6 Tips Mengelola Side Job untuk Ibu Rumah Tangga

Tips pertama adalah menyusun jadwal harian. Menyusun jadwal harian memang memiliki banyak manfaat yaitu, meningkatkan produktivitas, meminimalisir adanya pekerjaan yang terlewat, dan melatih kita untuk disiplin. Tips ini penting meski terkesan remeh, apalagi bagi kita yang memiliki banyak kesibukan karena jadwal harian bisa membantu kita memanajemen waktu dengan baik.

Di awal-awal memiliki side job, ibu rumah tangga pasti perlu menyesuaikan kembali kegiatannya agar bisa berjalan dengan baik. Jadi, tidak ada salahnya untuk menyusun jadwal harian yang baru, guna memudahkan pekerjaan sampingan tanpa mengorbankan peran kita sebagai ibu rumah tangga.

Merangkap peran sebagai ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan sampingan, mungkin akan membuat kita sedikit kerepotan. Jadi, gak ada salahnya untuk sesekali meminta bantuan pada pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk terlibat dalam pengasuhan. Dengan begitu kinerja kita tidak akan terganggu, dan anak bisa tetap berada dalam pengawasan orang-orang yang kita percaya, kita pun bisa jadi lebih fokus, ya!

Sebelum memutuskan memiliki side job, penting bagi seorang ibu untuk mempertimbangkan kesiapan anaknya. Pertimbangkan juga usia anak sebelum memutuskan, karena dengan side job yang kita miliki nanti, waktu kita bersama anak pasti berkurang, meskipun tidak signifikan seperti pekerja full time. Hal ini bukan masalah selama anak bisa mengerti.

Namun, jika anak masih keberatan karena usianya yang masih terlalu dini atau penyebab lainnya, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan kembali. Hal ini demi menghindari dampak negatif pada perkembangan anak ke depannya, meminimalisir perasaan bersalah pada ibu, dan adanya kemungkinan menghambat kinerja yang akan merugikan perusahaan perekrut jika dipaksakan. Jadi, kita harus mengambil keputusan sebijaksana mungkin, ya!

Tips yang gak kalah pentingnya adalah jangan pernah menutupi kondisi kita. Sampaikan dengan jujur pada recruiter bahwa kita adalah seorang ibu rumah tangga. Dengan begitu, perusahaan bisa mempertimbangkan keputusan yang akan mereka ambil dengan baik.

Hal ini juga demi meminimalisir pihak perekrut membebankan pekerjaan di luar kesanggupan kita atau merasa kecewa pada kita karena tidak berterus terang sejak awal, sehingga perekrut merasa dirugikan. Jangan lupa untuk meyakinkan pihak perekrut bahwa kita siap untuk berkontribusi dengan baik meski status kita adalah ibu rumah tangga.

Selalu ingat alasan kita memulai side job. Salah satu alasannya pasti demi keluarga. Oleh sebab itu jangan membuat side job ini malah menjadi bumerang buat kita dan keluarga. Pastikan pekerjaan sampingan ini menjadi solusi, bukan malah menciptakan masalah baru.

Karenanya, kita perlu untuk merawat keharmonisan di dalam keluarga dengan meluangkan waktu bersama. Gak melulu harus healing ke tempat yang jauh kok. Misalnya, kita bisa meluangkan waktu membantu anak mengerjakan PR. membuatkan makanan favorit mereka, atau sekadar mendengarkan cerita tentang kegiatan mereka hari ini, dengan begitu anak dan suami tidak akan merasa kehilangan peran kita sebagai seorang istri dan ibu, karena side job yang kita miliki.

Sekarang ini usaha rumah tangga telah menjamur dan mudah kita temui di mana saja seperti, jasa laundry, perawatan kebun, membersihkan rumah, jasa catering, dan masih banyak lagi. Jika kita merasa keberatan mempekerjakan asisten rumah tangga, tapi kadang merasa lelah dan ingin lebih banyak waktu untuk istirahat atau dihabiskan bersama keluarga, maka jasa usaha rumah tangga ini bisa menjadi solusi. Utamakan kewarasan diri daripada keuangan, karena pengaruhnya sangat besar bagi kinerja kita.

Setiap keputusan yang ibu ambil, pasti telah melalui perhitungan yang matang. Jadi, kita tidak perlu membandingkan antara ibu satu dan lainnya. Nah, itu tadi beberapa tips untuk ibu rumah tangga yang ingin memulai pekerjaan side job dengan waras. Semangat, ya!