6 Tren Skincare yang Diprediksi Tetap Viral hingga 5 Tahun ke Depan

- Produk dengan Formula Vegan dan Cruelty-Free (11%)Tren skincare mencerminkan kepedulian konsumen terhadap aspek etis dalam memilih produk, seperti tidak menggunakan bahan turunan hewani dan tidak melalui uji coba pada hewan.
- Produk Mengandung Bahan Fermentasi dan Probiotik (15%)Bahan ini dipercaya dapat memperkuat skin barrier serta membantu mengatasi jerawat dan peradangan, lebih diminati oleh laki-laki dan masyarakat di wilayah Sumatera.
- Skincare yang Didukung Artificial Intelligence (22%) AI memungkinkan analisis personal terhadap kondisi kulit, membantu meracik produk yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, cocok untuk generasi digital native yang mengutamakan kenyamanan.
Industri kecantikan terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan kesadaran akan gaya hidup sehat. Dalam survei terbaru oleh Populix, enam tren skincare diprediksi masih akan digemari Gen Z dan milenial dalam 3–5 tahun ke depan.
Indah Tanip, VP of Research Populix, menjelaskan, “Produk skincare kini tak hanya diharapkan mengikuti perkembangan teknologi dan klinis, namun juga dapat memenuhi aspek etis dan ekologis, seperti gaya hidup vegan dan sustainable living. Penelitian terbaru Populix mengungkap enam tren skincare yang dirasa tetap akan dicari beberapa tahun ke depan, khususnya bagi para konsumen muda”.
Generasi muda kini tak hanya mencari produk yang efektif, tapi juga memperhatikan aspek etis, lingkungan, dan teknologi. Berikut adalah enam tren skincare yang masih akan viral versi Populix.
1. Produk dengan Formula Vegan dan Cruelty-Free (11%)

Tren skincare dengan formula vegan dan cruelty-free menunjukkan kepedulian konsumen terhadap aspek etis dalam memilih produk kecantikan. Produk jenis ini tidak menggunakan bahan turunan hewani, seperti susu, telur, atau madu, dan tidak melalui proses uji coba pada hewan, mulai dari tahap awal hingga jadi produk akhir.
Kesadaran akan kesejahteraan hewan dan gaya hidup vegan yang makin berkembang di kalangan anak muda menjadi pendorong utama tren ini. Banyak konsumen kini lebih selektif dan ingin memastikan bahwa produk yang mereka gunakan tidak menyebabkan penderitaan makhluk hidup lain.
2. Produk Mengandung Bahan Fermentasi dan Probiotik (15%)

Bahan fermentasi dan probiotik mulai naik daun di industri perawatan kulit karena manfaatnya yang menyehatkan dari dalam maupun luar. Produk dengan kandungan ini dipercaya dapat memperkuat skin barrier serta membantu mengatasi jerawat dan peradangan.
Menariknya, tren ini lebih banyak diminati oleh laki-laki dan masyarakat di wilayah Sumatera. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan perawatan kulit yang fungsional dan efektif telah menjangkau pasar yang lebih luas dan beragam.
3. Skincare yang Didukung Artificial Intelligence (22%)

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) mulai diadopsi dalam dunia kecantikan, termasuk perawatan kulit. AI memungkinkan analisa personal terhadap kondisi kulit dan rambut, hingga membantu meracik produk yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Konsumen juga bisa mencoba makeup secara virtual sebelum membeli. Dengan demikian, pengalaman pengguna jadi lebih praktis, personal, dan efisien. Ini sangat cocok untuk generasi digital native seperti Gen Z dan milenial yang mengutamakan kenyamanan dan hasil instan.
4. Produk Berbasis Sains dan Dermatologi (26%)

Konsumen muda kini lebih kritis dalam memilih produk skincare. Mereka lebih percaya pada produk yang sudah melalui pengujian ilmiah dan dermatologis dibandingkan yang hanya didasarkan pada mitos atau opini umum.
Produk berbasis sains dinilai lebih kredibel dan aman untuk digunakan. Dukungan dari hasil laboratorium dan ahli kulit membuat tren ini makin digemari, karena memberikan jaminan efektivitas dan keamanan bagi penggunanya.
5. Hybrid Skincare (37%)

Hybrid skincare adalah solusi tepat bagi gaya hidup cepat generasi muda. Dengan menggabungkan fungsi skincare dan makeup, produk ini memberikan kepraktisan tanpa mengesampingkan perawatan kulit.
Contohnya seperti foundation dengan SPF, lipstik pelembap, blush on dengan kandungan niacinamide, hingga bronzer yang mengandung minyak esensial. Produk ini memungkinkan pengguna tampil segar dan merawat kulit sekaligus hanya dalam satu langkah.
6. Clean Beauty (54%)

Tren clean beauty menjadi yang paling populer di kalangan milenial, terutama perempuan. Produk ini mengedepankan bahan alami yang minim zat kimia dan berkonsep ramah lingkungan.
Clean beauty juga mencerminkan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari industri kecantikan. Banyak konsumen kini memilih produk yang tidak hanya aman bagi kulit, tetapi juga tidak membahayakan bumi.
Lebih dari sekadar mengikuti tren, temuan ini mencerminkan pola pikir generasi milenial dan Z yang semakin kritis, sadar lingkungan, dan mengutamakan nilai dari produk yang mereka gunakan. Karena itu, pelaku industri kecantikan perlu terus berinovasi, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dalam membangun koneksi emosional dengan konsumen agar produk skincare yang dikembangkan tetap relevan dan bermakna di masa depan.