6 Negara Ini Buktikan Perbedaan Bukan Pembeda, Tapi Pemersatu

28 Apr 2017, 12:00 WIB

madidi-lodge.com

Banyak orang-orang yang hidup sebagai agama minoritas di negara masing-masing. Perbedaan agama dan ras seharusnya membuat satu sama lain semakin rukun dan menjunjung tinggi toleransi. Sayangnya, fakta di lapangan tidak seindah yang dibayangkan. Banyak perseteruan yang terjadi justru mengatasnamakan perbedaan agama dan ras.

Tetapi, tidak semuanya seperti itu. Masih banyak gambaran yang indah saat toleransi dijunjung tinggi terhadap kaum minoritas. Meski intoleransi masih banyak menghantui masyarakat dunia, itu semua tidak akan menjadi masalah saat satu sama lain masih memiliki hati nurani yang menjunjung tinggi satu sama lain.

Berikut adalah negara-negara di dunia yang membuktikan bahwa perbedaan agama dan ras malah bikin mereka semakin rukun.

1. Malawi.

Default Image IDN

Negara Malawi terpilih sebagai negara yang paling toleran di dunia. Bahkan saking tolerannya mereka mengijinkan warganya memiliki tetangga yang homoseksual sekalipun.

2. Kanada.

Default Image IDN

Kanada terkenal sebagai negara yang memiliki warga yang bergaya hidup santai dan ramah. Jadi tidak heran jika penerimaan penduduk asing dalam masyarakat sangat mudah di negara ini. Bahkan Kanada juga membuat Undang-Undang yang mengadopsi multikulturisme sebagai satu kebijakan resmi mereka.

3. Irlandia.

Default Image IDN

Irlandia dinobatkan sebagai negara yang paling toleran di dunia. Tidak hanya dalam hal kesetaraan gender saja namun juga dalam hal lain. Salah satunya dalam hal pembatasan pemerintah terhadap agama dan pertikaian sosial yang melibatkan agama. Untuk dua hal tersebut, Irlandia memiliki skala terendah.

4. Finlandia.

Default Image IDN

Serupa dengan Kanada, Finlandia juga menjadi salah satu negara paling toleran di dunia karena sifat inklusif mereka yang menjunjung tinggi keterbukaan terhadap warga asing. Menurut mereka keterbukaan adalah kunci dari toleransi itu sendiri.

5. Australia.

Default Image IDN

Tindakan rasis sangat dilarang di Australia. Bahkan di sana, ada Undang-undang yang ketat yang memberikan sanksi bagi pelaku rasisme. Disini warga Asia, Afrika, dan pribumi bisa berhubungan dengan sangat baik. Tidak heran jika banyak mahasiswa yang berlibur atau melanjutkan pendidikan disana karena keramahan dari warga pribuminya.

6. Swedia.

Default Image IDN

Tidak hanya dalam hal agama, Swedia juga sangat toleran terhadap bangsa lain yang sedang bermasalah. Bahkan Swedia menjadi negara terbanyak yang menerima pengungsi korban perang, antara lain Suriah, Afghanistan, Somalia, dan negara-negara konflik lainnya.