian.

Bukan hanya menjaga alam, Sol et Terre juga mengusung konsep sustainability. Di kondisi lingkungan yang semakin memburuk, konsep sustainability memang sangat dibutuhkan. Menurut Chelsea, sustainability dari Sol et Terre melingkupi kemanusiaan, alam, dan sosial.

"Sustain-nya dari humanity, dari manusia untuk manusia dan tentunya untuk bumi. Selain kehancuran ekosistem, pertambangan berlian juga harus dibahas. Itu kan pastinya menghancurkan banyak lahan. Terus, yang gak banyak orang tau adalah child labor. Ini terjadi di Afrika dan India. Dengan teknologi laboratorium, pastinya kita akan sangat menghindari child labor," ungkap Chelsea.

Chelsea menambahkan, Sol et Terre memiliki tujuan utama untuk membantu lingkungan. Mulai dari menjaga ekosistem, sebagai solusi climate change, dan menyelamatkan bumi. Ke depannya, Sol et Terre juga ingin mengadakan berbagai aktivasi untuk kebaikan lingkungan, seperti World Cleanup Day.

Sol et Terre saat ini sedang hadir di Bridestory Market ICE BSD. Kamu juga melakukan transaksi di situs resmi www.soletterre.com. Nantinya, store Sol et Terre juga akan hadir pertama kali di daerah PIK.