6 Hal yang Harus Kamu Siapkan Saat Mau Ketemu Calon Mertua, Catat!

Kamu pernah dengar kata-kata populer 'good looking aja gak cukup'? Tentunya pasti pernah, paling gak sekali. Tapi, kamu setuju gak, terkait pendapat seperti itu? Memang betul, ketika menyoal kriteria calon menantu, terdapat parameter yang gak sedikit. Selain good looking, ungkapan semisal good attitude, bahkan good rekening seakan jadi acuan dalam menilai seseorang, gak terkecuali dalam konteks seleksi calon mantu.
Nah, buat kamu yang ingin jadi calon mantu idaman, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat image di depan calon mertua alias camer. Tujuannya tentu supaya dapat hati calon mertua, lalu mulus perjalanan ke depan bersama sang doi pujaan. So, apa saja, sih cara untuk meyakinkan calon mertua kalau kamu cukup memenuhi standar sebagai mantu idaman?
Coba simak enam hal yang harus kamu persiapkan sebelum bertemu calon mertua, biar makin disayang. Simak sampai bawah!
1. Pilih outfit sebaik mungkin biar terlihat rapi

Ada pepatah 'don’t judge a book by its cover', namun di sisi lain juga ada istilah 'dari mata turun ke hati'. Nah, pusing gak tuh? Logikanya, seseorang dengan rambut tersisir rapi dan wangi pasti lebih menarik hati daripada yang awut-awutan dan sudah lupa kapan terakhir kali sampoan?
Selain itu, faktor yang gak kalah penting adalah pakaian atau outfit. Pilihlah dresscode yang tepat sesuai situasi, apakah busana formal atau casual, dan padu padankan dengan aksesori supaya lebih match.
Look itu penting, good looking bisa kok diusahakan, salah satunya lewat upaya-upaya merawat diri yang baik. Pastikan kamu gak bikin calon mertua ilfeel saat lihat penampilanmu, ya!
2. Riset bahan obrolan

Jangan malas kawan, kamu harus cari tahu serba-serbi atau kesukaan calon mertumu, apakah pencinta Doraemon, Spiderman, atau penggemar berat One Piece? Eh, bisa juga fans fanatik sinetron cinta-cintaan, atau bisa jadi tipe-tipe mertua religius. Semua itu perlu kamu telusuri dengan cari tahu dulu. Dengan begitu, kamu gak akan mati gaya waktu diajak ngobrol dan bisa lebih cair, mengalir, lalu mengakrabkan diri, deh.
Ingin gak kehabisan topik? Kalau perlu, siapkan note di HP, untuk sekadar membuat outline atau alur obrolannya kira-kira mau ke mana. Pastikan kamu menghindari kata-kata umpatan, apalagi ucapan kotor, ya! Karena, selain tindakan, tutur kata juga bisa jadi 'kover' penilaian apakah kamu bakal lolos ke tahap berikutnya atau gak.
Ingin lebih efektif? Coba senam wajah di depan cermin, atur supaya gak terlalu kelihatan gugup saat harus merespons percakapan, misal saat membahas sesuatu yang serius. Jangan sampai kamu tiba-tiba pasang ekspresi cengengesan. Nanti dikira lagi kesambet, lho!
3. Bawa makanan atau bingkisan

Martabak, tahu bulat, seblak, atau apa pun itu, akan jadi poin plus di mata calon mertua. Dengan kamu membawa buah tangan, entah itu makanan atau barang, hal itu akan menambah daya pikatmu, karena secara gak langsung kamu sudah membuktikan bagaimana kamu rela meluangkan waktu, tenaga, dan secercah finansial untuk mengusahakan itu semua.
Lebih bagus lagi, coba cari tahu dulu makanan kesukaan mereka, apakah tim martabak manis atau asin? Atau, apakah mereka lebih suka gak diberi apa-apa? Siapa tahu calon mertuamu sangat idealis dan gak bisa dipengaruhi dengan bawa-bawa jamuan, lho. Makanya, simak tips di bawah untuk langkah lebih lanjut.
4. Bersikap dewasa dan tunjukkan keseriusan

Faktor urgent melebihi buah tangan adalah keseriusanmu. Kamu gak sedang main ke rumah sahabat buat ngajak main kelereng bareng, tapi berada di tahap menyangkut kehidupan dengan banyak pertimbangan matang di dalamnya. Jadi berhati-hatilah dalam bersikap.
Yup, inilah yang dimaksud dengan good attitude, istilah yang digadang-gadang sering merujuk pada kata idaman. Kalau kamu punya tindak tanduk yang baik, mengerti tata krama, dan memperlakukan mereka dengan penuh sopan santun, tentunya mereka akan punya pandangan positif terhadapmu.
Coba bayangin, kalau datang-datang ke rumah calon mertua langsung nyelonong tanpa ketuk pintu, petantang-petenteng, terus melumat habis camilan yang disajikan sebelum ditawarin ke kamu. Secara gak langsung, kamu sedang mendorong dirimu ke jurang kegagalan pada tahap kualifikasi pertama kalau sudah berani begitu.
5. Punya komitmen yang gigih dan bertanggung jawab

Orangtua tentu akan mengutamakan sosok yang dapat memperlakukan anak mereka dengan baik, apalagi dalam jangka panjang. Sebagai (calon) pasangan hidup, tentu saja butuh kematangan emosial dan mindset yang cukup stabil sehingga gak gegabah dan semaunya, apalagi sampai mempermainkan suatu hubungan.
Maka dari itu, tunjukkan bahwa kamu orang yang bertanggung jawab dan siap diberi restu untuk suatu komitmen sakral lewat tindakan, bukan perkataan saja. Perhatikan hal ini ya, Bro!
6. Jadi diri sendiri

Jujurlah mengenai apa adanya dirimu dan tegaslah dalam mengungkapkan maksud serta tujuan. Berusaha mengambil hati boleh, bahkan sah-sah saja, asal gak berlebihan sampai terkesan berbohong dan manipulatif. Hal ini bisa jadi bom yang meledak jika sewaktu-waktu calon mertua tahu kalau kamu ternyata gak sesuai seperti apa yang mereka harapkan.
Bagaimana kalau ujung-ujungnya ditolak? Berarti itu tugasmu untuk introspeksi. Namun, bukan berarti kamu kurang baik, bisa saja mereka punya banyak pertimbangan sehingga kurang sreg denganmu. Kamu bisa coba kulik lebih dalam untuk bahan revisi, apakah ada suatu perbedaan prinsip, keyakinan, gaya hidup, preferensi politik, atau jangan-jangan asal daerah juga bisa jadi aspek penting bagi mereka yang gak bisa diganggu gugat sebelum benar-benar memberi lampu hijau. Selanjutnya, bicarakan baik-baik, apakah bisa ketemu di tengah, atau harus putar balik ya, kawan!
Simpelnya, kalau kamu cukup yakin bahwa kamu layak, maka seharusnya tegakkan bahu, tersenyumlah ketika membuka pintu itu, dan percayalah mereka akan menerimamu jadi mantu. Intinya? Beri bukti, bukan janji. Terapkan langkah-langkah di atas dengan disertai niat yang baik dan sungguh-sungguh, biar gak jadi si yang paling sopan tapi ternyata semuanya hanya pencitraan.