Jakarta, IDN Times – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap 20 dari 22 jenazah korban kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat. Dua jenazah lainnya rencananya akan diperiksa pada Rabu (10/12/2025) sore.
"Tinggal dua lagi yang belum diperiksa, akan dilakukan (pemeriksaan) nanti sore," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK 1 Pusdokkes Polri Prima Heru Yuliharyono, dalam konferensi pers di RS Bhayangkara, Rabu.
Dari 20 korban yang sudah diperiksa, 10 korban telah berhasil dicocokan identitasnya. Proses identifikasi untuk korban-korban lain, termasuk dua jenazah yang akan diperiksa sore ini, masih terus berlangsung.
Pemeriksaan jenazah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai institusi, termasuk Biro Dokpol & Puskokes Polri, Biro Lab Dokkes Polri, Bidokkes Polda Metro Jaya, serta tim forensik dari FKUI dan RSCM. Metode identifikasi mencakup pemeriksaan sidik jari, gigi (odontologi), catatan medis, dan properti pribadi korban.
Meskipun proses identifikasi berjalan relatif lancar, tantangan seperti kondisi sidik jari yang rusak tetap dihadapi. Untuk mempercepat proses dan mencegah kerusakan jenazah lebih lanjut, DVI Polri mengerahkan tujuh hingga delapan tim khusus.
Sebelumnya, kebakaran besar melanda kantor Terra Drone Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) siang. Api yang diduga berasal dari kebakaran baterai drone di lantai satu tersebut menyebabkan 22 orang meninggal dunia dan 19 orang lainnya berhasil diselamatkan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan kronologi penemuan korban. "Para korban ditemukan di lantai atas dan diduga meninggal dunia karena kehabisan oksigen akibat tebalnya asap," kata Susatyo di lokasi.
