Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tren Scarf Belting Comeback, Gaya Summer Chic ala 'It Girl'!

Inspirasi scarf belting (instagram.com/alexachung) | ((instagram.com/hoskelsa)
Inspirasi scarf belting (instagram.com/alexachung) | ((instagram.com/hoskelsa)
Intinya sih...
  • Tren scarf belting kembali populer di musim panas 2025
  • Scarf belting merupakan tren comeback dari era 1990-an hingga 2000-an
  • Ide styling scarf belting termasuk melipat scarf menjadi segitiga dan mengikatnya agar polanya lebih menonjol
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim panas identik dengan gaya yang ringan, santai, namun tetap stylish. Tahun 2025, tren scarf belting era '90-an hingga 2000-an kembali menjadi sorotan di kalangan selebriti dan fashion enthusiast.

Gaya yang menggunakan scarf sebagai ikat pinggang ini melengkapi gaya chic ala 'It Girl' di musim panas. Scarf belt meningkatkan style padanan outfit biasa menjadi lebih menarik dan berkarakter.

Tren ini cocok buat kamu yang suka tampil simpel, namun ingin tetap fashionable. Penasaran bagaimana tren ini berkembang? Yuk, kenali seputar tren scarf belting dan inspirasi padu padannya untuk gaya sehari-hari!

1. Apa itu tren scarf belting?

Ilustrasi scarf belting (pexels.com/Si Tong)
Ilustrasi scarf belting (pexels.com/Si Tong)

Scarf belting/scarf belt menjadi salah satu tren fashion di musim panas tahun 2025 yang tak terduga. Pasalnya, tren ini fokus pada penggunaan scarf/syal berbahan sutra atau satin yang dipakai di pinggang, layaknya ikat pinggang.

Ini menunjukkan evolusi pada fashion, di mana scarf tidak hanya dipakai di kepala maupun leher saja. Scarf yang diubah menjadi ikat pinggang memiliki efek yang sama seperti semua aksesori, yaitu menambahkan sentuhan karakter.

"Scarf belting memungkinkan kamu menambahkan tekstur, motif, dan elemen menarik lainnya pada pakaian tanpa berlebihan dan sangat praktis di musim panas. Bayangkan, seperti ikat pinggang, tetapi lebih ringan, lebih halus, dan lebih luwes," ujar ex fashion buyer dan seorang Tastemaker, Laura Vidrequin Roso, dilansir Marie Claire.

2. Dari mana tren ini berasal?

Inspirasi scarf belting (instagram.com/driesvannoten) | (instagram.com/alexachung)
Inspirasi scarf belting (instagram.com/driesvannoten) | (instagram.com/alexachung)

Scarf belting merupakan tren comeback dari era 1990-an hingga 2000-an. Kini dipopulerkan kembali oleh industri fashion, maka tren ini tampak bernuansa vintage. Scarf belting menjadi gaya sederhana yang berdampak tinggi di mana sangat dibutuhkan oleh industri mode.

Koleksi pakaian pria dari desainer Dries Van Noten musim panas 2025-2026, memperlihatkan styling scarf panjang bermotif sebagai ikat pinggang, bawahan, maupun digunakan seperti sarong, menjadi pemicu tren ini kembali. Di samping itu, deretan selebriti hingga influencer, seperti Kylie Jenner, Jennifer Lawrence, Elsa Hosk, Alexa Chung, hingga Lola Tung, terlihat mempopulerkannya sebagai gaya fashion sehari-hari.

3. Ide styling scarf belting

Inspirasi scarf belting (instagram.com/hoskelsa)
Inspirasi scarf belting (instagram.com/hoskelsa)

Ada beberapa pilihan untuk mengikuti tren ini. Kamu bisa melipat scarf menjadi segitiga dan mengikatnya agar polanya lebih menonjol atau melipatnya menjadi bentuk yang lebih ramping hingga menyerupai ikat pinggang. Kamu juga bisa menyelipkannya di lubang ikat pinggang untuk menonjolkan fungsi daripada bentuk.

Scarf persegi besar bisa dilipat jika kamu menginginkan tampilan segitiga yang menjuntai dan syal persegi panjang yang panjang juga bisa digunakan, tergantung gaya yang kamu iinginkan. 'It Girl' look bisa kamu hadirkan dengan padu padan kaus polos, celana jeans, dan scarf belt. Gaya ini juga cocok dipadukan dengan rok atau summer dress. Sementara itu, scarf bermotif dengan slip-on satin juga dapat menambah sentuhan gaya yang simpel, namun tetap menarik.

Scarf belting menjadi tren aksesori yang affordable, mudah didapat, dan menarik, hingga sangat yang menyenangkan untuk dicoba setiap saat. Ciptakan gaya 'It Girl' dalam scarf belting dan selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us