Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arti Tunangan dan Bedanya dengan Lamaran, Jangan Tertukar

Ilustrasi tunangan (pexels.com/Marko Klaric)

Sebagian pasangan di Indonesia yang ingin melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan biasanya akan mengadakan acara tunangan dan lamaran. Umumnya, acara tersebut dilakukan dengan cara pemberian cincin dan penyampaian maksud pihak laki-laki untuk menikahi pihak perempuan di depan keluarganya.

Namun, pada dasarnya, tunangan memiliki pengertian tersendiri. Arti tunangan adalah tanda kesepakatan antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami istri. Lantas, apa bedanya dengan lamaran? Supaya makin paham, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Arti tunangan

Ilustrasi tunangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menunangkan adalah menentukan untuk menjadi calon suami atau calon istri. Dengan begitu, arti tunangan pada dasarnya adalah komitmen dari pihak laki-laki dan perempuan untuk sepakat akan menjadi sepasang calon suami istri.

Tunangan biasanya dilakukan dengan menyematkan cincin ke pihak perempuan. Namun di Indonesia, ada beberapa pandangan yang berbeda tentang tahapan tunangan dalam pernikahan.

Ada yang memandang bahwa tunangan harus dihadiri keluarga besar, ada pula yang menganggap tunangan bisa dilakukan hanya berdua dengan pasangan saja. Selain itu, ada yang beranggapan kalau tunangan dilakukan di dalam proses lamaran. Ada juga beberapa orang yang memilih tunangan terlebih dahulu, lalu lamaran.

Dalam pandangan islam, lamaran atau yang juga dikenal dengan istilah khitbah adalah tahap awal dari prosesi pernikahan di mana pihak lelaki mengajukan permohonan untuk menikahi pihak perempuan. Sementara itu, istilah tunangan dalam Islam dapat diartikan ikatan tidak resmi sepasang laki-laki dan perempuan yang mempunyai niat untuk menikah di masa depan.

2. Proses acara tunangan

Ilustrasi tunangan (pexels.com/ Josh Willink)

Proses acara tunangan biasanya hanya berupa pemberian atau saling bertukar cincin. Ada beberapa orang yang melakukannya pada akhir prosesi lamaran, ada juga yang melakukannya terpisah sebelum acara lamaran.

Sedangkan dalam proses lamaran, biasanya calon pengantin tidak hanya bertukar cincin, tapi juga ada seserahan atau mahar dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Bentuknya pun bisa beragam, mulai dari pakaian, alat ibadah, tas, hingga barang yang disukai pihak perempuan.

3. Waktu penyelenggaraan tunangan

Ilustrasi tunangan (unsplash.com/Fray Bekele)

Seperti yang disinggung sebelumnya, waktu penyelenggaraan tunangan bisa berbeda-beda tergantung kesepakatan kedua pihak. Ada yang melakukan tunangan sebagai tahapan pertama, lalu mengadakan acara lamaran yang lebih formal, dan beberapa bulan kemudian melangsungkan akad nikah serta resepsi.

Namun, ada juga yang melakukan prosesi tukar cincin atau tunangan saat melangsungkan acara lamaran secara formal dengan mengundang pihak keluarga besar. Oleh sebab itu, tunangan dikembalikan lagi kepada kedua pihak apakah ingin mengadakannya atau tidak.

4. Persiapan tunangan

Ilustrasi cincin tunangan (pexels.com/Jesus Arias)

Jika kamu ingin mengadakan acara tunangan, maka ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Salah satu yang paling utama adalah menyiapkan cincin tunangan.

Cincin menjadi simbolisasi dari komitmen pihak laki-laki untuk meneruskan hubungan dengan pihak perempuan ke jenjang pernikahan. Pilihlah cincin yang sesuai keinginan kedua pihak. Oleh sebab itu, disarankan untuk membeli cincin bersama pasangan.

Kalau ingin memberi kejutan, pastikan kamu mencari tahu terlebih dahulu selera dan ukuran jari pasangan.

Nah, itu tadi penjelasan tentang arti tunangan serta beberapa perbedaannya dari prosesi lamaran. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
Yunisda DS
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us