5 Macam Thobe, Pakaian Tradisional Arab yang Sarat Makna

Di negara-negara Arab dan Timur Tengah, terdapat satu jenis pakaian yang sangat ikonik dan terus digunakan hingga saat ini, yaitu thobe. Thobe adalah pakaian panjang yang dikenakan oleh pria dan sering terlihat dalam berbagai kesempatan, baik formal maupun sehari-hari.
Dalam penggunaannya, thobe memiliki berbagai variasi tergantung pada negara dan budaya yang mengenakannya. Untuk lebih memahami apa itu thobe dan bagaimana penggunaannya, simak beberapa perbandingan jenis thobe yang ada di berbagai negara Timur Tengah.
1. Thobe di Arab Saudi

Arab Saudi memiliki desain thobe yang khas dengan potongan yang lebih ketat dibandingkan dengan negara lain. Thobe di Arab Saudi biasanya dilengkapi dengan kerah berdua kancing dan lengan panjang yang menggunakan manset. Bahan yang digunakan cenderung ringan untuk menyesuaikan dengan iklim panas di negara tersebut.
Warna yang paling umum digunakan adalah putih, meskipun warna lain juga tersedia untuk musim dingin. Saat cuaca dingin, warna gelap seperti hitam dan abu-abu lebih sering digunakan untuk memberikan kehangatan lebih baik. Selain itu, beberapa variasi warna pastel juga mulai populer, terutama untuk acara kasual atau semi-formal.
2. Kandura di Uni Emirat Arab

Di Uni Emirat Arab, pakaian tradisional pria disebut kandura. Perbedaannya dengan thobe Saudi adalah pada bagian kerahnya yang lebih sederhana, tanpa kancing, serta adanya rumbai panjang yang tergantung di bagian leher. Kandura umumnya memiliki warna yang serasi antara bordiran di bagian leher dan bahu, memberikan kesan yang elegan namun tetap nyaman dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Selain itu, panjang kandura di Uni Emirat Arab biasanya sedikit lebih panjang dibandingkan dengan versi dari negara lain, sering kali mencapai mata kaki untuk memberikan tampilan yang lebih rapi. Bahan yang digunakan umumnya adalah katun berkualitas tinggi yang mampu menyerap keringat dengan baik, menjadikannya pilihan ideal untuk iklim gurun yang panas. Kandura juga sering dipadukan dengan ghutra atau shemagh, yaitu penutup kepala tradisional yang menambah kesan formal dan melindungi dari teriknya matahari.
3. Twabh di Qatar

Thobe yang digunakan di Qatar dikenal dengan sebutan twabh. Salah satu ciri khasnya adalah bahan kain yang mengkilap serta desain yang lebih modern dengan potongan yang lebih ramping. Kerah pada twabh Qatar cenderung lebih tinggi dan memiliki detail bordir yang khas. Warna putih tetap menjadi pilihan utama, tetapi ada juga warna lain yang disesuaikan dengan musim.
Tidak hanya dari segi desain, twabh juga dikenal karena kualitas bahan yang digunakan, sering kali terbuat dari kain premium seperti katun Mesir atau campuran sutra untuk memberikan kesan mewah. Pakaian ini sering dikenakan dalam acara formal dan dipadukan dengan penutup kepala seperti ghutra atau egal sebagai pelengkap gaya. Di Qatar, penggunaan twabh bukan hanya mencerminkan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang tetap dijaga hingga kini.
4. Djellaba di Maroko

Maroko memiliki thobe versi mereka sendiri yang disebut djellaba. Berbeda dengan negara-negara di Teluk, djellaba memiliki lengan yang lebih lebar dan sering dilengkapi dengan qob atau tudung di bagian belakang. Djellaba sering digunakan dalam acara sehari-hari dan memiliki tampilan yang lebih santai dibandingkan dengan thobe dari negara lain.
Selain digunakan oleh pria, djellaba juga populer di kalangan wanita dengan desain yang lebih longgar dan variasi warna yang lebih beragam. Pakaian ini umumnya dibuat dari bahan wol atau katun, yang disesuaikan dengan musim untuk memberikan kenyamanan maksimal. Djellaba juga sering dipadukan dengan babouche, sepatu tradisional Maroko, untuk melengkapi gaya khas yang mencerminkan identitas budaya negara tersebut.
5. Kandura di Oman

Oman juga memiliki kandura yang memiliki ciri khas berbeda dibandingkan dengan Uni Emirat Arab. Kandura Oman biasanya tidak memiliki kerah dan memiliki potongan yang lebih longgar. Warna-warna yang digunakan lebih bervariasi dibandingkan negara lain, dengan pilihan warna krem, cokelat, atau bahkan biru. Sebagai pelengkap, pria Oman sering menggunakan penutup kepala yang disebut mussar.
Tidak hanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari, kandura di Oman juga sering digunakan dalam acara-acara resmi, termasuk pernikahan dan pertemuan adat. Bahan yang digunakan untuk kandura Oman bervariasi, mulai dari katun ringan untuk cuaca panas hingga kain wol yang lebih tebal untuk musim dingin. Keunikan lainnya adalah adanya tali dekoratif kecil yang menggantung di bagian depan, memberikan sentuhan khas yang membedakan kandura Oman dari versi negara lain.
Thobe adalah pakaian tradisional yang tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan sejarah suatu daerah. Dengan berbagai variasi di setiap negara, thobe tetap menjadi pilihan utama bagi pria di Timur Tengah. Selain itu, pemakaian thobe juga sering dipadukan dengan bisht, yaitu jubah luar yang dikenakan dalam acara formal seperti pernikahan atau ibadah.