Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Multitasking Berisiko Merusak Konsentrasi, Pahami!

ilustrasi kelelahan bekerja (pexels.com/Oladimeji Ajegbile)

Pernahkah kamu mengerjakan banyak hal dalam satu waktu bersamaan? Ini yang disebut dengan multitasking. Terkadang kita melakukan cara ini dengan harapan banyak pekerjaan terselesaikan dalam satu waktu. Namun yang terjadi, justru berbanding terbalik dengan yang diharapkan.

Tanpa disadari jika kebiasaan multitasking justru merusak konsentrasi. Kita tidak mampu mengerahkan fokus dan perhatian secara utuh. Akibatnya, banyak pekerjaan penting tidak terselesaikan. Bagaimana cara kebiasaan multitasking dalam merusak konsentrasi? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Fokus dan perhatian yang mulai teralihkan

ilustrasi bingung (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Seringkali kita menganggap multitasking sebagai kebiasaan atau jurus andalan. Saat dihadapkan dengan banyaknya kesibukan, justru berusaha menyelesaikan seluruhnya dalam satu waktu. Padahal kebiasaan multitasking berpotensi merusak konsentrasi.

Fokus dan perhatian akan teralihkan. Saat berpindah tugas dengan cepat, otak perlu menyesuaikan diri dengan konteks setiap tugas baru. Setiap pergantian itu menuntut waktu dan energi, sehingga kita sering kehilangan alur pemikiran.

2. Menurunnya kemampuan mengingat

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Untuk menyelesaikan rangkaian tugas dan pekerjaan, kita harus memiliki kemampuan mengingat. Ini berkaitan dengan strategi sekaligus perencanaan yang akan dijalankan. Tapi bagaimana dengan kehadiran kebiasaan multitasking yang sudah mengakar kuat?

Ternyata ini dapat merusak konsentrasi yang sudah terbangun. Kebiasaan multitasking akan menurunkan kemampuan mengingat. Seseorang tidak mampu memproses informasi yang masuk. Kita cenderung lupa detail penting atau sulit mengingat informasi yang baru dipelajari.

3. Stres dan kecemasan yang menyertai

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukau)

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan kebiasaan multitasking. Bahkan banyak orang menjadikan ini sebagai strategi andalan. Banyaknya tugas dan kesibukan berusaha diselesaikan dalam satu waktu. Bahkan tidak memperhatikan kapasitas kemampuan diri.

Harus diakui bahwa kebiasaan multitasking ternyata dapat merusak konsentrasi. Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu bersamaan akan memicu stres dan kecemasan. Berpindah tugas secara cepat membuat otak terus bekerja keras tanpa jeda.

4. Membentuk rangkaian kebiasaan buruk

ilustrasi kelelahan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Apa yang kamu ketahui tentang kebiasaan multitasking? Bahkan tanpa sadar kita kerap melakukan kebiasaan tersebut. Padahal mengerjakan banyak tugas dan kesibukan dalam satu waktu bersamaan berpotensi merusak konsentrasi yang sudah terbangun.

Di antara caranya adalah dengan membentuk rangkaian kebiasaan buruk. Multitasking menciptakan pola kerja yang dangkal. Jika terus dilakukan, otak kita jadi terbiasa dengan perhatian yang terbagi . Sehingga sulit untuk memfokuskan diri pada satu tugas dalam jangka waktu yang lama.

5. Memperpanjang waktu penyelesaian tugas

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebiasaan multitasking kerap menjadi cara andalan saat menghadapi banyaknya tugas dan kesibukan. Alih-alih membagi ke dalam jadwal yang sesuai, justru memaksa diri menyelesaikan dalam satu waktu. Di sinilah cara kebiasaan multitasking dalam merusak konsentrasi dan perhatian.

Entah disadari atau tidak, kebiasaan multitasking akan memperpanjang waktu penyelesaian tugas. Multitasking sering kali membuat kita lebih rentan melakukan kesalahan. Kita harus meneliti kembali, bahkan kerap mengulangi pekerjaan tersebut dari awal untuk memperoleh hasil yang sesuai.

Sebenarnya kebiasaan multitasking berpotensi merusak konsentrasi. Otomatis fokus dan perhatian akan mulai teralihkan. Tidak hanya itu, kita juga kerap terjebak stres dan kecemasan. Terbiasa dengan multitasking, lima hal di atas pasti akan kamu hadapi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us