5 Tanda Pasangan Suka Mengendalikanmu, Kurangi Sifat Dominannya!

Hubungan yang sehat didasarkan pada kepercayaan, dukungan, dan saling menghargai. Kedua pasangan dalam hubungan ideal harus memiliki batasan pribadi yang tetap terjaga, di mana mereka bebas membuat keputusan dan memilih tanpa paksaan dari pasangan mereka. Namun, ada pasangan yang menunjukkan kecenderungan untuk mengendalikan atau mengontrol perilaku dan pilihan pasangan lainnya.
Sifat mengendalikan dalam sebuah hubungan biasanya tidak langsung tampak di awal. Seringkali, tanda-tanda ini muncul secara halus dan tanpa disadari oleh pihak yang dikendalikan. Mereka mungkin berpikir bahwa tindakan pasangan mereka adalah bentuk perhatian atau cinta, padahal sebenarnya itu adalah upaya untuk mengontrol.
Bagi kamu yang belum menyadarinya, yuk kenali kelima tanda pasanganmu suka mengendalikanmu. Scroll sampai habis, ya!
1. Pasanganmu mengatur siapa yang boleh dan tidak boleh kamu temui

Salah satu tanda paling umum dari pasangan yang suka mengendalikan adalah kontrol terhadap hubungan sosialmu. Pasangan yang suka mengendalikan akan mencoba mengatur siapa yang boleh dan tidak boleh kamu temui, termasuk teman, rekan kerja, bahkan keluargamu sendiri. Pada awalnya, mereka mungkin memberikan alasan yang terdengar logis, seperti mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan beberapa orang dalam hidupmu karena alasan tertentu, atau mengklaim bahwa orang-orang tersebut memiliki pengaruh buruk terhadapmu.
Pasanganmu mungkin melarangmu menghabiskan waktu dengan teman-teman yang telah lama kamu kenal atau membuatmu merasa bersalah setiap kali kamu ingin menghabiskan waktu bersama orang lain selain dirinya. Ini adalah salah satu strategi yang sering digunakan oleh pasangan yang suka mengendalikan, yaitu menciptakan ketergantungan emosional dengan membuat kamu merasa bahwa satu-satunya orang yang bisa kamu andalkan adalah pasanganmu.
2. Pasanganmu mengontrol keputusan-keputusan kecil dalam hidupmu

Kontrol tidak selalu dilakukan melalui tindakan besar. Seringkali, pasangan yang suka mengendalikan akan mulai dengan mengontrol keputusan-keputusan kecil dalam hidupmu. Mereka mungkin memaksakan preferensi mereka pada hal-hal yang tampaknya sepele, seperti pakaian apa yang harus kamu kenakan, bagaimana kamu menata rambut, atau bahkan apa yang kamu makan. Pada awalnya, ini mungkin tampak seperti saran yang biasa, tetapi seiring berjalannya waktu, kamu akan mulai merasa bahwa kamu kehilangan kebebasan untuk membuat keputusan sendiri.
Pasangan yang suka mengendalikan akan sering mengkritik pilihan-pilihan yang kamu buat dan memaksakan pendapat mereka sebagai satu-satunya yang benar. Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka hanya mencoba membantu atau bahwa mereka tahu apa yang terbaik untukmu, tetapi pada kenyataannya, mereka sedang mencoba untuk mengambil alih kendali atas hidupmu. Mungkin kamu akan mulai merasa tidak nyaman atau cemas setiap kali harus membuat keputusan, karena takut akan reaksi pasanganmu.
3. Pasanganmu sering menggunakan rasa bersalah sebagai alat kontrol

Manipulasi emosional sering menjadi salah satu alat utama yang digunakan oleh pasangan yang suka mengendalikan. Salah satu bentuk manipulasi emosional yang paling umum adalah menggunakan rasa bersalah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pasangan yang suka mengendalikan akan sering membuatmu merasa bersalah atas keputusan atau tindakan yang kamu ambil, meskipun sebenarnya kamu tidak melakukan kesalahan.
Rasa bersalah yang terus-menerus dipaksakan kepadamu dapat menghancurkan kepercayaan dirimu dan membuatmu meragukan keputusan-keputusan yang kamu buat. Hubungan yang sehat tidak pernah mengandalkan manipulasi emosional untuk mengendalikan perilaku. Pasangan yang mencintaimu dengan tulus akan mendorongmu untuk menjadi diri sendiri dan membuat keputusan tanpa merasa tertekan oleh rasa bersalah.
4. Pasanganmu tidak menghargai batasan pribadimu

Batasan pribadi adalah salah satu aspek terpenting dari setiap hubungan yang sehat. Setiap individu memiliki batasan yang harus dihormati oleh pasangan mereka, baik itu batasan fisik, emosional, atau mental. Namun, pasangan yang suka mengendalikan akan sering mengabaikan batasan-batasan ini dan berusaha untuk melanggarnya. Mereka mungkin memaksa masuk ke dalam ruang pribadimu tanpa izin atau meminta akses penuh ke aspek-aspek pribadi hidupmu, seperti ponsel, email, atau media sosial.
Pada awalnya, mereka mungkin beralasan bahwa mereka hanya ingin lebih dekat denganmu atau mengklaim bahwa tidak ada yang harus disembunyikan dalam hubungan yang sehat. Namun, sebenarnya, ini adalah tanda kontrol yang berbahaya. Pasangan yang menghargai batasan pribadimu akan mengakui bahwa kamu memiliki hak untuk memiliki ruang dan privasi sendiri, bahkan dalam hubungan yang paling dekat sekalipun.
5. Pasanganmu selalu merasa benar dan sulit menerima kritik

Salah satu ciri khas dari pasangan yang suka mengendalikan adalah ketidakmampuan mereka untuk menerima kritik atau sudut pandang yang berbeda. Mereka cenderung berpikir bahwa mereka selalu benar dan pandangan mereka adalah satu-satunya yang valid. Setiap kali kamu mencoba untuk menyampaikan kritik atau sekadar mengungkapkan pendapatmu, pasanganmu mungkin merespons dengan defensif, marah, atau bahkan berusaha memutar balikkan keadaan sehingga kamu yang tampak bersalah.
Pasangan yang suka mengendalikan memiliki kebutuhan besar untuk mempertahankan kontrol atas hubungan, dan salah satu cara mereka melakukannya adalah dengan menolak menerima masukan yang berbeda. Ini menciptakan dinamika yang tidak sehat, di mana satu pihak selalu merasa inferior atau diabaikan dalam keputusan dan diskusi. Ketika salah satu pasangan selalu berusaha mendominasi pembicaraan dan tidak bisa menerima kritik, hubungan tersebut menjadi tempat yang tidak aman untuk berkomunikasi secara terbuka.
Mengenali tanda-tanda pasangan yang suka mengendalikan adalah langkah pertama untuk mengambil kembali kendali atas hidup dan kebahagiaanmu. Jangan pernah lupa bahwa dalam hubungan yang sehat, setiap individu harus merasa didukung dan dihargai, bukan dikendalikan.